Melihat Dengan Iman, Sebagai Obat Anti Tawar Hati
Bapak, ibu, masalah yang tidak kunjung selesai terkadang dapat membuat kita putus asa. Satu masalah pergi datang lagi berikutnya. Satu belum selesai masalah datang lagi. Seakan masalah itu menyerang kita secara bertubi-tubi. Kita pasti pernah merasakannya, tetapi semua itu telah lewat menjadi “kemarin”. Tanpa Yesus tidak akan pernah sanggup untuk menanggung dan melawati semua pergumulan.
Belajar dari Rasul Paulus, seorang Rasul Tuhan Yesus pun sama sekali tidak lepas dari masalah. Malah dalam kisahnya, semenjak dia menjadi pengikut Kristus masalah senantiasa hadir bersama dengan pelayanannya. Bahkan karena begitu banyaknya masalah yang dia hadapi, Rasul Paulus menyebutnya penderitaan. Paulus tidak tawar hati dan melihat semuanya itu bukan sebagai penderitaan yang berat, melainkan penderitaan yang ringan (Korintus 4:16-17). Ketika Rasul Paulus menghadapi semua penderitaan itu mengerikan, menakutkan, iya benar, itu manusiawi. Tetapi secara rohani dia dikuatkan untuk menanggung itu semua. Bagi Rasul Paulus jika demi banyaknya yang menjadi percaya dia harus melalui penderitaan itu, dia mau. Hal itu berarti semakin besar dia melihat kasih karunia yang Tuhan limpahkan dalam hidupnya dan dalam hidup banyak orang.
Jadi berbahagialah kita, jika saat ini kita sedang mendapatkan banyak pergumulan hidup, bahkan bertubi-tubi. Itu berati Allah mengijinkan kita, melihat karyaNya yang besar di dalam hidup kita. Yesus yang pada saat hidup di dunia juga menghadapi pergumulan, apalagi Rasul Paulus.
“Apakah kita masih takut dengan penderitaan yang harus kita pikul hari ini?” Mari kita belajar dari Paulus yang dengan iman memandang penderitaan itu sebagai hal yang akan berakhir dan digantikan damai yang kekal. Juga dari Yesus yang memandang penderitaan sebagai hal yang harus terjadi supaya rencana Allah yang baik terjadi.
Jika kita bisa melalui setiap pergumulan itu, maka saat ini pun demikian. Tuhan yang sama yang akan senantiasa memapukan kita melewati setiap masa sulit itu. Dia Yesus yang senantiasa membuka tangannya untuk menolong kita melewati masalah itu. Mungkin saat ini kita belum mengerti apa rencana Tuhan, mengapa Tuhan ijinkan pergumulan ini terjadi pada diri kita saat ini. Namun, seperti pengalaman sebelumnya, kita akhirnya akan melihat rencana Tuhan indah pada waktunya.