Minggu, 14 Mei 2023

Kuduskanlah Kristus dalam Hatimu

 Kuduskanlah Kristus dalam Hatimu


Renungan pada minggu saat ini diambil dari Bacaan 1 Petrus 3:13-22, khususnya ayat 15a, “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!” Harus diakui bahwa gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk kesatuan bersifat non predikatif (frasa) “menguduskan Kristus dalam hati” sangatlah menarik, namun sukar dibayangkan apa maksudnya dan karenanya sukar dipahami. Saya lantas tertarik untuk memakai teks Alkitab berbahasa Inggris versi The Message/ Pesan, yang merupakan terjemahan yang sangat popular, yang dibuat oleh seorang pendeta bernama Eugene H. Peterson. Versi ini menerjemahkan ayat ini secara sangat bebas namun indah, “Through thick and thin, keep your hearts at attention, in adoration before Christ, your Master.” Kurang lebih terjemahan Indonesianya, “Melalui saat baik maupun buruk, jagalah hatimu untuk terus bersiaga, dalam penyembahan pada Kristus, Tuanmu.”

Entahlah apakah terjemahan saya memadai atau tidak, namun saya tertarik dengan pemakaian kata “at attention/ Perhatian” di dalam versi The Message/ Pesan tersebut. bahwa gabungan dari dua kata atau lebih yang  membentuk kesatuan bersifat non predikatif (frasa) ini lazim dipergunakan dalam dunia militer untuk menyebut postur tegak dan siaga dari para prajurit. Dengan postur tersebut, si prajurit menyimak dan bersiap sepenuhnya pada perintah atasan, namun juga peka sepenuhnya pada situasi sekitar. Kata attention sendiri berasal dari kata Latin ad dan tendere, yang lebih-kurang berarti “merentang ke arah sesuatu.” Yang direntang adalah hati dan perhatian kita.

Bukankah tafsiran dan terjemahan bebas dari The Message/ Pesan ini memberikan “daging” yang lebih konkret pada gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk kesatuan bersifat non predikatif (frasa) ”kuduskanlah Kristus dalam hatimu.” Menguduskan Kristus dalam hati berarti bersikap mengarahkan seluruh perhatian pada Kristus, namun pada saat bersamaan peka pada situasi sekitar. Tampaknya, memang demikianlah hidup seorang Kristen semestinya. Semakin terfokus pada Kristus, semakin pekalah ia pada dunia sekitar. Hidup religius yang membuat kita abai pada dunia sekitar justru berlawanan dengan kesediaan menguduskan Kristus di dalam hati.


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa