Bahan Persekutuan Doa Sepekan Bagi Seluruh Warga Jemaat GKJ Bangsa Minggu ini.
Bahan Persekutuan Doa Sepekan 14 September 2020 - 19 September 2020
Saat Teduh, Pujian (silahkan Memilih Lagu Sendiri),
Doa Memohon Pimpinan Tuhan dalam melakukan Persekutuan Doa ini supaya melalau
Firman Tuhan dapat mengerti apa kehendak Tuhan,
PERJAMUAN KUDUS
UNTUK ANAK
Bacaan: 2 Korintus
4: 1-15
(Suatu ketika ada 2
orang yang bercakap-cakap. Mereka Karto dan Warto)
Karto : Om Warto, saya mau Tanya tentang Perjamuan
Kudus.
Warto :
Lho…. Pakdhe Warto kok tanya tentang Perjamuan Kudus, apa baru saja jadi
Kristen?
Karto : Mbok jangan bercanda, ini serius lho.
Warto : Maaf Pakdhe, lha biasanya ya suka bercanda kok.
Karto : (nada
agak tinggi) Ya malah karena saya itu sudah lama jadi orang Kristen, malah
duluan saya dibanding Om Warto. Sebenarnya yang saya tanyakan itu tentang
anak-anak yang boleh ikut Perjamuan Kudus. Lha kok aneh-aneh. Sejak dulu
anak-anak kan tidak diperbolehkan ikut Perjamuan Kudus. Sebenarnya yang
mengubah itu siapa, dasarnya apa?
Warto : Sabar Pakdhe, tidak usah marah dulu, saya
jelaskan. Jadi memang ada perubahan dalam GKJ bahwa sekarang anak-anak
diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus. Ini bukan hal yang aneh, tetapi malah
sebuah kemajuan berpikir dari GKJ Se-Sinode, maka diputuskan bersama dalam
Sidang Sinode GKJ bahwa anak-anak diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus.
Karto : Kemajuan piye? Om Warto kan juga tahu, kalau
mengikuti Perjamuan Kudus itu ada aturannya, paling tidak harus tahu makna
Perjamuan Kudus dan harus pengujian diri. Lha kalau anak-anak bagaimana?
Warto : Betul Pakdhe, memang mengikuti Perjamuan Kudus
harus mengerti maknanya dan mengikuti pengujian diri. Lha supaya anak-anak
mengerti maknanya ya tugasnya orangtua dan gereja memberikan pengertiansejak
dini kepada anak-anak. Kalau pengujian diri bisa diatur tehnisnya, misalnya
ikut orangtua dalam pengujian diri.
Pakdhe
Karto, anak-anak juga sudah mendapatkan anugerah keselamata dari Allah melalui
pengorbanan Tuhan Yesus ketika orang tuanya membaptiskannya. Ajaran tentang
karya keselamatan khususnya pengorbanan melalui darah dan tubuh Kristus harus
disampaikan kepada semua orang percaya yang menerima Kristus termasuk anak-anak.
Keselamatan adalah harta rohani yang harus dipertahankan bagi yang sudah
menerimanya.
Pakdhe
silakan buka dan baca 2 Korintus 4: 10.
Karto : Malah ngasih kerjaan.
Warto :
(tertawa) Ya biar jelas.
Karto : Iya……sebentar saya bukanya dulu… 2 Korintus 4: 10…
(membaca 2 Korintus 4: 10)…….
Warto : Nah….jelas dalam ayat itu dinyatakan bagi yang
sudah menerima karya keselamatan Allah, harus menyatakan dalam hidupnya.
Karto : Lha kalau anak kecil bagaimana?
Warto : Ya jelas dengan mengikuti Perjamuan Kudus, mereka
mempunyai pengalaman iman mengingati kematian Tuhan Yesus yang membuat
senantiasa bersyukur atas pengorbanan Tuhan Yesus bagi dirinya. Walaupun tentu
orangtua dan gereja harus setia membimbing mereka. Terlebih yang sudah
membaptiskan anak-anaknya. Mereka bertanggungjawab tidak hanya ketika
membaptiskan terus selesai, anak-anak perlu senantiasa dibimbing, supaya ketika
sudah dewasa mereka mau mengakui percaya atau sidi. Begitu Pakdhe Karto, jelas?
Karto : Wah pinter tenan kamu Om…..saya jadi jelas,
tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikiran saya setelah Om Warto mengatakan
bahwa dengan mengikuti Perjamuan Kudus menjadi salah satu sarana anak-anak
dapat mengakui percaya atau sidi. Kalau dulu, waktu jaman saya mau sidi,
pikirannya senang baget karena sebentar lagi akan diperbolehkan mengikuti
Perjamuan Kudus. Kalau sekarang sejak anak-anak boleh mengikuti Perjamuan
Kudus, lha nanti malah anak-anak malas-malasan mengikuti Pengakuan Percaya atau
sidi?
Warto : wah…wah..wah…Pakdhe Karto ini cermat juga ya………
Karto : Yak arena saya ini orang jaman dulu tetapi bisa
menerima perubahan kalau segala sesuatunya jelas. Sehingga kalau mengikuti atau
ditanya orang lain bisa menjawab, tidak malah jadi provokator menyalahkan
gereja atau sinode. Kok gereja sekarang begini……kok sinode bikin perubahan
aneh-aneh…..kok sekarang tidak jelas dan tuduhan-tuduhan yang lain…..yang
sebenarnya penyebabnya adalah diri-sendiri yang tidak jelas.
Warto : 100 untuk Pakdhe Karto, semua harus jelas. Jadi
masalah motivasi anak-anak untuk sidi menurun sebenarnya tidak akan terjadi,
jika kita dengan sabar dan tekun mendampingi anak-anak. Semua memang harus
diatur di gereja masing-masing. Banyak yang harus dipersiapkan, misalnya di
kebaktian ana diberi pengertian-pengertian sesuai dengan jiwa anak. Karena
selain dasar-dasar teologis, hal-hal tehnis khususnya berkaitan psikologi anak
harus diperhatikan. Selain tentang motivasi untuk sidi juga etika dalam
mengikuti Perjamuan Kudus.
Karto : O….iya itu! Anak-anak perlu diajari bagaimana
mengikuti Perjamuan Kudus supaya tetap menjaga kekhidmatan. Paling tidak kalau
saya ya memberitahu cucu supaya kalau ambil roti ya satu saja, kalau mau minta
lebih ya beli sendiri setelah kebaktian.
Tetapi
tentang kekhidmatan sebenarnya tidak hanya anak-anak, orang dewasapun kadang
juga ada yang tidak menjaga kekhidmatan kebaktian kok.
Warto : wah, Pakdhe Karto pinter….jempolan.
Karto : Lho, kalau semua mau terbuka sebenarnya yang
diberi pengertian tidak hanya anak-anak tetapi juga yang dewasa.
Semua
kalau mau menerima penjelasan komplit ya bisa memahami. Kehidupan kita kan
dinamis, ada perubahan-perubahan yang memang harus kita terima walau butuh
waktu untuk menyesuaikan. Jangan sampai kita sebagai warga gereja hanya waton
sulaya (pokoknya tidak cocok) jika ada perubahan.
Bernyanyilah satu pujian (Bebas Memilih) dan akhiri dengan doa
Syukur serta Syafaat.
Tuhan Yesus Memberkati Kehidupan Kita Semua