Selasa, 08 September 2020

Persekutuan dalam kasih sebagai buah dari ibadah (Keluaran 12:1-14; Mazmur 149 ; Matius 18:15-20) Ibadah Minggu 6 September 2020

Persekutuan dalam kasih sebagai buah dari ibadah

 (Keluaran 12:1-14; Mazmur 149 ; Matius 18:15-20)

Ibadah Minggu 6 September 2020 dilayani oleh Pdt. Maranatha Aji Kusuma , S.Pd.K

IBADAH PAGI

 IBADAH SIANG

Shalom

Bulan September, bagi gereja dalam lingkup GKJ, disepakati

sebagai Bulan Katekese Liturgi. Kalau kita berbicara tentang liturgi,

apa yang muncul dibenak kita? Seringkali istilah liturgi dipahami

sebagai urut-urutan atau peraturan dalam ibadah. Tak jarang,

ketika ibadah akan dimulai, ada yang bertanya,”Liturginya mana?”

Padahal kalau kita memahami lebih mendalam, liturgi tidaklah

sedangkal itu. Yang benar adalah bahwa liturgi menunjuk pada

ibadah itu sendiri.




Kalau dilihat dari asal katanya, kata “ibadah” berasal dari

bahasa Ibrani avodah, dengan kata dasar ebed, yang artinya hamba.

Jadi beribadah adalah perjumpaan para hamba dengan Allah, Sang

Tuan. Dalam bahasa Indonesia, istilah yang dipakai adalah “kebaktian”

dari kata “bakti”, atau dalam bahasa Jawa “bekti”. Orang yang

beribadah adalah orang yang berbakti atau menyerahkan diri

sebagai seorang hamba kepada Tuhan.

Dalam pemahaman iman Kristen, ibadah merupakan sebuah

perayaan misteri karya keselamatan Allah dalam Tuhan Yesus

Kristus. Dasar dari ibadah kita adalah karya penyelamatan Allah

yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus, dan kita merayakannya

dengan syukur. Karya keselamatan Allah ini harus dirayakanoleh

seluruh umat. Hal itu juga yang dinyatakan dalam kitab Keluaran

12:1-14. Segenap umat harus melakukan apa yang diperintahkan

oleh Tuhan. Tak ada satu pun yang ditinggalkan. Melalui perayaan

ini Allah, Sang Penyelamat, menyatakan karya pembebasan

danmembentuk bangsa Israel sebagai komunitas umat beriman.

Karenanya, ibadah merupakan puncak yang dituju oleh kegiatan

gereja serta menjadi sumber daya kekuatan gereja. Bahkan ibadah

menjadi kekuatan yang mendorong gereja untuk mencerminkan

diri sebagai persekutuan yang telah diselamatkan. Persekutuan

yang telah menerima kasih Allah dan dipanggil untuk menyatakan

kasih di antara yang satu dengan yang lain.

Belajar dari Paskah yang di tulis keluaran 12:1-14, kesaksian atau 

pengalaman iman bangsa Israel, merupakan

peristiwa yang sangat penting. Paskah mengingatkan bangsa

Israel akan karya penyelamatan Allah;ketika mereka dibebaskan

dari perbudakan, ketika awal kehidupan baru sebagai bangsa

yang merdeka dimulai, ketika masa kelam harus ditinggalkan.

Karenanya, bangsa Israel harus bersiap memasuki babak baru.

Melalui Keluaran 12:1-14, ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan:

1. Kesatuan Jemaat

Paskah harus dirayakan oleh seluruh umat (Keluaran

12:3,6). Segenap umat harus melakukan yang diperintahkan

oleh Tuhan. Tak ada satu pun yang ditinggalkan.

 

2. Mengenang

Tuhan memerintahkan bangsa Israel agar Paskah

dirayakan setiap tahun untuk mengingatkan mereka akan

karya penyelamatanTuhan yang telah membebaskan mereka

dari perbudakan. 

 

Mazmur 149

Mazmur ini merupakan ungkapan sukacita untuk memuji

Tuhan (ayat 1-2). Undangan untuk memuji Tuhan diungkapkan

dengan semangat yang meluap-luap. Israel diundang untuk

menyanyikan “nyanyian baru” (ayat 1). Agaknya nyanyian baru

ini menunjuk pada keselamatan yang akan datang. Tuhan adalah

Raja atas Israel karena Dialah yang menjadikan mereka (ayat 2).

Sebagai umat pilihan Allah, Israel adalah orang saleh yang mendapat

kasih karunia Tuhan.

 

Belajar dari pujian bertemu kasihNya

 

Matius 18:15-20

Perikop ini merupakan nasihat Tuhan Yesus kepada para murid

tentang cara hidup sebagai komunitas orang percaya. Melalui

perikop ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa ciri utama dari sebuah

persekutuan orang beriman adalah cinta kasih. Mencintai berarti

saling terlibat, saling memiliki, ada kesediaan saling mendukung.

 

Harus disadari bahwa

ibadah yang dimaksud di sini tidak hanya ibadah yang kita

lakukan pada hari Minggu. Setiap hari, hidup kita adalah wujud

ibadah kepada Tuhan. Oleh karena itu, mari kita wujudkan ibadah

kita dengan membangun persekutuan yang saling menguatkan,

saling peduli, saling terlibat, dan saling bertanggung jawab. Amin.


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa