GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Penahbisan Pendeta GKJ Bangsa

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Bingkisan Natal untuk anak sekolah minggu dalam perayaan Natal GKJ Bangsa 2018

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Asuhan Siloam Purwokerto

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Ibadah Padang Kenaikan Tuhan Yesus di Pantai Sodong Adipala Cilacap

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Wredha Catur Nugraha Kaliori - Banyumas

Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 September 2025

Melepaskan Untuk Mendapatkan

 Melepaskan Untuk Mendapatkan 


Pergumulan terberat yang harus dihadapi orang yang percaya kepada Yesus adalah ketika ia harus memilih antara melepaskan miliknya dan mengikut Yesus atau memegang miliknya dan meninggalkan Yesus. Mengapa pergumulan ini disebut pergumulan yang terberat dalam hidup orang Kristen? Jawabnya, karena selama manusia masih hidup di dunia ini, ia selalu ingin memiliki sesuatu yang bisa menjamin atau mengamankan hidupnya. Milik itu bisa berupa harta benda, status dan kedudukan, kepandaian atau relasi kekeluargaan yang kuat yang dapat melingkupi dan melindunginya. Itulah sebabnya, keterikatan pada milik tersebut membuat orang percaya akan berpikir seratus kali, bahkan ribuan kali, untuk melepaskan miliknya demi mengikut Yesus. Meminjam istilah Budhisme, inilah yang disebut “lobha” atau “kemelekatan” manusia terhadap miliknya, yang menyebabkan dirinya kehilangan orientasi hidup dan kebahagiaan yang sejati.

Oleh Karena itu, menarik untuk memperhatikan bagaimana Tuhan Yesus mengajukan pilihan hakiki di atas kepada orang banyak yang mengikutiNya. Bagi Tuhan Yesus, tidak ada logika both – and (baik ini maupun itu) dalam Kerajaan Allah, melainkan hanya either – or (pilih ini atau itu). Itulah sebabnya, lewat pilihan tersebut Ia menantang para pengikut-Nya untuk mempertimbangkan dan memutuskannya secara sadar agar kelak mereka tidak kecewa ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan saat mengikuti diri-Nya. Secara reflektif, inilah tantangan yang sama yang selalu Tuhan Yesus ajukan pada kita ketika kita memilih untuk mengikut-Nya. (Dian Penuntun Edisi 16).


Minggu, 24 Agustus 2025

Tuhan Melepaskan Ikatan Penghambat Hidup

 Tuhan Melepaskan Ikatan Penghambat Hidup


Kristus bukan saja mengajar (menghidupi ajaran yang sehat), beribadah (menekuni kesalehan yang tulus), tetapi Ia juga melepaskan ikatan penghambat hidup (melakukan tindakan kasih yang nyata berangkat dari iman dan kesalehan). Ketiganya dihidupi selaras dan saling mengisi serta berbuah dalam pembaruan hidup orang-orang yang dijumpai-Nya.

Kabar baik dalam pemberitaan firman: “Tuhan melepaskan”. Apa yang dilepaskan oleh Tuhan? Ikatan-ikatan yang menghambat orang untuk menjalankan hidupnya sebagai seseorang yang hidup dalam keberlimpahan anugerah Allah. 

Orang-orang yang menerima kabar baik itu, segera dipelengkapi-Nya dengan segala yang baik dan perlu sesuai rencana-Nya, untuk pada akhirnya tidak lagi menunda-nunda apa yang dikerjakan sebagai orang yang telah dilepaskan karena cinta dan belas kasih-Nya. Itu berita panggilan-Nya. Karena persekutuan dengan Kristus, sang Pengantara perjanjian baru, umat mendapatkan akses untuk menjumpai Allah yang penuh anugerah itu. Meski demikian, panggilan untuk menanggapi anugerah itu dengan serius, tetap ditegaskan (Ibrani 12:25-29). Ada arahan panggilan untuk bersedia menerima firman-Nya, sebagai bagian dari pemurnian yang dikerjakan Allah dalam kerajaan-Nya yang tidak tergoncangkan itu.

Menanggapi Kelepasan dari ikatan yang menghambat yang disediakan Allah melalui karya Kristus bukan dengan penolakan, tetapi dengan kesediaan menjalankan hidup sebagai sebuah ibadah yang dipenuhi ucapan syukur penuh cinta yang merendahkan hati, kepada Allah Sang Pelepas dan Pemurni hidup. 


Minggu, 17 Agustus 2025

Beriman, atau Hanya Tahu Bahwa Allah Mahakuasa?

 Beriman, atau Hanya Tahu Bahwa Allah Mahakuasa?

Beriman bahwa Allah mahakuasa menyangkut masalah hati manusia. Sedangkan tahu bahwa Allah mahakuasa menyangkut masalah knowlegde manusia. Ini berkaitan dengan pikiran dan logika manusia. Orang yang beriman belum tentu mempunyai sejumlah pengetahuan tentang apa yang diimaninya. Begitu pula sebaliknya, orang yang mempunyai sejumlah pengetahuan tentang Allah belum tentu beriman kepadaNya.

Dalam dunia ini, ada tiga jenis orang yang berinteraksi dengan Allah mahakuasa. Pertama, orang yang beriman tetapi tidak/kurang berpengetahuan. Kedua, orang yang berpengetahuan tetapi tidak beriman. Ketiga, orang yang beriman dan berpengetahuan. Di dalam gereja juga memiliki ketiga jenis orang tersebut di atas. Sama-sama beribadah di ruangan yang sama. Sama-sama mendengar khotbah yang sama. Bahkan kadang terlihat sama-sama melayani. Sepintas lalu orang tidak dapat membedakannya.

Meskipun demikian, ketiga jenis ini sangat berbeda satu sama lain. Yang membedakan mereka adalah buahnya, apa yang dihasilkan dari ketiga jenis orang ini berbeda. Orang jenis pertama akan menghasilkan kepercayaan yang tidak kuat fondasinya, seperti membangun rumah di atas tanah pasir; ketika badai kehidupan datang, rumah akan rubuh dan hancur. Orang jenis kedua akan menghasilkan kritikus-kritikus gereja yang handal, tetapi tangannya terlalu lemah untuk bekerja giat. Jenis orang ketiga menghasilkan jiwa-jiwa yang bertobat, jiwa-jiwa yang dikuatkan. Mereka akan menjadi berkat di mana pun mereka berada.

Anda termasuk jenis orang yang mana?


Minggu, 10 Agustus 2025

Memiliki Tetapi Tidak Melekat

 Memiliki Tetapi Tidak Melekat

Pada dasarnya hidup beriman ini bukan hanya dalam rangka untuk mendapatkan sesuatu. Beriman sesungguhnya adalah ketika seseorang bertindak sesuatu, berbuat sesuatu bahkan kehilangan sesuatu. Ayub, menjadi contoh model beriman yang kehilangan sesuatu. Dalam Ayub 19:26 – “Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah……” Dia beriman dan dia kehilangan hampir seluruh kepunyaannya. Harta, ternak, bahkan keluarga yang dikasihinya.

Dimensi iman sesungguhnya bukan soal apa yang kita dapat. Bukan pula soal doa-doa yang dijawab Tuhan, segala keinginan yang digapai bersama Tuhan, dan dengan mudah kita berkata bahwa kita beriman; Kok enak? Padahal sebetulnya kita yang banyak keinginan. Ditambah lagi orang yang gagal dalam usaha dinilai kurang beriman. Keluarga yang tidak memiliki keturunan dipandang kurang berpengharapan. Yang terhindar dari kecelakaan, yang sembuh dari penyakit dianggap memiliki iman lebih besar daripada mereka yang menjadi korban dan menderita sakit.

Banyak orang yang salah menghidupi iman mereka. Sayangnya, banyak ajaran yang disampaikan membuat umat gagal memahami imannya. Para pengajar yang banyak mengajar tentang iman seringkali membuat umat terbuai dalam situasi tertentu saja. Beberapa beriman kepada Kristus, masuk Kristen, hanya karena ingin mendapatkan keadaan yang baik. Beberapa lainnya malah mengingkari imannya karena keadaan buruk menimpanya. Sejatinya Yesus mengajarkan kehidupan beriman yang sangat jauh berbeda dari bayangan orang-orang. Sebuah tindakan umat yang ekstrim, namun disitu menunjukkan kualitas iman kita yang sesungguhnya. Bukan iman yang besar, tetapi  iman yang benar.

Iman yang benar dapat bertumbuh dalam berbagai keadaan dan apapun juga perasaannya. Bukan hanya pada saat menerima sesuatu, namun bertindak sesuatu, melepaskan sesuatu dan ketika harus kehilangan sesuatu. Kiranya dalam pembahasan materi khotbah kali ini, umat memahami dan menjalani hidup beriman yang benar, dengan tetap berpengharapan pada Kristus. (Dian Penuntun Edisi 34).


Minggu, 03 Agustus 2025

Carilah Perkara di Atas

 

Carilah Perkara di Atas

 

Hidup manusia penuh dengan rutinitas sehingga orang terjebak dalam cepatnya roda perputaran kehidupan dunia. Semuanya menjadi lelah dan makin tak berdaya. Bukankah itu yang terjadi dalam hidup manusia? Apalagi di kota-kota besar. Orang makin tak mempunyai waktu bahkan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk Tuhan. Oleh karena itu penulis kitab Pengkotbah menyatakan: segala sesuatu di dunia ini; di bawah langit hanyalah sia-sia. Pengkhotbah 2:22-23 (TB)  Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?

Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh manusia ketika apa yang dilakukan hanyalah sia-sia, entahkah mereka yang berhikmat atau yang tidak? Dan pemazmur mencatat: Mazmur 49:12 (TB)  (49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.

Jadi, apa yang harus diperbuat manusia jika yang di bawah langit ini semua menuju kepada kesia-siaan?

Kepada seorang yang meminta Tuhan Yesus supaya menegur saudaranya berbagi warisan dengannya, Tuhan Yesus menjawab: Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."Harta memang diperlukan dalam hidup namun, ingatlah: dia jangan dianggap sebagai segala-galanya dalam hidup manusia. Jangan itu menjadi yang utama; menjadi "tuhan" dalam hidup manusia. Itu kesia-siaan. Lukas 12:20-21 (TB)  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."Mari kita menjadi orang yang kaya di hadapan Allah, yaitu dalam hal mengasihi Tuhan dan sesama kita. Kolose 3:1-4 (TB)  Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

 

Sebagai orang yang sudah diselamatkan maka mereka harus mematikan perbuatan dosa dan membuang apa yang buruk dan menjadi manusia baru dalam Kristus. Kolose 3:9-11 (TB)  Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Mari menjadi manusia baru yang mencari perkara di atas langit, dan bukan yang di bawah langit.

Berproses ke arah Kristus yang benar setiap hari.

 

Minggu, 27 Juli 2025

Tetap Berjalan Bersama Tuhan

 Tetap Berjalan Bersama Tuhan 


Sodom dan Gomora dosanya sangat besar. Abram berharap Tuhan tidak menghukum Sodom dan Gomora. Oleh karena itu Abram bertanya kepada Tuhan? Kejadian 18:23 (TB)  Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Abram sangat sayang kepada Lot, keponakannya, dan Lot ada di sana. Abram berharap : dengan permohonannya maka Tuhan Allah akan mengampuni Sodom dan Gomora. Jika memang akhirnya Sodom dan Gomora dihukum, apakah Tuhan tidak sayang kepada Abram? Tidak sayang kepada Lot? Tidak mau mendengar doa Abram? Tuhan mau mendengar doa Abram. Dan karena itu Tuhan mau berdialog dengan Abram sekalipun ternyata tidak banyak orang benar di Sodom dan Gomora. Tuhan juga tetap sayang kepada Lot, keponakan Abram. Karena itu Lot diselamatkan. Bagaimana dengan doa-doa kita? Adakah kita merasa Tuhan tidak berpihak kepada kita? Tuhan tidak berbelaskasihan kepada kita?

Pertama-tama yang mesti kita ingat: Tuhan pasti mendengar doa kita. Lukas 11:9-13 (TB)  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."Tuhan tahu kita pasti minta yang baik dari Dia, namun tahukah kita: Dia tahu yang lebih baik buat kita. Memang tidak selalu kehendak Tuhan itu manis, bahkan kadang seperti jamu yang sangat pahit. Tidak selalu yang Tuhan beri itu yang kita minta. Mazmur 138:7-8. 

Kita juga belajar: Justru dari kesesakan yang kita alami, kita diajak untuk berjalan mengikut Tuhan dengan percaya penuh dalam hari-hari kehidupan kita. Kepada jemaat di Kolose, dan kepada kita Paulus mengingatkan: Kolose 2:6-7 (TB)  Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Mari kita terus menghidupi iman percaya kita kepada Tuhan.


Minggu, 20 Juli 2025

Melayani dengan Segenap Hati

 Melayani dengan Segenap Hati 

Apa itu melayani? Banyak orang menganggap pelayanan berbanding lurus dengan kesibukan yang kita lakukan. Jika kita sibuk ke sana ke mari, melakukan ini dan itu, maka orang menganggap: itulah pelayanan yang paling baik.  Lukas 10:38-40 (TB)  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."Marta merasa bahwa ia sudah melakukan pelayanan terbaik kepada rombongan Tuhan Yesus dengan sibuk di dapur sehingga ia menegur Tuhan Yesus supaya Tuhan memerintahkan Maria membantu kesibukannya. Apa jawab Tuhan? Lukas 10:41-42 (TB)  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."Maria duduk diam, mendengar Firman Tuhan, menyimak apa yang Tuhan Firmankan. Tentu tidak bisa dengan segera kita menyimpulkan bahwa pelayanan berarti hanya mendengar Firman Tuhan dan tak melakukan apa-apa. Itu kesalahan yang berbeda. 

Melakukan yang terbaik itu artinya dengan segenap hati melakukan oleh karena memang kita mau melakukan, tanpa paksaan, tanpa bersungut. Marta melakukan pekerjaan di dapur tapi ia sambil bersungut, sedang Maria tidak. Memberikan yang terbaik seperti ketika Abram menyambut ketiga tamunya dengan menyediakan dengan segenap hati roti dan daging lembu yang terbaik, tanpa mengharapkan sesuatu, itulah contoh pelayanan kita. Orang-orang yang lurus hatinya dan melakukan segala sesuatu dari dalam hatinya seperti yang dikatakan pemazmur dalam Mazmur 15.

Jadi, mari kita melayani dengan segenap hati, tanpa bersungut-sungut. Mampu melayani dengan segenap hati.


Minggu, 13 Juli 2025

Kasih untuk Sesama apakah itu Sederhana?

 Kasih  untuk Sesama apakah itu Sederhana? 


Setiap kali kita membaca teks perumpamaan Tuhan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati ini, kita secara otomatis akan berpikir tentang ajaran kasih yang dibawa oleh orang Samaria yang baik hati tersebut. Kasih adalah kata yang sangat jamak digunakan dalam kekristenan karena kasihlah yang menjadi tanda bahwa kita adalah murid Kristus, yaitu ketika kita saling mengasihi (Yohanes 13:35).

Namun sayangnya, karena kata kasih begitu sering dinyatakan dan diucapkan dalam doa dan dalam salam-salam kita, seringkali kasih itu sendiri menjadi sesuatu yang sekedar kata-kata. Pada kenyataannya pernyataan kasih jarang sekali diikuti dengan perbuatan yang menyatakan kasih dalam ketulusan.

Kasih yang tak berbatas, yang seharusnya dinyatakan oleh kita sebagai gerejanya menjelma sekadar menjadi kasih bagi diri dan kelompok sendiri atau menjadi kasih karena kepentingan. Berbagai teks dan narasi-narasi suci bahkan dapat dijadikan alasan dan dalih untuk merekayasa kasih menurut selera atau kepentingan kita.

Ketakutan, kekuatiran akan berbagai situasi politik dan budaya, berbagai kepentingan yang membarengi kehidupan gereja tidak jarang juga memberi sumbangsih yang besar terhadap tereduksinya kasih dalam praktek hidup bersama sesama manusia. Tak heran jika pada akhirnya semangat dan jiwa kasih itu terkerdilkan sekedar menjadi kasih bagi segelintir sesama kita.

Melalui bacaan kita hari ini kita akan kembali belajar arti kasih kepada sesama yang sekaligus juga menjadi tanda akan kasih kita kepada Tuhan. (Dian Penuntun Edisi 34).


Minggu, 06 Juli 2025

Setialah! Lakukan Dengan Kesungguhan

 Setialah! Lakukan Dengan Kesungguhan


Tuhan penyelamat Israel, dan Dia memberikan damai sejahtera setelah mereka dilepaskan dari hukuman karena dosa mereka. Yesaya 66:12-13 (TB)  Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem. Yerusalem sebagai tempat di mana Allah bertahta menjadi pemeliharaan bagi umat Israel. Atas segala pekerjaan Allah, pemazmur mengajak umat bersukacita (Mazmur 66:1-4).

Tuhan Yesus mengutus ke-70 murid untuk mendahului-Nya mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Pewartaan itu diingatkan bukan hal yang mudah, dan mereka diajak untuk tidak sombong, menerima apapun penerimaan orang lain kepada mereka (Lukas 10:2-3). Namun, diingatkan kepada para murid: Lukas 10:16. Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."Mereka membawa nama Tuhan dalam pewartaan mereka, karena itu mereka diajak untuk tetap merendahkan diri; Lukas 10:20 (TB)  Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." Hidup sebagai orang beriman tentulah tetap terus menjaga iman percaya kita kepada Tuhan supaya kita hidup dekat dengan Tuhan dan melakukan perbuatan baik sebagai pewartaan Injil. Galatia 6:9-10 (TB)  Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Ini semua Paulus mintakan dengan amat sangat, bahkan ia menulis sendiri pesan itu kepada merek. Karena : Galatia 6:14-16 (TB)  Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.

Jadi, muliakanlah Tuhan dalam sepanjang hidupmu, janganlah jemu mewartakan Kristus. Setialah mewartakan Dia dalam hidup kita.



Minggu, 29 Juni 2025

Estafet Pelayanan

 Estafet Pelayanan


Pelayanan bukan hanya tugas individual yang berdiri sendiri, melainkan perjalanan yang terus berlangsung, diisi oleh banyak orang dalam lintasan waktu. Seperti dalam perlombaan estafet, tongkat pelayanan perlu diberikan kepada generasi berikutnya. Dalam renungan kali ini, kita akan melihat bagaimana firman Tuhan menunjukkan pentingnya kesinambungan pelayanan dan kesiapan untuk memikul tanggung jawab itu dengan setia.

Kita akan belajar dari Estafet Elia kepada Elisa (1 Raja-raja 19:15–16, 19–21) Elia, nabi besar yang mengalami tekanan batin dan kelelahan pelayanan, mendapat perintah dari Tuhan untuk mengurapi Elisa sebagai penggantinya. Elisa, yang sedang membajak, langsung merespons panggilan itu dengan melepaskan pekerjaannya dan mengikuti Elia. Ia menyembelih lembunya, membakar bajaknya, dan memberi makan orang-orang—tindakan simbolis bahwa ia tidak akan kembali ke hidup lamanya.dan bukan itu saja naumn kita kan belajar lagi dari mazmur 16.

Belajar dari mazmur 16 mengenai warisan Iman dan Pemeliharaan Tuhan. Pemazmur menyatakan keyakinan penuh bahwa Tuhan adalah bagian warisannya, tempat perlindungan, dan penunjuk jalan kehidupan. Mazmur ini menjadi fondasi spiritual bagi siapa pun yang melayani bahwa dalam pergumulan dan tantangan, Tuhan tidak meninggalkan hamba-Nya. Pelayanan tentu saja akan meenmukan berbagai hal tentang kemerdekaan.

Pelayanan dalam Kemerdekaan oleh Roh (Galatia 5:1, 13–25) Rasul Paulus mengingatkan bahwa kemerdekaan dalam Kristus bukanlah untuk hidup menuruti keinginan daging, tetapi untuk melayani satu sama lain oleh kasih. Hidup oleh Roh menghasilkan buah Roh yang menjadi karakter utama dalam pelayanan: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, dll.

Dalam estafet pelayanan, Tuhan tetap menjadi sumber kekuatan dan warisan yang kekal. Pelayan Tuhan tidak berjalan sendiri—Tuhan adalah bagian terbaik yang tidak akan ditinggalkan-Nya. Pelayanan yang sejati menuntut komitmen total. Elisa tidak setengah hati. Ia siap melanjutkan tongkat estafet dengan kesungguhan hati. Ini adalah teladan bagi kita: apakah kita siap untuk melanjutkan pelayanan yang Tuhan percayakan, sekalipun harus meninggalkan zona nyaman? Pelayanan yang berlanjut harus disertai hidup oleh Roh. Bukan kekuatan manusia, melainkan kuasa Roh Kudus yang memampukan kita berjalan sesuai kehendak Tuhan. Estafet pelayanan hanya akan berhasil jika kita hidup dalam tuntunan Roh.


Minggu, 22 Juni 2025

Ceritakanlah Yang Diperbuat Tuhan Yesus Sang Pembebas

Ceritakanlah Yang Diperbuat Tuhan Yesus Sang Pembebas

 

Ada Banyak batasan yang dibuat oleh manusia dalam kehidupannya. Batasan wilayah, kultural, nilai-nilai, keyakinan, dan aturan-aturan hidup. Batasan itu pada awalnya memiliki maksud yang baik untuk menjaga, melindungi, dan memelihara agar kehidupan itu dapat berjalan pada sebuah koridor yang sudah ada. Akan tetapi, di dalam perjalanannya ada saja yang terjadi sehingga batasan itu berubah menjadi tembok yang sangat kuat yang memisahkan orang lain dari dirinya. Batasan berubah menjadi pengasingan atau pemisahan kehidupan antara yang satu dengan yang lainnya.

Sebuah contoh sederhana tentang sebuah batasan misalnya diungkapkan dengan kata ‘najis’. Dengan satu suku kata ini maka ada banyak hal yang akan terjadi. Ketika kata ini dikenakan pada seseorang maka orang tersebut otomatis akan terpisah dengan orang lain yang tidak najis. Ketika itu dikenakan pada hewan atau makanan maka makanan atau hewan tersebut otomatis tidak boleh tersentuhkan. Apabila kata itu dikenakan pada sebuah bangsa maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang asing dan terasingkan dari kehidupan orang lain.

Pada saat manusia senang dan ramai-ramai membuat batasan dalam dunia, Tuhan Yesus melakukan tindakan yang sebaliknya. Ia menyeberangi dan melewati batasan itu. Ia menghampiri dan menyentuh batas yang dilarang. Ia berkarya di luar batas yang dibuat oleh manusia. Kisah tentang orang Geresa yang kerasukan setan dan pembacaan lainnya akan memperlihatkan dan menunjukan bagaimana Tuhan Yesus melewati batasan itu dan mengapa Ia melakukannya. (Dian Penuntun, Edisi 22).

 


Minggu, 15 Juni 2025

Mengertilah Dalam Hatimu, Mengapa Takut? Tuhan Ada

 Mengertilah Dalam Hatimu, Mengapa Takut? Tuhan Ada


Jika kita menengok kehidupan di dunia ini, hidup dan kehidupan dipenuhi dengan liku-likunya. Oleh karena itu hikmat diperlukan  manusia untuk menjalani hidup. Oleh karena itu, Tuhan menjadikannya. Amsal 8:1, 22-23 (TB)  Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya? 

TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Setiap orang yang berhikmat dan berpengetahuan menjalankan hidup ini dalam tuntunan Tuhan dalam hidupnya. Dengan hikmat itu kita mengetahui Tuhanlah sumber segala kehidupan manusia. 

Melalui hikmat itu dan dipimpin oleh Roh Kudus, kita -orang beriman- diberikan pengertian tentang ke-Tritunggal-an Tuhan yang berkarya dalam hidup manusia; Yohanes 16:13-15 (TB)  Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."Dialah Allah yang mencipta dan memelihara dunia dan seisinya, Dialah yang memberikan keselamatan kepada dunia, dan Dialah yang menyertai, mengingatkan, menguatkan dan mengokohkan orang beriman. Allah yang Esa dalam karya kasih-Nya di dunia. Roma 5:1-2 (TB)  Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Semuanya itu diteguhkan dan dikuatkan Tuhan sendiri dalam karya penyertaan-Nya kepada kita; Roma 5:3-5 (TB)  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam perjalanan hidup yang seringkali tidak mudah, Tuhan Allah sendiri yang memberi pengertian dan kekuatan kepada kita yang masih berjuang di dunia ini. Jadi, untuk apa kita mesti takut?

Percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan yang tidak pernah absen dalam hidup kita.


Minggu, 08 Juni 2025

Roh Kudus Sang Penolong Menuntun Kita Kepada Kebenaran

 Roh Kudus Sang Penolong Menuntun Kita Kepada Kebenaran


Hari Pentakosta itu momentum yang dipersiapkannya oleh Tuhan untuk memulai era baru dalam kehidupan persekutuan. Beberapa hal penting dapat disampaikan berikut ini: Pemerataan panggilan memberitakan Injil. Ketika para murid masih bersama-sama dengan Yesus, mereka dengan mudah bisa sendhen pada Yesus ketika sedang menghadapi kesulitan. Namun ketika Yesus telah naik ke sorga, para murid harus menghadapi sendiri berbagai tantangan dan hambatan; ibarat seorang saksi di pengadilan. Ia harus mampu menjawab sendiri setiap pertanyaan dan siap menghadapi risikonya. Sedangkan pada hari Pentakosta, tugas panggilan memberitakan Inijil Yesus Kristus itu ditumpahkan pula kepada setiap orang. Dan sejak itu injil tersebar ke berbagai tempat. Perhatikan ayat ini, “…Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di Negeri asal kita…”. Tersirat dari ungkapan ini ialah diterobosnya sekat-sekat/ tembok pemisah oleh karya nyata Roh Kudus, sehingga Injil tak lagi ekslusif di lingkungan Yahudi; juga tak lagi tertumpu pada pundak para rasul, melainkan siapa pun yang mendengarkan dan mengikuti terpanggil untuk memberitakan kepada sesama.

Kehidupan iman yang terus bertumbuh, tak mandeg apa lagi mundur. Injil Yohanes yang telah kita baca menulis bahwa Roh akan menuntun kita pada kebenaran yang utuh (ay.13). Kalau diibaratkan (mungkin contoh ini tidak pas, Anda bisa mengganti dengan yang lebih pas) hidup kita ibarat segenggam kapas yang kemudian mengapung di air; semakin kapas itu rela hati menerima kehadiran air, maka kapas itu akan tenggelam di dalam air. Ketika kapas itu diangkat maka seluruh bagian dari kapas itu tak lagi bebas dari air. Sama halnya dengan kesediaan kita menerima karya Roh Kudus, isi hati dan pikiran kita akan dipenuhi oleh Roh itu sehingga yang muncul dalam hidup kita hanyalah kebenaran; memang tidak seketika. Contoh yang amat jelas dalam hal ini ialah Petrus dan Stefanus. Petrus yang pernah menciut nyalinya ketika menerima ancaman bahaya (ingat ketika ia ditanya oleh para perempuan menjelang Yesus disalib) tumbuh -berproses- menjadi Petrus yang siap menghadapi segala risiko. Demikan pula halnya Stefanus. Penderitaan luar biasa dialaminya karena dilempari batu, tetapi dari dalam dirinya mengalir kejernihan hati dan pikiran, “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.”

Hidup di dalam dan dengan anugerah. Yesus telah mengambil alih puncak penderitaan kita, yaitu hukuman dosa. Yang tersisa dalam hidup kita adalah rasa syukur, ini saja! Seluruh kehidupan tak lagi diisi oleh kehausan untuk mencari dan mengejar berkat, tetapi hidup optimal atas potensinya sehingga tak lagi putus asa ketika tak mendapatkan atau mengeluh ketika dikecewakan.

Roh itu bekerja di dalam, bukan di luar. Yang tampak pada diri kita oleh orang lain adalah tubuh, sedangkan pikiran dan hati itu di dalam, tak tampak oleh mata. Orang yang selalu membuka diri terhadap karya Roh Kudus PASTI terolah pikiran dan hatinya sehingga semakin matang dan dewasa dari waktu ke waktu.


Minggu, 01 Juni 2025

Bekerja dengan Kasih Karunia Kebaikan dari Allah senatiasa Bersama Menyertai Kamu

 Bekerja dengan Kasih Karunia Kebaikan dari Allah senatiasa Bersama Menyertai Kamu


Panggilan keselamatan dalam Yesus Kristus atas diri setiap orang sangat bersifat personal, tetapi kita juga harus memahami bahwa panggilan yang Tuhan berikan juga bersifat komunal. Bersifat komunal karena panggilan Tuhan tidak hanya semata-mata bagi diri sendiri saja, tetapi juga diharapkan memberikan berkat bagi orang lain. Orang-orang yang sudah merasakan dan hidup di dalam anugerah keselamatan Yesus Kristus seharusnya menjadi terang dan garam bagi sesama sehingga banyak orang tertarik, bertobat dan bertekad menjadi terang dan garam pula bagi sesamanya. Rantai kehidupan ini terus menerus berkesinambungan dari satu zaman ke zaman lain, inilah cara kekristenan berkembang dan terus ada sampai hari ini.

Paradigma atau cara berpikir seperti di atas merupakan suatu pemahaman yang mencerminkan pemahaman Alkitabiah mengenai hidup kebersamaan di dalam Kristus. Apapun yang kita lakukan bukan hanya semata demi kesejahteraan diri atau keluarga saja, tetapi apakah mengandung nilai kesejahteraan bagi banyak orang.

Hari ini ada banyak anak Tuhan bekerja dan berkarya dengan baik, tetapi semata hanya untuk memelihara hidup dirinya sendiri dan keluarganya saja, tanpa memikirkan apakah pekerjaan saya ini berdampak buruk bagi kebanyakan orang atau apakah pekerjaan saya ini menjadi sarana bagi orang lain untuk menjadi lebih baik atau lingkungan kita menjadi lebih indah.

Hari ini, banyak orang berbondong-bondong mengeruk batubara yang menjadi keunggulan di tanah Kalimantan; apakah selain untuk mendapatkan keuntungan besar bagi diri dan keluarga, juga memikirkan kelestarian lingkungan sekitarnya. Banyak orang bekerja membuka restoran siap saji atau rumah makan-rumah makan pinggir jalan. Dengan ketekunan mereka berusaha untuk mendapatkan keuntungan; apakah mereka juga memikirkan bahwa sampah dari kotak makanan mereka yang terbuat dari steryoform dapat merusak tatanan kelestarian lingkungan. Beberapa karyawan menggunakan fasilitas kantor; kertas, telepon, mobil dan sebagainya, untuk kepentingan pribadi dan keluarga, apakah ini yang Tuhan inginkan?

Hal-hal yang sederhana dalam hidup kita sebenarnya merupakan cerminan apakah kita semua sudah menjadi pelaku firman Tuhan. Marilah kita bekerja sepenuh hati untuk mendatangkan kebaikan bukan saja bagi diri pribadi, tetapi juga bagi sesama kita.


Minggu, 25 Mei 2025

Siapkah diutus ?

 Siapkah  diutus ?


Utusan adalah seseorang yang membawa tugas khusus dari sang pengutus. Firman Tuhan menegaskan bahwa kita ini adalah utusan-utusan Tuhan. Dalam Lukas 10:2-3 dikatakn demikian : " Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja- pekerja untuk tuaian itu. Pergilah,sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah- tengah serigala..".

Mari kita lihat Kisah Para Rasul 1:15-26. Disini kita bisa melihat apa saja yang menjadi Ciri-ciri seorang Utusan yaitu : Serius menjalankan panggilan Sang pengutus : laksanakan apa yang dibaca didalam Kitab Suci, dan Orientasi pada pelayanan, bukan pada kenyamanan (20-22)Setia,  Ini adalah syarat utama, dan Setia untuk menjadi saksi KebangkitanNya. Yakin dengan kuasa Sang pengutus, Mengawali buang undi dengan berdoa kepada Tuhan, Berserah kepada kemahatahuan Tuhan dan PERCAYA ! 

Setelah kita tahu apa yang menjadi ciri-ciri seorang utusan,, mari kita lihat Yohanes 17: 6-19. Siapakah kita ? Kenapa kita di utus??

Tuhan telah memperkenalkan diri. Kehadiran Tuhan Yesus telah membuat Allah yang " jauh"  menjadi begitu "dekat" dengan manusia. Yesus Kristus rindu para murid berbuah dan berhasil (Mazmur 1:3).

Maka Tuhan memperkenalkan diriNya dan Tuhan akan mencukupkan kita jika kita kenal Tuhan Yesus.

Tuhan memelihara kita ditengah dunia Tuhan senantiasa memelihara kita karena banyaknya penggoda dalam hidup ( Mazmur 1).

Tuhan mengutus dan menguduskan kita dalam dunia. Menguduskan ( hagrazein) artinya memisahkan untuk suatu tugas atau melengkapi untuk suatu tugas. Popularitas bukan standarnya Tuhan memilih kita menjadi utusan ( 1 Sam 16-7 ; 1 Kor 1:28).

Dengarlah panggilan Tuhan  dengan telinga hatimu bukan karena kesombongan ataupun keegoisanmu untuk menunjukkan siapa dirimu,, tapi serius lah menjalankan panggilan Sang Pengutus kita karena Tuhan kita  sudah hadir di dalam kehidupan kita, memelihara kita ditengah dunia ini . 

Tuhan sudah mengutus dan menguduskan kita dalam dunia ini. Jangan sia-siakan hidupmu, jangan sia- siakan keluargamu yang akan menjadi masa depanmu kelak. Dengarlah suara hatimu!

Jadilah utusan-utusanNya yang serius pada panggilan, setia dan percaya pada petunjuk Tuhan. 

Marilah kita hidup sebagai utusan Tuhan dengan Mengandalkan Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan serta punya pendirian dalam Firman Tuhan. Tuhan telah memperkenalkan diriNya, menjaga dan mengutus kita. Jalankanlah tugas anda !


Minggu, 18 Mei 2025

Kasih Karunia yang Menyelamatkan Segala Bangsa serta Dunia

 

Kasih Karunia yang Menyelamatkan Segala Bangsa serta Dunia

 

Selamat hari Minggu Paskah Kelima.

Kasih adalah bahasa yang paling mudah dilakukan, dirasakan oleh setiap orang, dan bahasa itulah yang Tuhan sampaikan kepada dunia untuk menyelamatkan dunia (band. Yoh. 13 : 31-35). Ketika Petrus diminta untuk mempertanggunjawabkan baptisannya kepada Kornelius dalam sidang di Yerusalem, ia memberikan jawaban dan semua memuji Tuhan; Kisah Para Rasul 11:18 (TB)  Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."Kasih Allah dinyatakan, dan semua orang berbahagia, memuji dan memuliakan Tuhan (band. Mzm. 148). Setiap orang percaya akan menikmati Yerusalem baru seperti penglihatan Yohanes.

Wahyu 21:3-4 (TB)  Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 

Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Sukacita besar karena kasih Allah yang memberikan keselamatan, itulah yang sudah kita alami, dan akan disempurnakan dengan kedatangan Tuhan. Adakah kita tetap mengasihi dalam hidup sebagai murid Tuhan?

 

Minggu, 11 Mei 2025

Domba Mendengarkan Sang Gembala

 Domba Mendengarkan Sang Gembala

Apa arti karya kasih Tuhan Yesus bagi kita? Bagi Tabita atau Dorkas kasih Tuhan yang menyapa artinya ia mesti melakukan kehidupan dengan berbuat baik dan memberi sedekah (Kis. 9 : 36, 39b). Namun itu tidak terjadi pada orang Yahudi yang meminta Tuhan Yesus menunjukkan ke-Mesias-an-Nya. Karena itu Tuhan Yesus berkata: Yohanes 10:25-28 (TB)  Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 

Setiap domba tahu seperti apa ke-Mesias-an Yesus dan apa yang mesti dilakukan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang diberikan-Nya. Dia adalah gembala yang melakukan kebaikan bagi domba-domba-Nya (Mzm. 23). Bahkan mereka yang mempertahankan iman percaya kepada Tuhan (Why. 7 : 13-17). 

Dorkas sudah ambil bagiannya. Sebagai domba kepunyaan Allah, apa yang kita lakukan?

Jemaat yang merencanakan dengan matang kegiatan ibadah dan kegiatan lain di masa normal baru.


Minggu, 04 Mei 2025

Kasih Allah yang Mengubahkan dan Memulihkan serta Memanggil

 Kasih Allah yang Mengubahkan dan Memulihkan serta  Memanggil


Pertobatan dan Panggilan: Kisah Para Rasul 9:1-6 (7-20). Saulus, yang tadinya menganiaya para pengikut Kristus, mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus. Peristiwa ini bukan hanya mengubah arah hidupnya, tetapi juga menjadi titik awal panggilannya sebagai rasul bagi bangsa-bangsa lain. Pemulihan dan Sukacita: Mazmur 30. Daud memuji Tuhan karena pemulihan yang ia terima dari penderitaan dan ancaman maut. "Engkau mengubah perkabunganku menjadi tari-tarian." Penyembahan di Surga: Wahyu 5:11-14. Yohanes menggambarkan penyembahan di surga, di mana semua makhluk memuji Anak Domba (Yesus) yang layak menerima segala kemuliaan. Pemulihan dan Pengutusan: Yohanes 21:1-19. Yesus memulihkan Petrus yang pernah menyangkal-Nya. Tiga kali Dia bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” — dan kemudian mempercayakan domba-domba-Nya kepada Petrus.

Tuhan bisa memulihkan siapa saja, bahkan mereka yang tampaknya paling jauh dari-Nya. Apakah kita terbuka untuk berubah ketika Tuhan mengetuk hati kita? Tuhan sanggup mengubah kesedihan menjadi sukacita. Apakah kita masih percaya bahwa kasih-Nya memulihkan? Hidup kita seharusnya menjadi cerminan penyembahan yang terus-menerus. Apakah hidup kita memuliakan Kristus seperti yang dilakukan surga? Pemulihan dari kegagalan tidak hanya membawa pengampunan, tapi juga panggilan baru. Apakah kita siap menjawab panggilan Yesus setelah pemulihan? Tuhan adalah Allah yang memulihkan, mengubah hidup, dan memberi panggilan baru. Baik Saulus, Daud, Petrus, maupun kita — semua punya masa lalu. Tapi dalam kasih-Nya, kita diberi masa depan yang penuh tujuan. Tuhan, ubahlah hatiku seperti Engkau mengubah Saulus. Pulihkan aku seperti Engkau memulihkan Petrus. Biarlah hidupku memuliakan-Mu seperti para malaikat di surga. Mampukan aku dan pulihkan hatiku serta pakailah hidupku seturut kehendak-Mu. Amin.Tuhan sanggup mengubahkan hidup siapapun. Dalam bacaan pertama :Saulus, yang dulunya penganiaya, dipanggil menjadi rasul. Petrus, yang pernah menyangkal Yesus, dipulihkan dan dipercayakan untuk menggembalakan umat-Nya. Mazmur mengingatkan kita bahwa Tuhan mengubah tangisan menjadi tarian, dan Wahyu menunjukkan betapa layaknya Kristus dipuji oleh seluruh ciptaan. Tak peduli seberapa dalam kegagalan kita, Tuhan tetap menawarkan kasih yang memulihkan dan panggilan baru bagi kita.


Minggu, 27 April 2025

Bersaksi merupakan bagian dari Kemuliaan dan Kuasa Tuhan Yesus

 Bersaksi merupakan bagian dari Kemuliaan dan Kuasa Tuhan Yesus 


Selamat hari Minggu Paskah Kedua.

Takut, bingung, gentar. Itulah suasana hati para murid di hari pertama Minggu itu. Karena itu mereka berada dalam pintu-pintu yang terkunci (Yoh. 20 : 19). Namun setelah Tuhan Yesus menjumpai mereka dan menunjukkan: Dia benar-benar bangkit maka mereka bersukacita. Tuhan Yesus mengutus para murid dan menghembusi mereka dengan Roh Kudus; itulah yang mengubah para murid, dan juga Tomas kemudian. Dan para rasul memberitakan Injil sebagaimana dimaksudkan penulisannya : Yohanes 20:31 (TB)  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. 

Dan jika dilihat dalam bacaan kita dari kitab Kisah Para Rasul (5:27-31), keteguhan para rasul bersaksi mereka nyatakan, bahkan bersaksi di depan Mahkamah Agama. Bersaksi adalah inti kehidupan orang beriman, dan itulah yang ditegaskan oleh Yohanes, penulis kitab Wahyu yang meneguhkan ketujuh jemaat untuk bersaksi. Salamnya meneguhkan mereka. Wahyu 1:4-6 (TB)  Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. 


Beriman dan bersaksilah di tengah dunia di mana Tuhan mengutus kita.


Minggu, 20 April 2025

Tuhan Yesus sudah bangkit!

 

Tuhan Yesus sudah bangkit!

 

Ketika Kita mengingat kehidupan bersama Tuhan Yesus pastinya selalu menghadirkan pengharapan, sukacita dan kedamaian. Itulah yang dinyatakan Tuhan tentang langit yang baru dan bumi yang baru; Yesaya 65:17-19.

Kehidupan dengan berpengharapan yang lebih baik dari umat milik kepunyaan Tuhan; di Yerusalem, kota yang penuh kedamaian. Itulah ajakan Yesaya kepada umat Israel. Dari reruntuhan dan kehancuran, mereka diajak bangkit dan mempunyai pengharapan dalam kehidupan. Jika Kristus sudah bangkit, apa yang terjadi? Ketika para perempuan datang ke kubur Tuhan Yesus dan mendapati batu penutup makam terguling, mereka bingung. Apa yang terjadi? Apakah mayat Tuhan Yesus dicuri? Lukas 24:5-7. Menceritakan kebangkitan Kristus kepada para rasul. Tidakkah kebangkitan Kristus menjadikan kita mempunyai pengharapan, sukacita dan kedamaian dalam hidup kita? Ketika Tuhan menyapa kita, tidakkah itu menyemangati kita dalam hidup ini? Menyatakan bahwa Tuhan adalah pengharapan kita? Mazmur 118:14-16.

Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan kita. Kebangkitan-Nya memberikan pengharapan dalam hidup kita. Petrus bersaksi tentang Kristus dalam hidupnya kepas Kornelius dan keluarganya; Kisah Para Rasul 10:34-38 (TB)  Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. Kesaksian yang tidak hanya untuk orang Yahudi namun juga kepada bangsa-bangsa lain; ada pengharapan di dalam Kristus yang bangkit.

Semangat Paskah saat ini sebaiknya kita bawa dalam hidup kita setiap hari? Dan mari berbagi hidup. Berbagi semangat, berbagi pengharapan, berbagi sukacita dan damai sejahtera di dalam Kristus yang bangkit.

Mempunyai semangat Paskah yang memberi hidup, semangat, pengharapan dan sukacita

 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa