Jumat, 02 Juli 2021

Menjadikan Tuhan Yesus sebagai Fokus Kehidupan dengan Setia Melakukan Kebaikan

BAHAN PA 5 JULI 2021



2 Raja – raja 20 : 1 – 11

Menjadikan Tuhan Yesus sebagai Fokus Kehidupan dengan Setia Melakukan Kebaikan


Pengantar PA:

Setiap manusia memiliki tingkat kesetiaan yang berbeda-beda di dalam menjalani hidup pemberian Tuhan. Ada yang begitu tekun menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan nyata, ada juga yang hanya asal-asalan menjalankan kehidupan pemberian Tuhan. Selain campur tangan Tuhan dalam kehidupan umat manusia, peran atau respon kita terhadap panggilan Tuhanlah yang dapat mempengaruhi kesetiaan iman kita.

Di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat, ini juga berdampak bagi kehidupan dalam keluarga. Tantangan bagi tiap keluarga di masa sekarang ini adalah menumbuhkan kembali semangat bersama dalam hal berkomunikasi, menjalani kegiatan bersama yang meneladani Tuhan Yesus, serta membangun pola persekutuan atau semacam doa bersama dengan keluarga di tengah kesibukan masing-masing. Seberapa besar waktu yang kita berikan untuk Tuhan di tengah keluarga kita? Masih ingatkan kita bahwa hanya Tuhan sajalah yang menjadi Pandu kehidupan dalam keluarga kita? Dalam perjalanan kehidupan yang dilalui umat percaya, tentu keluarga kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya permasalahan. Lalu bagaimana cara kita untuk mengatasi setiap kesulitan yang terjadi di keluarga kita?


Penjelasan Teks:

Hizkia adalah seorang raja besar Kerajaan Yehuda yang berjuang untuk membebaskan bangsanya dari cengkeraman kekuasaan Asyur. Ia juga merupakan raja pertama yang menghapuskan bukit-bukit pengurbanan tempat pemujaan ilah-ilah asing. Hizkia merupakan raja ke-12 Kerajaan Yehuda yang memerintah pada tahun 716-687 SM. Dalam kehidupannya selama memerintah menjadi raja, Hizkia melakukan pembaharuan dalam bidang keagamaan yang dilakukannya dan perlawanannya yang gigih terhadap kerajaan Asyur yang kuat di sebelah Timur. Hizkia telah melakukan segala kebaikan dengan jalan menyadarkan banyak orang kembali mengakui keberadaan Tuhan melalui dibukanya pintu-pintu Bait Allah. Kesadaran bahwa kekuasaan Tuhan Allahlah yang paling utama, meyakinkan banyak orang untuk mengambil sikap setia dan berbalik kepada Allah.

Kesetiaan Hizkia kepada Tuhan berbuahkan kebaikan, sekalipun Yesaya telah menubuatkan bahwa ia akan meninggal karena penyakitnya, Hizkia tetap memohon kepada Tuhan supaya mendengarkan doanya. Berkat kesetiaan dan relasinya yang baik dengan Tuhan Allah, maka Hizkia mendapatkan kesembuhan dan diberikan kesempatan untuk hidup kembali dalam beberapa tahun lagi. Tuhan masih memberikan kesempatan hidup bagi Hizkia, supaya ia bisa memperlihatkan kesetiaan imannya kepada Tuhan. Keputusan Tuhan yang mengabulkan atau menolak permohonan panjang umur Hizkia adalah hak penuh Tuhan. Namun, respons Hizkia dan tindakannya setelah doanya dikabulkan adalah tanggung jawab Hizkia sendiri. Lima belas tahun bukan waktu yang singkat. Bagaimana Hizkia mengisi hari-hari depannya akan membuktikan apakah permintaannya itu bijaksana atau tidak. Buah ara dipakai menjadi salah satu sarana kesembuhan bagi Hizkia. Buah ara tersebut manis rasanya, sehingga jika ditaruh di atas bisul atau borok kulit yang terinfeksi, ramuan ini akan membantu menyembuhkan dan mengeringkan infeksi tersebut.


Bagaimana bentuk kedekatan kita dengan Tuhan dalam keluarga?

Apakah masalah terberat yang kita alami dalam keluarga, dan bagaimana cara kita menyelesaikannya?

Meneladani kesetiaan yang dilakukan oleh Hizkia bahkan dalam hal sulit sekalipun, maka kita pun dipanggil untuk melakukan hal yang sama walau dalam keberadaan yang berbeda. Bagaimana bentuk usaha kita untuk memelihara kesetiaan kepada Tuhan?

Apakah bentuk penyertaan Tuhan yang menjadikan kita semakin setia kepada–Nya?


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa