Bahan Pemahaman Alkitab Sepekan Bagi Seluruh Warga Jemaat GKJ Bangsa Minggu ini
Saat Teduh, Pujian (silahkan Memilih Lagu Sendiri),
Doa Memohon Pimpinan Tuhan dalam melakukan Persekutuan Doa ini supaya melalau Firman
Tuhan dapat mengerti apa kehendak Tuhan, Silahkan
Membaca Alkitab : Efesus 5:22
– 6:4
HARMONI
Membangun keluarga yang harmonis
adalah impian semua orang. Hanya untuk membangunnya bukan hal yang mudah, ia
membutuhkan komitmen dan kerja keras dari
semua anggota keluarga. Impiannya indah tapi kadangkala untuk
menggapainya disertai dengan keluhan, tangisan, dengan tertatih-tatih, dsb;
namun demikian itulah kenyataan yang harus kita hadapi. Dalam kesulitan untuk
menggapai impian, seluruh anggotanya tetap berusaha berjuang untuk
menggapainya. Seperti kata harmonia
(Yun) yang berarti terikat serasi/sesuai. Serasinya karena masing-masing
bersama berjuang menghadirkan keharmonisan.
Keharmonisan keluarga bisa
diibaratkan seperti paduan suara. Umumnya paduan suara terdiri dari empat
bagian suara yaitu sopran, alto, tenor, dan bas. Sekalipun masing-masing berbeda
jenis suaranya namun mampu menyelaraskan karakter-karakter vokal yang beragam
menjadi sebuah kesatuan yang lengkap dan indah. Mereka terikat pada satu
komitmen dan tujuan yang sama. Dalam proses meraih tujuan bersama, dengan
sukarela dan sukacita, masing-masing anggota berlatih. Jika ada kesalahan semua
berusaha untuk memperbaiki dan dikomunikasikan. Paling penting lagi semua
berusaha patuh pada pelatih dan taat pada dirigen.
Jika kita mengambil filosofi dari
paduan suara akan ada banyak hal yang dapat kita petik. Dalam paduan suara ada
kebersamaan, satu warna suara, kerjasama, bersama menghadirkan keindahan, mau
memberi kesempatan bagi yang lain, masing-masing berusaha untuk mewujudkan
keselarasan, dan taat pada dirigen.
Masing-masing suara dilarang menonjolkan suaranya sendiri sekalipun
terdengar paling merdu. Karena semerdu-merdunya suara seseorang, akan menjadi
sangat merdu jika diselaraskan dengan suara yang lain dalam paduan suara.
Demikian pula dalam kehidupan berkeluarga. Sekalipun mempunyai peran yang
berbeda tetapi masing-masing mempunyai tanggung jawab untuk menghadirkan
keharmonisan keluarga.
Seperti itulah yang dinasihatkan
oleh Rasul Paulus dalam Efesus 5:22-6:4,
kepada peran dan tanggung masing-masing anggota keluarga. Seorang istri
tunduk kepada suami, seorang suami mengasihi istrinya seperti diri sendiri dan
anak menaati orang tuanya. Kata kunci
untuk memahami nasihat Rasul Paulus terdapat dalam Efesus 5:20-21, “Ucaplah
syukur senantiasa atas
segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.”
Dalam kehidupan yang penuh syukur
dan saling merendahkan diri, relasi suami istri digambarkan seperti Yesus dan
Gereja. Seorang istri dipanggil untuk tunduk kepada suami seperti ketika ia
tunduk kepada Tuhan. Ketundukan kepada Tuhan bukan karena takut namun karena cinta
kasih dan ketaatan. Ketaatan karena telah menerima kasih karunia dari Tuhan.
Dalam kehidupan yang penuh syukur
dan saling merendahkan diri, seorang suami dipanggil untuk mengasihi istri.
Kadar kasih suami kepada istri sesuai standar kasih Kristus yang menyerahkan
nyawanya kepada umat-Nya. Kasih yang tulus, kasih yang jujur dan kasih yang
memberikan kehangatan dan damai sejahtera. Oleh karena itu maka Rasul Paulus
menasihatkan agar suami mengasihi istri seperti mengasihi diri sendiri.
Nasihat 'mengasihi sesama seperti
mengasihi diri sendiri' tidak dalam arti mengasihi diri terlalu banyak dan
mementingkan kepentingan diri melebihi apapun. Tapi hakikatnya menghimbau kita
untuk memperlakukan orang lain dengan cara sama di mana kita memperlakukan diri
sendiri. Di sini jelaslah bahwa suami-istri hidup untuk saling memperlakukan satu
dengan yang lain seperti mengasihi diri sendiri.
Selanjutnya dalam pasal 6:1, Rasul
Paulus juga mengingatkan kepada anak-anak supaya menghormati orang tua seperti
yang diperintahkan Tuhan dalam Kitab Keluaran 20:12. Orang tua adalah wakil Tuhan di dunia untuk
mengasihi, merawat, dan mendidik mereka. Maka Rasul Paulus mengatakan: “… taatilah
orang tuamu di dalam Tuhan,...”
Belajar dari firman Tuhan, semua
anggota keluarga mempunyai peran yang berbeda tetapi masing masing-masing terikat satu dengan
yang lain oleh karena keluarga adalah karunia Tuhan. Dalam peran yang berbeda
masing-masing mempunyai tugas pribadi untuk semua anggota keluarga. Keharmonisan
keluarga terjadi jika tidak adanya suatu pemaksaan, tetapi lebih menekankan
kepada akan keberadaan dan posisi yang saling menopang satu dengan yang lain.
Amin.
Saat Teduh, Pujian (silahkan
Memilih Lagu Sendiri), Doa Memohon Pimpinan Tuhan dalam melakukan Pemahaman Alkitab ini supaya melalau Firman Tuhan
dapat mengerti apa kehendak Tuhan,
Bernyanyilah satu pujian (Bebas Memilih) dan akhiri dengan doa Syukur
serta Syafaat.
Tuhan Yesus Memberkati Kehidupan Kita Semua