Keluarga
Yang Menyambut Undangan Tuhan
(MatIus 22:5)
Kehidupan dan keseharian
orang jaman now terlihat semakin sibuk saja. Demikian juga kehidupan
keluarga-keluarga Kristen. Karena kesibukannya, sesama anggota keluarga belum
tentu bisa merasakan kebersamaan setiap hari. Sang ayah bekerja di luar kota,
ibunya menjadi Tenaga Kerja Wanita di Hongkong, sedangkan anak-anak tinggan di
desa dengan simbahnya. Untuk menjalin hubungan dan komunikasi cukup lewat
telpon video call.
Keluarga lainnya,
meskipun bisa tinggal satu rumah, tidak selalu mudah untuk bertemu satu sama
lain. Pagi-pagi sekali si Bapak sudah berangkat karena kantornya jauh dari
rumah. Ibu juga bekerja dari hari Senin hingga Jumat. Anak-anak sibuk di
sekolah, les ini dan itu. Ingin makan bersama pun terasa sangat sulit.
Di sisi lain, kegiatan
gereja semakin banyak dan beragam. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk
membangun iman dan membangkitkan semangat melayani dan bersaksi. Persoalannya,
bagaimana keluarga-keluarga Kristen harus
membagi waktu untuk
memenuhi tugas panggilannya
ini? Baik urusan jasmani maupun
urusan rohani sama-sama penting dan tidak boleh dipisahkan. Sayangnya, banyak
keluarga gagal menyeimbangkan keduanya. Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin
kiranya mengingatkan keluarga- keluarga Kristen untuk menyambut undangan Tuhan
dengan sukacita. Undangan untuk melakukan kehendak-Nya, untuk mengutamakan
Tuhan di atas segalanya. Karena sejatinya, hidup ini bukan soal urusanku atau
urusanmu. Keluarga Kristen dipanggil untuk ambil bagian dalam urusan atau
pekerjaan Tuhan. Hingga Kerajaan Sorga itu sungguh hadir dalam kehidupan kita.
Serta, agar keluarga kita kedapatan “berpakaian yang pantas” dalam
Kerajaan-Nya.
Sabda Winedhar Minggu, 11 Oktober 2020