Minggu, 13 September 2020

Bahan Persekutuan Doa Sepekan 14 - 19 September 2020

 

Bahan Persekutuan Doa Sepekan Bagi Seluruh Warga Jemaat GKJ Bangsa Minggu ini.

Bahan Persekutuan Doa Sepekan 14 September 2020  - 19 September 2020

Saat Teduh, Pujian (silahkan Memilih Lagu Sendiri), Doa Memohon Pimpinan Tuhan dalam melakukan Persekutuan Doa ini supaya melalau Firman Tuhan dapat mengerti apa kehendak Tuhan,

 

PERJAMUAN KUDUS UNTUK ANAK

Bacaan: 2 Korintus 4: 1-15

 

(Suatu ketika ada 2 orang yang bercakap-cakap. Mereka Karto dan Warto)

Karto     : Om Warto, saya mau Tanya tentang Perjamuan Kudus.

Warto    : Lho…. Pakdhe Warto kok tanya tentang Perjamuan Kudus, apa baru saja jadi Kristen?

Karto     : Mbok jangan bercanda, ini serius lho.

Warto    : Maaf Pakdhe, lha biasanya ya suka bercanda kok.

Karto     : (nada agak tinggi) Ya malah karena saya itu sudah lama jadi orang Kristen, malah duluan saya dibanding Om Warto. Sebenarnya yang saya tanyakan itu tentang anak-anak yang boleh ikut Perjamuan Kudus. Lha kok aneh-aneh. Sejak dulu anak-anak kan tidak diperbolehkan ikut Perjamuan Kudus. Sebenarnya yang mengubah itu siapa, dasarnya apa?

Warto    : Sabar Pakdhe, tidak usah marah dulu, saya jelaskan. Jadi memang ada perubahan dalam GKJ bahwa sekarang anak-anak diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus. Ini bukan hal yang aneh, tetapi malah sebuah kemajuan berpikir dari GKJ Se-Sinode, maka diputuskan bersama dalam Sidang Sinode GKJ bahwa anak-anak diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus.

Karto     : Kemajuan piye? Om Warto kan juga tahu, kalau mengikuti Perjamuan Kudus itu ada aturannya, paling tidak harus tahu makna Perjamuan Kudus dan harus pengujian diri. Lha kalau anak-anak bagaimana?

Warto    : Betul Pakdhe, memang mengikuti Perjamuan Kudus harus mengerti maknanya dan mengikuti pengujian diri. Lha supaya anak-anak mengerti maknanya ya tugasnya orangtua dan gereja memberikan pengertiansejak dini kepada anak-anak. Kalau pengujian diri bisa diatur tehnisnya, misalnya ikut orangtua dalam pengujian diri.

                Pakdhe Karto, anak-anak juga sudah mendapatkan anugerah keselamata dari Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus ketika orang tuanya membaptiskannya. Ajaran tentang karya keselamatan khususnya pengorbanan melalui darah dan tubuh Kristus harus disampaikan kepada semua orang percaya yang menerima Kristus termasuk anak-anak. Keselamatan adalah harta rohani yang harus dipertahankan bagi yang sudah menerimanya.

                Pakdhe silakan buka dan baca 2 Korintus 4: 10.

Karto     : Malah ngasih kerjaan.

Warto    : (tertawa) Ya biar jelas.

Karto     : Iya……sebentar saya bukanya dulu… 2 Korintus 4: 10… (membaca 2 Korintus 4: 10)…….

Warto    : Nah….jelas dalam ayat itu dinyatakan bagi yang sudah menerima karya keselamatan Allah, harus menyatakan dalam hidupnya.

Karto     : Lha kalau anak kecil bagaimana?

Warto    : Ya jelas dengan mengikuti Perjamuan Kudus, mereka mempunyai pengalaman iman mengingati kematian Tuhan Yesus yang membuat senantiasa bersyukur atas pengorbanan Tuhan Yesus bagi dirinya. Walaupun tentu orangtua dan gereja harus setia membimbing mereka. Terlebih yang sudah membaptiskan anak-anaknya. Mereka bertanggungjawab tidak hanya ketika membaptiskan terus selesai, anak-anak perlu senantiasa dibimbing, supaya ketika sudah dewasa mereka mau mengakui percaya atau sidi. Begitu Pakdhe Karto, jelas?

Karto     : Wah pinter tenan kamu Om…..saya jadi jelas, tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikiran saya setelah Om Warto mengatakan bahwa dengan mengikuti Perjamuan Kudus menjadi salah satu sarana anak-anak dapat mengakui percaya atau sidi. Kalau dulu, waktu jaman saya mau sidi, pikirannya senang baget karena sebentar lagi akan diperbolehkan mengikuti Perjamuan Kudus. Kalau sekarang sejak anak-anak boleh mengikuti Perjamuan Kudus, lha nanti malah anak-anak malas-malasan mengikuti Pengakuan Percaya atau sidi?

Warto    : wah…wah..wah…Pakdhe Karto ini cermat juga ya………

Karto     : Yak arena saya ini orang jaman dulu tetapi bisa menerima perubahan kalau segala sesuatunya jelas. Sehingga kalau mengikuti atau ditanya orang lain bisa menjawab, tidak malah jadi provokator menyalahkan gereja atau sinode. Kok gereja sekarang begini……kok sinode bikin perubahan aneh-aneh…..kok sekarang tidak jelas dan tuduhan-tuduhan yang lain…..yang sebenarnya penyebabnya adalah diri-sendiri yang tidak jelas.

Warto    : 100 untuk Pakdhe Karto, semua harus jelas. Jadi masalah motivasi anak-anak untuk sidi menurun sebenarnya tidak akan terjadi, jika kita dengan sabar dan tekun mendampingi anak-anak. Semua memang harus diatur di gereja masing-masing. Banyak yang harus dipersiapkan, misalnya di kebaktian ana diberi pengertian-pengertian sesuai dengan jiwa anak. Karena selain dasar-dasar teologis, hal-hal tehnis khususnya berkaitan psikologi anak harus diperhatikan. Selain tentang motivasi untuk sidi juga etika dalam mengikuti Perjamuan Kudus.

Karto     : O….iya itu! Anak-anak perlu diajari bagaimana mengikuti Perjamuan Kudus supaya tetap menjaga kekhidmatan. Paling tidak kalau saya ya memberitahu cucu supaya kalau ambil roti ya satu saja, kalau mau minta lebih ya beli sendiri setelah kebaktian.

                Tetapi tentang kekhidmatan sebenarnya tidak hanya anak-anak, orang dewasapun kadang juga ada yang tidak menjaga kekhidmatan kebaktian kok.

Warto    : wah, Pakdhe Karto pinter….jempolan.

Karto     : Lho, kalau semua mau terbuka sebenarnya yang diberi pengertian tidak hanya anak-anak tetapi juga yang dewasa.

                Semua kalau mau menerima penjelasan komplit ya bisa memahami. Kehidupan kita kan dinamis, ada perubahan-perubahan yang memang harus kita terima walau butuh waktu untuk menyesuaikan. Jangan sampai kita sebagai warga gereja hanya waton sulaya (pokoknya tidak cocok) jika ada perubahan.

 

Bernyanyilah satu pujian (Bebas Memilih) dan akhiri dengan doa Syukur serta Syafaat.

Tuhan Yesus Memberkati Kehidupan Kita Semua

 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa