Minggu, 08 Agustus 2021

TATA IBADAH KELUARGA MINGGU II BULAN KEBANGSAAN Hidup Sebagai Orang Merdeka MINGGU, 8 AGUSTUS 2021

 TATA IBADAH KELUARGA MINGGU II 

BULAN KEBANGSAAN

Hidup Sebagai Orang Merdeka

MINGGU, 8 AGUSTUS 2021


PERSIAPAN IBADAH


VOTUM & SALAM 

P : Ibadah Minggu ke-2 Bulan Kebangsaan saat ini kita khususkan dengan pengakuan bahwa pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi

J : Menyanyikan Amin . . .  Amin . . . Amin . . 

P : Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus beserta saudara sekalian

J : Dan beserta saudara juga

Jemaat  Duduk

PENGANTAR & PENGAKUAN DOSA

P : Tahun ini, perjalanan Bangsa Indonesia di alam kemerdekaan sudah memasuki tahun ke-76. Itu artinya, selama 76 tahun jugalah rakyat Indonensia hidup sebagai orang merdeka. Kesempatan hidup sebagai orang merdeka itu sendiri tidak terlepas dari anugerah Tuhan. 

Dan Kita di ingatakan untuk saling mengasihi dalam Injil Matius 22 : 37 - 40 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Oleh karena itu, marilah kita agungkan Tuhan yang telah memberikan kemerdekaan kapada Bangsa indonesia dengan Menyanyikan Kidung Jemaat 467 : 1 – 2 “Tuhanku Bila Hati Kawanku”

P Memmpin Doa Pengakuan Dosa

Jemaat  berdiri

BERITA ANUGERAH 

P : Terimalah berita anugerah dari Tuhan yang demikian: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jagan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1). Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Syukur kepada Allah


PUJIAN JEMAAT 

KIDUNG JEMAAT 392 1 &3 “KU BERBAHAGIA”

Jemaat  Duduk

PELAYANAN FIRMAN 

Doa Persiapan Firman

Bacaan Alkitab 


Yang berbahagia ialah semua orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya dalam hidup sehari- hari. Haleluya


Jemaat menyanyikan: Heleluya – Amin 3 (x)


Khotbah

Hidup Sebagai Orang Merdeka

Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kritus,

Merdeka seringkali dimaknai sebagai bebas, tidak terkena tuntutan, leluasa bertindak, lepas dari sesuatu keadaan yang menindas, dan tidak bergantung pada orang atau sesuatu yang lain (lihat KBBI). Merdeka dalam arti leluasa, terutama di era teknologi informasi, bisa dimaknai sebagai memiliki peluang bebas untuk menggunakan media sosial, mengakses dan mengirim informasi. Merdeka dalam relasi sosial, berarti tidak bergantung pada orang atau sesuatu yang lain yang dapat membuat hidup dan dirinya merasakan nyaman, damai dan tenang menjalani hidup.

Jadi orang yang merdeka berarti seseorang yang memaknainya sebagai jalan spiritualitas yang dapat menuntun latihan kemandirian, dan tidak bergantung pada orang lain atau sesuatu yang melekatkan hidupnya secara mutlak. Kedua, merdeka berarti juga dapat menggunakan keleluasaan sikapnya bertindak, baik di realitas sosial maupun melalui virtual, dengan disertai kesadaran etis (moral) sebagai sikap tanggungjawab sosialnya kepada Allah dan sesamanya.


Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kritus,

Menjadi pribadi yang bekerja dengan berintegritas, tahu membedakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi sekalipun orang nomor 1 di negara, tentu sangat jarang dijumpai. 

Kepada para murid Tuhan Yesus juga mengajarkan, bagaimana orang banyak akan dapat sampai kepada relasi yang dekat pada Allah? Sikap mental seperti apa yang harus dimiliki, dan cara pandang bagaimana agar dapat mencapainya? Bagian ini dapat kita perhatikan dari dialog antara orang Yahudi dan Yesus, dalam konteks percakapan “roti hidup”. Yesus menekankan bahwa diriNya: “Roti Hidup” (ay 35). Yesus menegaskan bahwa barangsiapa datang kepadaNya tidak akan lapar lagi dan yang percaya kepadaNya

tidak akan haus lagi. Ada dua hal yang ditekankan ketika seseorang ingin mengalami hidup kekal yakni DATANG dan PERCAYA kepada Yesus sebagai sumber kehidupan kekal itu.

Pernyataan diri Yesus sebagai “Roti Hidup” ternyata tidak direspon secara positif oleh seluruh pendengarnya. Karena ada golongan orang Yahudi yang kemudian menjadi jengkel, dan bersungut-sungut: “Bukankah Ia, anak Yusuf yang bapa dan ibuNya kita kenal?” (ay 41). Bagian ini menunjukan bahwa kecenderungan terbesar penolakan biasanya datang dari orang yang dekat dan tahu latar belakang kehidupan keluarganya. Yesus tahu bahwa ada orang yang bersungut-sungut tentang pernyataanNya, itu sebabnya kemudian Yesus menegaskan kembali dengan menggunakan kata: “DATANG kepadaKU” dengan menambahkan keterangan bagaimana seseorang dapat datang kepadaNya, itu bukan karena keinginan orang itu melainkan ada campur tangan Bapa. Kata Yesus: “jikalau ia tidak DITARIK oleh BAPA yang mengutus Aku” (ay 44). Satu bagian yang baru dan menjadi pembeda dari pengajaran Yesus yakni soal kehidupan kekal setelah kematian, melalui peristiwa KEBANGKITAN pada akhir zaman.

Yesus tahu bahwa kebanyakan orang Yahudi yang pernah membaca kitab nabi-nabi, mendengar dan mengetahui bahwa datangnya Mesias sudah disebutkan baik tanda-tandanya melalui pekerjaan dan mujizatnya, maupun pengajaran tentang Anak Allah yang datang dari Allah sendiri (ay 45-47). Itu sebabnya Yesus seolah mengingatkan kembali bagian ini kepada para pendengarNya bahwa diriNya adalah benar dari Allah dan melihat siapa Allah juga dalam diriNya. Persoalannya apakah orang yang mendengar ini mau percaya atau tidak?

Yesus menegaskan kembali pada ayat 48: “Akulah Roti hidup”. Kemudian Yesus mengajak pendengarNya waktu itu berrefleksi mundur, bahwa dahulu ketika nenek moyang bangsa Israel di padang gurun, Allah memberikan manna dari sorga. Itulah roti yang dari sorga dan membuat mereka hidup. Tetapi generasi pertama bangsa Israel itu telah mati sekalipun pernah makan roti dari sorga. Jadi “roti hidup” bukan berarti jika makan roti dari sorga, maka orang ini akan hidup abadi. Yesus menunjuk kepada diriNya sendiri, bahwa “roti hidup” itu adalah gambaran dari tubuhNya yang akan dikorbankan, dan itulah yang akan memberikan penyelamatan bagi orang yang percaya kepadaNya. Pengorbanan diri Yesus inilah yang akan menjadi jalaran pemulihan relasi antara Allah dan manusia dosa. Itu sebabnya Yesus menandaskan bahwa pengorbanan tubuhNya ini akan diberikan untuk hidup dunia (ay 51).

Dengan demikian, orang yang DATANG dan PERCAYA pada Yesus menerima pembebasan dari dosa, dan sekaligus kemerdekaan untuk menentukan sikapnya apakah akan menerima dan percaya pada YESUS atau tidak. Jadi, dalam hal inilah makna dimerdekakan dari belenggu dosa, dan dibawa masuk dalam tanggungjawab iman pada Yesus, untuk turut serta memberikan jawab YA dan Amin, atau sebaiknya TIDAK dan Tolak. Injil Yohanes memberikan tekanan penting akan hakekat keIlahian Yesus, sebagai Roti Hidup yang berasal dari sorga, sekaligus sebagai Anak Allah yang mengenal BapaNya dan menunjukan jalan pada hidup kekal melalui peristiwa kebangkitan di akhir zaman.


TuhanYesus Kristus rela menyerahkan diriNya sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Bangsa kita membutuhkan pribadi yang berintegritas, takut akan Allah dan memiliki sikap moral yang baik untuk membangun kembali negeri ini, apapun profesi kita. Selayaknya sebagai pengikut Yesus kita lebih lagi memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, seperti untuk Tuhan. Selamat menghayati panggilan hidup sebagai orang yang dimerdekakan, supaya menggunakan kemerdekaannya itu secara bertanggungjawab baik dihadapan Allah, maupun dalam relasi sosial. Tuhan memberkati. Amin.


Saat teduh

Jemaat  Duduk

PenGAKUAN IMAN RASUlI 


PERSEMBAHAN

Dasar persembahan (Maleakhi 3:10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.


DOA PERSEMBAHAN, SYUKUR, SYAFAAT DAN PENUTUP


PUJIAN PERSEMBAHAN & PENGUTUSAN 

Kidung Jemaat  302  :  1 – 2 “Ku Bri Persembahan 


PENGUTUSAN & BERKAT

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera

Jemaat Menyanyikan Haleluya (5x), Amin (3x).


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa