GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Penahbisan Pendeta GKJ Bangsa

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Bingkisan Natal untuk anak sekolah minggu dalam perayaan Natal GKJ Bangsa 2018

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Asuhan Siloam Purwokerto

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Ibadah Padang Kenaikan Tuhan Yesus di Pantai Sodong Adipala Cilacap

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Wredha Catur Nugraha Kaliori - Banyumas

Selasa, 14 September 2021

Peran Gereja Dalam Pengembangan Program Kewirausahaan Kreatif

BAHAN PA

Peran Gereja Dalam Pengembangan Program Kewirausahaan Kreatif

Pengantar

Kewirausahaan merupakan bagian dari dunia usaha yang juga mengandung nilai-nilai teologis.
Melalui PA kali ini, kita diajak untuk belajar dari pengalaman takut dan gentar yang Yesus alami, agar kita tetap maju dan menjalani hidup meskipun gentar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; kewirausahaan berasal dari dua kata ; wira dan usaha , Wira artinya pejuang, berani dan berwatak agung. Usaha artinya bekerja, berbuat amal, berbuat sesuatu. Jadi kewirausahaan dapat dimengerti sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan penuh perjuangan, bermodalkan keberanian dan karakter yang ingin berbuat sesuatu dengan tidak hanya mengejar keberuntungan diri sendiri tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain.
Kewirausahaan mengandung nilai luhur yaitu karakter yang pantang menyerah, watak agung dan perbuatan yang juga menopang pekerjaan pelayanan gereja. Dalam rangka pertumbuhan gereja maka gereja membutuhkan berbagai dukungan yaitu sumber daya manusia dan juga dukungan dana. Kesadaran ini perlu terus ditumbuhkan dalam kerja pelayanan gereja, agar pelayanan gereja terhadap sesama manusia dapat berjalan secara berkesinambungan. Untuk itu gereja perlu mengajarkan tentang etos kerja yang baik termasuk jiwa berwirausaha, sebagai sumber pendapatan jemaat.
Gereja dan Pengembangan Ekonomi
Secara teologis kewirausahaan merupakan salah satu usaha yang dikehendaki Tuhan. Ini memiliki lansadan yang kuat dalam Alkitab.
Sebagai contoh :
Apa yang kita bayangkan saat membaca kisah Yakub yang berhasil memperbanyak (anak) domba, akhirnya membuat dia mandiri dan berani berpisah dari Laban (Kej 30:39-43).
Tanpa kreatifitas (melalui teknik kawin silang domba), Yakub sulit menjadi mandiri dan sukses. Kreatifitas Yakub juga terkait erat dengan keyakinannya kepada Tuhan, kerja cerdas dan kejujuran merupakan kunci keberhasilan Yakub.
Paulus sebagai Rasul Pewarta Injil ia juga menjalankan kewirausahaan kreatif sebagai tukang tenda (Kis 18:3)
Abraham (Kej 13 dan 14), Salomo (I Raja-Raja 5 dan 9), Lydia dan Tiatira (Kis 16:14-15, 40)
Yusuf, ada hal yang menarik dari kisah Yusuf, yaitu sebagai wirausaha kreatif, inovatif , dia mampu membangun sistem lumbung dan manajemen pangan untuk menyelamatkan dunia dari kelaparan.
Memperhatikan kisah Yakub, Paulus dan lainnya, kita akan segera tahu bahwa kewirausahaan bisa menjadi ladang kesaksian gereja. Untuk itu gereja perlu memberikan pelayanan pendampingan dan motivasi bagi warga jemaat. Mengubah tantangan yang dihadapi menjadi peluang. Sehingga warga jemaat memiliki semangat dan kemampuan berwirausaha kreatif.

Pemetaan Potensi Ekonomi
Potensi (sumber daya) ekonomi jemaat dan masyarakat perlu dilakukan pendataan ketika hendak mengembangkan kewirausahaan dalam gereja. Sumber daya ekonomi itu ada dalam berbagai bentuk dan itu semua bisa dikembangkan sesuai kapasitas manusia, teknologi, pengetahuan dan alam yang ada di sekitar masyarakat.
Pemetaan Potensi
  Alam
a. Tanaman apa yang dominan ?
b. Apakah sudah dikelola dengan baik?
c. Apakah masih bisa dikembangkan untuk menjadi peluang kewirausahaan kreatif ?
2. Manusia : pendidikan dan pengalaman
a. Apakah warga jemaat sudah memiliki pemahaman tentang kewirausahaan ekonomi kretif dengan benar ?
3. Pengetahuan
a.nilai atau pelajaran apa yang mendasari pengeloaan potensi yang dimiliki
4. Teknologi
a. Apakah sudah memanfaatkan teknologi untuk mengelola, menyimpan dan memasarkan ?
Kewirausahaan adalah sebuah keniscayaan bagi kehidupan gereja di era digital, dimana kesejahteraan warga jemaat adalah prioritas utama, baik rohani maupun jasmani. Meskipun perkembangan kewirausahaan dalam gereja belum begitu besar, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Melalui bulan KESPEL Sinode GKJ tahun 2021, kita semua diajak untuk lebih serius dalam mewujudkan GKJ mandiri secara ekonomi.
Materi sharing :
Potensi-potensi apa saja yang dimiliki oleh gerja dan masyarakat ? Buatlah daftar !
a. Potensi apa saja yang sudah dikelola ?
b. Potensi apa saja yang belum dikelola ?

  Apa yang menjadi hambatan gereja dalam pemberdayaan ekonomi jemaat ? Sebutkan !

Minggu, 29 Agustus 2021

Hidup Yang Sungguh Beribadah - IBADAH MINGGU V BULAN KEBANGSAAN Gereja Kristen Jawa Bangsa MINGGU, 29 AGUSTUS 2021

 TATA IBADAH MINGGU V BULAN KEBANGSAAN

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Hidup Yang Sungguh Beribadah

 

MINGGU, 29 AGUSTUS 2021


PERSIAPAN IBADAH

Para petugas menempatkan diri di tempat masing-masing

Jemaat memasuki ruang ibadah dilanjutkan doa pribadi

Bel Pertama Doa konsisturi

Bel Kedua  Jemaat berdiri.


PPJ : Marilah kita memasuki Minggu V Bulan Kebangsaan saat ini dengan menyanyikan pujian dari Kidung Jemaat 17 : 1 - 2 


Jemaat BERDIRI

IBADAH

VOTUM & SALAM 

P Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi

J (Menyanyikan: Amin, amin, amin)

 

P Kasih karunia dan damai sejahtera dan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus ada pada saudara sekalian

J dan pada saudara juga


PENGAKUAN DOSA

a. Doa Pengakuan dosa

b. Pujian Permohonan Kidung Jemaat 432 : 1 - 2 "Jika Padaku Ditanyakan"


BERITA ANUGERAH

P (membaca Ibrani 10:19-22) Demikianlah warta anugerah dari Tuhan

J Syukur kepada Allah

(dilanjutkan dengan saling memberikan salam “namaste” dengan berkata: Anugerah Tuhan besertamu).


PUJIAN JEMAAT

Kidung Jemaat 450 : 1 - 2 "Hidup Kita Yang Benar"

 

PELAYANAN FIRMAN (DUDUK)

a. Doa Persiapan Firman

Kidung Agung 2:8-13 ; Mazmur 45:1-2, 6-9 ; Yakubus 1:17-27 ; Markus 7:1-8, 14-15, 21-23

Yang berbahagia ialah semua orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya dalam hidup sehari- hari. Haleluya

J menyanyikan: Heleluya – Amin 


f. Khotbah


g. Saat teduh


PENGAKUAN IMAN RASULI (BERDIRI) 


PERSEMBAHAN (DIPIMPIN OLEH: MAJELIS)

a. Dasar Persembahan (Mazmur 22:26-27)


b. Pengumpulan persembahan Kidung Jemaat 302 : 1- 2 "Ku Bri Persembahan

 

c. Doa Persembahan, syafaat dan Bapa kami


PUJIAN PENGUTUSAN


PENGUTUSAN & BERKAT

P Arahkanlah hatimu kepada Tuhan

J Kami mengarahkan hati kepada Tuhan

P jadilah saksi Kristus J Syukur kepada Allah P Terpujilah Tuhan

J Kini dan selamanya

P Terimalah berkat Tuhan: “Tuhan memberkati Engkau dan melindungi Engkau; Tuhan menyianri Engkau dengan wajah-Nya dan memberi Engkau kasihkarunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi Engkau damai sejahtera.

Amin.

J (menyanyikan: haleluya 5X, Amin 3X)


Warta Jemaat 


Kidung Jemaat 410 : 1 - 2 "Tenanglah Kini  Hatiku


PERSEMBAHAN SULUNG - BAHAN Persekutuan Doa

 


BAHAN Persekutuan Doa

PERSEMBAHAN SULUNG (MAKNA DAN DAMPAKNYA BAGI HIDUP ORANG PERCAYA)



MAKNA PERSEMBAHAN SULUNG BAGI ORANG PERCAYA

1. Bukti Sikap Hati Yang Percaya Dan Tidak Bersandar Pada Pengertian Kita Sendiri

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” (Ams 3:9-10) 

Ayat di atas menjadi nats kita dan merupakan satu bagian konteks dengan ayat 5 yang menyatakan: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."

Jika kita melihat keseluruhan perikop dalam Ams 3:1-26, kita akan melihat bahwa salah satu bukti atau bentuk rasa percaya kita kepada Tuhan adalah memuliakan TUHAN dengan harta dan dengan hasil pertama dari segala penghasilan kita, yakni persembahan sulung. Percaya bahwa segala sesuatu yang kita miliki dan peroleh adalah berasal dari TUHAN, percaya bahwa penyertaan dan penyediaan-Nya atas hidup kita sempurna, sehingga kita tidak perlu takut dan kuatir akan pemenuhan dari apa yang kita butuhkan.

Tentu banyak pertanyaan, banyak pikiran yang berkecamuk dalam diri sebagian kita terkait dengan memberikan persembahan sulung. Apa iya seperti itu? Mungkinkah ini sesuai dengan kebenaran Alkitab? Bagaimana mungkin kita bisa memenuhi kebutuhan hidup jika semua penghasilan kita diberikan? Uniknya, jika kita taat mempraktekkan apa yang diperintahkan TUHAN ini, banyak hal yang selama ini menjadi pertanyaan atau keraguan, disingkapkan oleh TUHAN. Ketaatan melangkah untuk memberikan persembahan sulung adalah bukti bagaimana kita tidak bersandar pada pengertian kita sendiri.


2.  Bukti Komitmen Kita Kepada Tuhan

“Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon.” (Neh 10:35)

Ayat ini merupakah salah satu komitmen yang dinyatakan oleh imam Lewi dan umat awam, bahwa mereka secara rutin setiap tahun membawa persembahan sulung. Ini menunjukkan ketaatan dan kematangan (kedewasaan) dalam mengiring TUHAN. Memberikan persembahan sulung rutin setiap tahun bukan sebagai sebuah kewajiban atau beban sehingga didorong oleh rasa terpaksa atau rasa takut, melainkan sebuah komitmen pribadi dan komitmen bersama sebagai wujud ungkapan rasa syukur serta respon atas penyediaan TUHAN yang berlimpah. Dengan demikian, kita melakukannya dengan sukarela dan disertai dengan ucapan syukur. 


DAMPAK MEMBERIKAN PERSEMBAHAN SULUNG BAGI ORANG PERCAYA

Setelah memahami makna persembahan sulung, pertanyaan berikut yang sering ditanyakan adalah apa dampaknya jika saya memberikan persembahan sulung? Persembahan sulung pada prinsipnya adalah sebuah persembahan (offering), sehingga prinsip yang berlaku umum terkait dengan persembahan juga berlaku kepadanya, antara lain:

a.  Mematahkan Roh Cinta Akan Uang

Uang adalah saingan utama TUHAN di dalam hati/hidup manusia! 

“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mat 6:24; Luk 16:13)

Dengan berani melangkah mempersembahkan persembahan sulung, artinya kita sedang mematahkan roh cinta akan uang. Ketika kita dengan penuh iman berani melangkah ke ‘tempat yang lebih dalam’ dengan mempersembahkan persembahan sulung, maka kita akan melihat terobosan-terobosan terjadi di dalam kehidupan, secara khusus kita juga pasti mengalami terobosan kemurahan hati dalam memberi bagi pekerjaan TUHAN dan bagi orang yang membutuhkan.


b.  Mengalami Kasih Karunia TUHAN Yang Berlimpah

"Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." (2 Kor 8:1-3)

Memberikan persembahan dengan jumlah seperti yang biasa kita berikan mungkin tidak terasa berat, tetapi mempersembahkan seluruh penghasilan kita selama satu bulan dibutuhkan kasih karunia untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada TUHAN.

Jemaat di Makedonia menjadi teladan dalam memberi, sekalipun secara kemampuan finansial mereka tergolong miskin, tetapi mereka kaya dalam kemurahan, itulah kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat di Makedonia. 

Ketika kita taat dalam melakukan perintah TUHAN, memberi persembahan sulung, kita akan mengalami kasih karunia TUHAN yang berlimpah dianugerahkan kepada kita.


c.  Mengalami Berkat Tuhan Yang Berlimpah-limpah

“…maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” (Ams 3:10)

Ini adalah janji TUHAN, bukan perkataan manusia atau pendeta. TUHAN tidak lalai menepati janji-Nya, mereka yang memberikan persembahan sulung pasti mengalami kelimpahan berkat seperti yang dijanjikan-Nya. Kita tidak akan pernah mengalami kekurangan!

Mungkin ada dari antara kita yang berkata, saya mau memberikan persembahan  sulung, hanya saja bagaimana saya bisa memberikan persembahan sulung? Secara keuangan pendapatan saya tiap bulan sudah pasti habis untuk kebutuhan sehari-hari, bayar utang dimana mana, dan yang lainnya. Mari kita simak petunjuk praktis berikut di bawah ini:

1. Bulatkan tekad untuk taat melakukan perintah TUHAN memberikan persembahan sulung.

2. Setiap akhir tahun biasanya kita yang bekerja menerima bonus, THR Natal atau gaji ke-13, jangan dihabiskan! Sisihkanlah untuk memenuhi keperluan/kebutuhan kita di bulan Januari. Sehingga seluruh penghasilan di bulan Januari dapat kita simpan untuk dipersembahkan sebagai persembahan sulung.

3. Jauhkan keraguan dan lawan setiap ‘godaan’ yang mencoba menggagalkan kita untuk memberikan persembahan sulung.

4. Lakukan dengan segenap hati, percaya akan janji penyertaan TUHAN serta ucapan syukur. DIA akan memelihara, memberkati, menumbuhkan, menambahkan dan memperluas sampai ke kapasitas yang sangat besar, karena Dia adalah Allah yang memberi pertambahan. (Mazmur 115:14)

 Selamat memberikan persembahan sulung, bisa jadi memberikan persembahan sulung  ini merupakan salah satu bentuk dimensi yang baru dalam hal memberi bagi kita yang baru belajar atau mulai memberikan persembahan sulung di tahun ini




JAGANEN ATIMU - Renungan Bahasa Jawa

 JAGANEN ATIMU

(Markus 7:23)


“Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini”. Temtu kita nate mireng cakepan tembang punika. Menawi dipungatosaken tembang punika badhe paring pemut dhateng sadaya tiyang. Pemut supados saben tiyang saged njagi resiking manah. Awit saking manah ingkang resik badhe nyunaraken cahya ingkang padhang. Ananging menawi kosok wangsulipun. Menawi manahipun tiyang punika reged mila nuwuhaken tumindak ingkang reged ugi. Reged ing ngriki gegayutan kaliyan tumindak-tumindak ingkang ngrugekaken sesami, ingkang ala, lamis lsp.

Pancen leres bilih manah punika dados sumbering sadaya tindak tandukipun tiyang. Bab punika ugi dipuntandhesaken dening Gusti Yesus piyambak. Markus 7:23 “Sakehe piala iku thukul saka ing jero lan marakake najis marang manungsa.” Ayat punika paring piwucal dhateng para sekabat supados tansah njagi manahipun. Sampun ngantos gesanging para sekabat punika kados dene tiyang-tiyang Farisi lan ahli Toret ingkang manahipun kebak ing culika saha prakawis ingkang awon. Satemah tindak tanduk, tetembunganipun ugi nyunaraken bab ingkang mboten mranani penggalihipun Gusti Yesus. Wonten ing ngriki Gusti Yesus ugi mbereg dhateng para sekabat. Supados para sekabat boten nulad sikep gesanging golongan Farisi lan ahli Toret kalawau.

Njagi manah supados tetep murni, tansah ajrih asih dhumateng Gusti sampun sakmesthinipun kita wujudaken. Awit manah punika sumbering sadaya pitembungan lan tindak tanduk ingkang kita wujudaken. Supados kita saged tansah njagi manah, kita kabereg supados saged nggesangi pangandikanipun ing gesang kita. Nalika kita saged nggegesang Pangandikanipun Gusti pramila kita tansah kaparingan kakiyatan. “Jaganen atimu awit ati iku sumbering kabeh kang mawujud ing gesang kita.” Ati kang resik punika bakal nyunarake clorot kang padhang lan dados berkah kagem sadaya tiyang. Amin.*|MAG


Warta Jemaat Minggu, 29 Agustus 2021 GKJ Bangsa

 salam sejahtera dalam kasih Kristus. Majelis GKJ Bangsa mengucapkan Selamat beribadah kepada jemaat. Tuhan Yesus selalu memberkati. 

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan GKJ Bangsa selama sepekan sebagai berikut :

I. Ibadah Umum,  Minggu 5 September 2021 

Petugas Ibadah I (Gereja) Ibadah II (Karangsari)

Pengkhotbah Pdt. Maranatha Aji K Pdt. Maranatha Aji K

Bahasa Jawa Jawa

Waktu 08.00 WIB 10.00 WIB

Petugas Konsitorium Pnt. Novianto N Pnt. Elis Y

Pengakuan Iman & Pewarta Pnt. Pujiono Pnt. Warsono

Pembawa Kantong Persembahan, 

Usher & Petugas Pengukur suhu Ibu. Sri W

Ibu. Rujiem Bpk. Niswo Diharjo

Bpk. Siswo Miharjo

Pengiring/Organis Dkn. Teguh M W Ibu. Upik KH

Pemandu Pujian Jemaat (PPJ) Ibu. Anjar W Ibu. Asih P

Petugas Multimedia Sdri. Yosi & Sdra. Thomas Sdri. Gea & Sdra. Thomas


2. Ibadah Sekolah Minggu di Karangsari, 5 September 2021

Pelayan Firman Sdri. Yustiana

Pemimpin Pujian Sdri. Gina Meilia Nita

Pemusik Bpk. Sugianto & Sdra. Hendra

Petugas Multimedia Sdra. Hansel & Sdra. Gabrielo

3.  Persekutuan Doa selama sepekan dilaksanakan di rumah masing-masing  dengan bahan yang sudah disiapkan dalam warta yang dibagikan.

4.   Protokol Kesehatan 

5 M untuk pencegahan Covid-19 :

Memakai masker

Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

Menjaga jarak

Menjauhi kerumunan

Membatasi mobilitas dan interaksi

Catatan : Mohon Jemaat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, jika tidak penting/perlu untuk tidak bepergian guna memutus rantai dari penyebaran covid-19. 


5. Persembahan 

    Rincian persembahan Minggu, 22 Agustus 2021

Persembahan Mingguan Rp.     649.500

Persembahan Bulanan/Perpuluhan Rp.    670.000

Persembahan PD Rp,       31.000

Persembahan HUT RI Rp.     145.000

Persembahan Khusus Rp.      117.000

Persembahan Rogorumanti Rp.       5.000

6. Program Penghijauan (taman buah, bunga dll) di lingkungan sekitar Gereja 

Kami mengajak jemaat GKJ Bangsa untuk peduli dengan membawa yang terbaik dari pohon buah, sayuran, bunga dll ke gereja. Mohon  juga jemaat dapat memanfaatkan lahan disekitar ingkungan rumah jemaat dengan menanam tanaman (pohon buah, sayuran, bunga dll). Jemaat yang ingin mempersembahakan tanaman dan rindu untuk berpartisipasi dalam merawat tanaman bisa langsung hadir ke gereja. Mohon partisipasi Jemaat untuk peduli dengan lingkungan sekitar gereja dengan cara bergantian merawat dan menyiram tanaman yang ada di gereja. 


7. Persidangan/ Rapat Majelis GKJ Bangsa 

Majelis GKJ Bangsa akan melaksanakan Persidangan/ Rapat Majelis pada 5 September 2021, Pukul 13.00 WIB, bertempat di ruang pemuda GKJ Bangsa. Bagi Jemaat yang berkepentingan dapat menghubungi majelis, majelis wilayah/ kelompok/ komisi ataupun dengan mengirim surat. Mohon perhatian dan dukungan doa seluruh jemaat. 

8. Pokok-Pokok Doa Syafaat

Saudara yang dalam pemulihan/Sakit : Ibu. Murniyah, Ibu. Resti,  Ibu. Tuminah, Ibu Turiyem,  Ibu Asmah, Ibu. Purwati, Bpk. Juwadi, dan Jemaat yang lain. 

Pergumulan Jemaat : seluruh Jemaat (Kelompok Bangsa, Kroya, Kemranjen, Kecila, Kubang, Karangsari Bawah Barat, Karangsari Atas, Kebasen, Rawalo) dalam persekutuan gereja/keluarga/bekerja/wirausaha/kesehatan/pendidikan.

Perkembangan & pertumbuhan iman rohani dan fisik Gereja

Kerja pelayanan Majelis, Pendeta, Komisi-komisi, user, multimedia, pemusik, PPJ & koster

Kerja pelayanan aparat pemerintahan & keamanan, persatuan dan kedamaian Indonesia

Keselamatan umat manusia dari wabah Covid-19

Badan Kerjasama Gereja dengan Desa, Kecamatan, Kabupaten, BAMAG, Klasis, Sinode, PGI

Mitra Gereja YPK, Paseban, LPP S, Guru PAK

Pergumulan Multimedia 

Kondisi Bangsa Indonesia saat ini 

1.   Supaya pandemi ini segera bisa diatasi dengan baik

2.  Mendoakan pemerintahan dalam upaya untuk program vaksinasi dapat berjalan dengan 

            baik dan cepat

3.  Mendoakan setiap keluarga yang mengalami kedukaan karena ada keluarga yang 

            meninggal

4.  Mendoakan mereka yang sedang berjuang untuk pemulihan tubuh karena terpapar covid-

                 19

5. Mendoakan para tenaga medis dan keluarga masing-masing untuk terus dikuatkan dan 

                dijagai kesehatan mereka supaya bisa tetap melayani masyarakat.




Demikian Warta Jemaat Minggu, 29 Agustus 2021.  

Atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih. 

Tuhan Yesus selalu menyertai pelayanan kita semua.


Minggu, 22 Agustus 2021

Memahami Makna Persembahan

 

Memahami Makna Persembahan

Ada begitu banyak warga jemaat yang menanyakan tentang: Persembahan yang benar itu yang bagaimana? Mengapa di GKJ tidak ditekankan persembahan persepuluhan? Pada satu sisi pertanyaan-pertanyaan ini menyenangkan, karena tersirat adanya semangat untuk mempersembahkan secara bertanggungjawab. Namun di sisi lain, juga sedikit merisaukan, mengapa? Karena sudah begitu lama kita hidup sebagai orang percaya, tetapi mengapa sesuatu yang seharusnya sudah menjadi bagian atau bahkan identitas setiap orang percaya, ternyata masih menjadi pertanyaan. Apakah hal ini disebabkan karena Alkitab kurang jelas memberikan gambaran tentang persembahan? Ataukah karena tidak ada ajaran secara resmi dan baku dari Greja Kristen Jawa tentang persembahan? Ataukah gereja tidak cukup sering memberi pemahaman tentang persembahan? Atau bingung karena ada bermacam-macam persembahan: persembahan perpuluhan, persembahan bulanan, persembahan kemandirian, dll? Bagaimana pun pertanyaan di atas harus dijawab. Untuk menjawab pertanyaan di atas, berikut ini akan disampaikan terlebih dahulu beberapa kesaksian atau ungkapan, dan hasil percakapan yang berhubungan dengan persembahan dari beberapa orang yang sempat saya catat.

 

Kita mulai dari kitab Kejadian 4. Di sini kita berjumpa dengan persembahan oleh Kain dan Habil. Tidak disebutkan persyaratan persembahan. Mereka hanya mempersembahkan sebagian dari harta yang mereka miliki. Kita tidak tahu mengapa persembahan Kain ditolak, sementara persembahan Habil diterima. Kita berhadapan dengan “hak prerogatif/ istimewa” Allah dalam menilai persembahan. Artinya, siapa pun bisa saja mengklaim telah mempraktekkan pemberian persembahan secara benar, tetapi pada hakekatnya penilai sejati hanya Tuhan. Kain bisa saja merasa telah memberikan yang terbaik untuk Tuhan, tetapi di depan Tuhan apa yang dianggap terbaik bagi manusia bisa berarti belum apa-apa di hadapan Tuhan.

Persembahan agaknya tidak hanya ditujukan kepada Tuhan, tetapi juga kepada sesama manusia (dalam hal ini atasn, raja). Perhatikan dua kutipan dari Kejadian 43:11-15 dan Yehezkiel 45: 16.

Perjanjian Lama juga menyampaikan informasi tentang adanya persembahan khusus dari setiap orang yang tergerak hatinya untuk membantu terpenuhinya kebutuhan bagi rumah Tuhan, jadi bukan merupakan kewajiban bagi setiap orang. Fakta ini menyiratkan bahwa di jemaat selalu saja ada sebagian warga jemaat yang memiliki kepekaan yang amat tinggi untuk menyisihkan sebagian dari hartanya untuk keperluan gereja. Perhatikan isi kitab Keluaran 35:21 di bawah ini. “Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.”

Persembahan pendamaian yaitu persembahan yang diserahkan oleh umat Tuhan pada jaman dahulu untuk “menebus” pelanggaran yang mereka lakukan dalam hidup. Dengan menyerahkan persembahan pendamaian, maka hidup mereka kembali disucikan. Perhatikan, misalnya Keluaran 30: 20-dst

Ada pula persembahan yang hanya boleh digunakan oleh orang tertentu (keluarga Imam), orang lain tidak boleh. Perhatikan Imamat 22: 10-12 “10 Setiap orang awam janganlah memakan persembahan kudus; demikian juga pendatang yang tinggal pada imam ataupun orang upahan.11 Tetapi apabila seseorang telah dibeli oleh imam dengan uangnya menjadi budak beliannya, maka orang itu boleh turut memakannya, demikian juga mereka yang lahir di rumahnya.12 Apabila anak perempuan imam bersuamikan orang awam, janganlah ia makan persembahan khusus dari persembahan-persembahan kudus.”

Menyerahkan beberapa persembahan sekaligus, yaitu persembahan persepuluhan,persembahan khusus, dan persembahan korban bakaran. Perhatikan Keluaran 12: 11 “…maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.

Menyerahkan persembahan persepuluhan (Maleakhi 3: 10) “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” Tentang persembahan persepuluhan ini dalam prakteknya ternyata tidak sederhana, karena bukan sekedar sepersepuluh dari penghasilan. Kita perhatikan misalnya pada kitab Imamat 27: 30 : “Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN. 31 Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima. 32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi Tuhan”Dalam tradisi umat Israel Perjanjian Lama persembahan persepuluhan ini diberikan kepada kaum Lewi. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki mata pencaharian lain selain bekerja di bait Allah, di samping itu mereka tidak mendapatkan harta warisan. Perhatikan kitab Bilangan 18:21 “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.” Sebaliknya, kaum Lewi juga mempunyai kewajiban menyerahkan sepersepuluh dari persembahan persepuluhan yang mereka terima.

 

Persembahan yang kita lakukan saat ini bukan lagi sebagai “korban” baik untuk penebusan dosa atau sebagai “alat” untuk mendapatkan berkat dari Tuhan. Tuhan Yesus dengan karya penebusanNya telah memperbaharui secara mendasar makna persembahan. Jangankan sepersepuluh, mempersembahkan sepertiga atau setengah dari yang kita miliki pun tidak akan cukup untuk mensyukuri kebaikan Tuhan. Oleh karena itu Tuhan Yesus tidak pernah menyinggung soal jumlah dalam hal persembahan.

Persembahan sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Hal yang paling utama dalam persembahan adalah hati yang bersyukur. Persembahan juga sebagai wujud nyata pengakuan kita bahwa tanpa berkat Tuhan kita tidak bisa apa-apa.

Persembahan sebagai wujud nyata kesediaan kita untuk turut menopang pekerjaan Tuhan di dunia ini.

Persembahan sebagai wujud nyata kesediaan kita untuk tidak membiarkan uang dan harta benda menguasai hidup kita, dengan cara mau mengurangi uang atau harta benda yang ada pada diri kita untuk kebutuhan pelayanan.

Baca Juga:  Milikmulah Seluruh Hidupku

Catatan: Dengan pemahaman di atas bukan berarti kita bisa seenaknya memberikan persembahan. Kalau kita sudah dewasa pastilah akan secara dewasa pula memahami hal-hal di atas. Artinya, besar kecilnya persembahan (tentulah sesuai dengan keadaan masing-masing) bisa menjadi salah satu tanda kedewasaan iman seseorang. Langkah Praktis Secara teknis persembahan bisa kita wujudkan berupa persembahan rutin dan persembahan khusus. Persembahan rutin: Persembahan yang secara ajeg kita siapkan, misalnya:

 

Persembahan bulanan, atau kalau mau memakai istilah persepuluhan (Maleakhi 3) atau seperlima (Imamat 6) juga tidak masalah. Catatan: Persembahan persepuluhan atau seperlima disebut di atas semata-mata hanya sebagai salah satu pilihan cara kita mendisiplin diri dalam bersyukur kepada Tuhan. Sebab, kita tidak lagi menerapkan persepuluhan seperti di Perjanjian Lama, sebab kalau diterapkan persis seperti di Perjanjian Lama akan berbenturan dengan aturan gereja (GKJ). Karena di Perjanjian Lama persembahan persepuluhan diberikan kepada kaum Lewi (untuk jaman sekarang -kira-kira- mirip pendeta). Padahal di GKJ persembahan apa pun dipakai untuk berbagai macam kebutuhan gereja.

Persembahan untuk ibadat-ibadat (Minggu, Hari Raya Persembahan, Ibadat Rumah tangga, dlsb.)

Persembahan khusus: Persembahan yang kita serahkan ke gereja ketika mengalami saat-saat istimewa dalam kehidupan kita. Tentang persembahan khusus ini, saya menyampaikan jenis-jenis persembahan syukur yang pernah dilaksanakan oleh warga GKJ di berbagai jemaat, yakni, a.l.: Sembuh dari sakit; ulang tahun; naik pangkat/ karier; naik kelas/ lulus ujian; menempati rumah baru; ulang tahun perkawinan; memenangkan tender; membuka usaha baru; dikaruniai putra/i; diterima kerja; memasuki masa pensiun; berhasil menjual rumah/ tanah. Ketika kita memberikan persembahan apa pun dan berapa pun, haruslah dijauhkan dari “harapan tersembunyi” agar Tuhan memberikan kembali berlipatganda dari yang telah kita persembahkan. Kalau disertai “harapan tersembunyi” seperti itu berarti persembahan kita tidak lagi tulus. Bukankah hal itu justru pertanda bahwa semangat mempersembahkan kita adalah semangat materialistis, semangat keserakahan, bukan semangat ucapan syukur? Tentulah hal itu justru bertentangan dengan kehendak Tuhan, bukan? Bagi orang percaya yang dewasa, suka cita hidup dan berkat Tuhan tidak ditentukan oleh harta dan uang. Bandingkan dengan penghayatan Ayub (Ayub 2: 10). Oleh karena itu semangat mempersembahkan adalah semangat untuk semakin mengasihi Tuhan lebih dari hari-hari yang telah lewat. Adalah tugas kita semua untuk terus belajar agar semakin dimampukan untuk semakin dewasa iman. Sebab pertumbuhan gereja yang benar tidak ditentukan oleh uang, tetapi oleh iman warga jemaat yang semakin dewasa. Tentulah juga dipahami bahwa disamping uang, banyak di antara kita yang juga memberikan persembahan yang luar biasa nilainya, a.l.: Tenaga, waktu, keahlian, dlsb.

 

“Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. -Lukas 6: 43

 

 

 

 

DADIA SANTOSA - Renungan Bahasa Jawa

 

DADIA SANTOSA

(Efesus 6:10)

 

“Wasana dadia santosa ana ing patungilane Gusti, lan ing kasektening panguwasane”. Temtunipun ayat punika anggadhahi makna ingkang wigati. Mbereg pasamuwan ing Efesus dalah sadaya tiyang pitados saged dados pribadi ingkang santosa. Supados bab punika saged dipun wujudaken, mila dipun betahaken satunggaling perjuangan. Bab punika kados ingkang dipun andharaken dening Rasul Paulus.

Wonten ing Efesus 6:10-20, Rasul Paulus paring pemut dhateng pasamuwan Efesus supados sami waspada dhateng panguwasa-panguwasa ingkang boten katingal (ayat 11-12). Temtunipun pangwasa punika badhe ngrusak gesang karohanen para pendherekipun Gusti ing Efesus. Supados pasamuwan boten dhumawah ing pangwasa punika, pramila Paulus mbereg supados pasamuwan saged mujudaken kalih sikep. Sepisan, sampun ngantos kompromi kaliyan pangwasa-pangwasa ing sakjawinipun Panguwaosipun Sang Kristus. Awit nalika pasamuwan punika purun kompromi, mila saged dipun pestekaken bilih piyambakipun temtu badhe dhumawah. Ananging nalika pasamuwan kumandel lan sumendhe dhumateng Gusti mesthi badhe nampi kakiyatan (ayat 10). Awit panguwaosipun Gusti Yesus punika boten wonten ingkang saged nandingi. Kalih, pambereg supados pasamuwan ginakaken peraboting kasukman. Punapa kemawon punika? Ing ayat 14-16 kita saged manggihi wonten 6 peraboting kasukman. Kayekten, kaadilan, Injiling tentrem rahayu, kapitadosan dhumateng Allah, karahayon lan sabdanipun Allah.

Mekaten ugi wonten ing gesanging pasamuwan kagunganipun GUsti ing wekdal sakmangke. Bilih pangwasa ing sakjawinipun Sang Kristus punika temtu wonten. Supados kita saged nglawan pangwasa punika lan saged unggul, dipun betahaken kalih sikep. Sepisan, Ngrumaosi bilih kakiyatan kita winates. Satemah kita betahaken kakiyatan saking ngaluhur. Kaping kalihipun, ginakaken peraboting kasukman. Kanthi mekaten kita saged ngadhepi pangwasa-pangwasa jahat lan tansah santosa. Amin.

 

Warta Jemaat Minggu, 22 Agustus 2021 GKJ Bangsa

 Syalom, salam sejahtera dalam kasih Kristus. Majelis GKJ Bangsa mengucapkan Selamat beribadah kepada jemaat. Tuhan Yesus selalu memberkati. 

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan GKJ Bangsa selama sepekan sebagai berikut :

I. Ibadah Minggu 29 Agustus 2021 (Ibadah onsite di Gereja hanya dilaksanakan usia muda/dewasa dan Jemaat yang dalam kondisi sehat untuk ibadah di Karangsari (Adiyuswo belum dilaksanakan menunggu informasi selanjutnya). 

2. Ibadah Sekolah Minggu 29 Agustus 2021  (belum dilaksanakan menunggu info selanjutnya)

3.  Persekutuan Doa selama sepekan dilaksanakan di rumah masing-masing  

4.   Protokol Kesehatan 

5 M untuk pencegahan Covid-19 :

Memakai masker

Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

Menjaga jarak

Menjauhi kerumunan

Membatasi mobilitas dan interaksi

Catatan : Mohon Jemaat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, jika tidak penting/perlu untuk tidak bepergian guna memutus rantai dari penyebaran covid-19. 


5. Persembahan 

    Rincian persembahan Minggu, 15 Agustus 2021

Persembahan Mingguan Rp.     329.000

Persembahan Pembangunan Rp.       27.000

Persembahan Bulanan/Perpuluhan Rp.    709.000

Persembahan Padi NN Rp.    300.000

Persembahan PD & Komisi (KWJ) Rp,      47.000


6. Program Penghijauan (taman buah, bunga dll) di lingkungan sekitar Gereja 

Kami mengajak jemaat GKJ Bangsa untuk peduli dengan membawa yang terbaik dari pohon buah, sayuran, bunga dll ke gereja. Mohon  juga jemaat dapat memanfaatkan lahan disekitar ingkungan rumah jemaat dengan menanam tanaman (pohon buah, sayuran, bunga dll). Jemaat yang ingin mempersembahakan tanaman dan rindu untuk berpartisipasi dalam merawat tanaman bisa langsung hadir ke gereja. Mohon partisipasi Jemaat untuk peduli dengan lingkungan sekitar gereja dengan cara bergantian merawat dan menyiram tanaman yang ada di gereja. 

7. Pokok-Pokok Doa Syafaat

Saudara yang dalam pemulihan/Sakit : Ibu. Murniyah, Ibu. Resti,  Ibu. Tuminah, Ibu Turiyem,  Ibu Asmah, Ibu. Purwati, Bpk. Juwadi, Bpk Wartam dan Jemaat yang lain. 

Pergumulan Jemaat : seluruh Jemaat (Kelompok Bangsa, Kroya, Kemranjen, Kecila, Kubang, Karangsari Bawah Barat, Karangsari Atas, Kebasen, Rawalo) dalam persekutuan gereja/keluarga/bekerja/wirausaha/kesehatan/pendidikan.

Perkembangan & pertumbuhan iman rohani dan fisik Gereja

Kerja pelayanan Majelis, Pendeta, Komisi-komisi, user, multimedia, pemusik, PPJ & koster

Kerja pelayanan aparat pemerintahan & keamanan, persatuan dan kedamaian Indonesia

Keselamatan umat manusia dari wabah Covid-19

Badan Kerjasama Gereja dengan Desa, Kecamatan, Kabupaten, BAMAG, Klasis, Sinode, PGI

Mitra Gereja YPK, Paseban, LPP S, Guru PAK

Pergumulan Multimedia 

Kondisi Bangsa Indonesia saat ini 

1.   Supaya pandemi ini segera bisa diatasi dengan baik

2.  Mendoakan pemerintahan dalam upaya untuk program vaksinasi dapat berjalan dengan 

            baik dan cepat

3.  Mendoakan setiap keluarga yang mengalami kedukaan karena ada keluarga yang 

            meninggal

4.  Mendoakan mereka yang sedang berjuang untuk pemulihan tubuh karena terpapar covid-

                 19

5. Mendoakan para tenaga medis dan keluarga masing-masing untuk terus dikuatkan dan 

                dijagai kesehatan mereka supaya bisa tetap melayani masyarakat.




Demikian Warta Jemaat Minggu, 22 Agustus 2021.  

Atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih. 

Tuhan Yesus selalu menyertai pelayanan kita semua.


Sabtu, 21 Agustus 2021

Kuat Di Dalam Tuhan -IBADAH MINGGU IV BULAN KEBANGSAAN Gereja Kristen Jawa Bangsa MINGGU, 22 AGUSTUS 2021

 

TATA IBADAH MINGGU IV BULAN KEBANGSAAN

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Kuat Di Dalam Tuhan

MINGGU, 22 AGUSTUS 2021

 

PERSIAPAN IBADAH

Para petugas menempatkan diri di tempat masing-masing

Jemaat memasuki ruang ibadah dilanjutkan doa pribadi

Bel Pertama Seluruh Petugas melakukan doa konsisturi

Bel ber Kedua  Jemaat berdiri.

 

PPJ : Jemaat yang dikasihi Tuhan, hari ini kita sudah memasuki Minggu IV Bulan Kebangsaan. Pada minggu ini, kita diingatkan kembali untuk selalu kuat di dalam Tuhan sehingga kita dapat menjalani kehidupan di alam kemerdekaan dengan penuh syukur dan sukacita. Oleh karena itu, marilah kita memasuki Minggu IV bulan kebangsaan dengan menyanyikan PKJ 23

MARILAH MEMUJI dari Kidung Jemaat 14 : 1 - 2 "Mukiakan Tuhan Allah"

 

Jemaat Berdiri Pengkhotbah dan Majelis Masuk Ruang Ibadah

 

VOTUM & SALAM

P          Ibadah Minggu IV Bulan Kebangsaan saat ini berlangsung dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus

J           (menyanyikan: Amin, amin, amin)

P          Tuhan beserta saudara

J           dan beserta saudara juga

 

Jemaat Duduk

 

PENGANTAR IBADAH DAN PENGAKUAN DOSA

Prolog dari P

P : bacakan 1 Yohanes 4:17-18

Marilah kita memohon pengasihan Allah;

Saat Hening

P:Tuhan, dengan bibir, kami mengaku percaya kepada-Mu, tetapi dengan pikiran dan perbuatan, kami mengkhianati Engkau. Karena di tengah cobaan dan tantangan hidup, kami kurang teguh; kami sering kali gagal mewujudkan iman; kami lebih senang membiarkan ketidakadilan, kemalasan dan ketidakberdayaan merajalela; bahkan seringkali kami justru menjadi pelakunya. Ya Allah, kami belum bisa menjalankan tanggung jawab sebagai hamba-Mu. Kami mohon…..

J Tuhan kasihani, Kristus kasihani, Tuhan kasihani kami

P Tuhan, Roh-Mu senantiasa menghibur, meneguhkan dan mengajar kami untuk terus melakukan yang benar. Tetapi kami lebih sering menutup pintu hati kami rapat-rapat, sehingga karya-Mu tidak bekerja dalam diri kami dan kami menjadi tidak peka terhadap kehendak-Mu. Kami mohon….

J Tuhan kasihani, Kristus kasihani, Tuhan kasihani kami

 

Menyanyikan Kidung Jemaat 362 : 1 - 2 "Aku MilikMu, Yesus, Tuhan Ku"

 

Jemaat Berdiri

BeRItA AnUGERAH

P          (membacakan Efesus 2:8-10Roma 10:9-11  Ibrani 10:35-39

Demikianlah warta anugerah dan petunjuk hidup baru dari Tuhan

J           Syukur kepada Allah

 

PUjIAN KesANGGUPAN

Menyanyikan 394A :1 - 2 " Ya Yesus Ku Berjanji"

 

Jemaat Duduk

PelAYANAN FIRMAN

aDoa Persiapan Firman

Bacaan Alkitab

 1 Raj 8:1-2, 10-11, 22-33, 41

 Mazmur 84

 Efesus 6:10-20)

 Yohanes 6:56-69)

Yang berbahagia ialah semua orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya dalam hidup sehari- hari. Haleluya

J Menyanyikan: Heleluya – Amin 3 (x)

 

Khotbah

 

Saat teduh

 Jemaat Berdiri

PenGAKUAN IMAN RASUlI (DIPIMPIn OleH: MAJelIS)

Jemaat Duduk

 

PeRSeMbAHAN (DIPIMPIn OleH: MAJelIS)

Dasar Persembahan (1 Tawarikh 16:28-29)

Pengumpulan Persembahan

Menyanyikan 450 : 1 - 2 "Hidup Kita Yang Benar"

Doa persembahan, syafaat dan Bapa kami

 

 Jemaat Berdiri

PenGUtUSAN & BeRKAT (BeRDIRI)

P          Arahkanlah hatimu kepada Tuhan

J           Kami mengarahkan hati kepada Tuhan

P          jadilah saksi Kristus

J           Syukur kepada Allah

P          Terpujilah Tuhan

J           Kini dan selamanya

P Terimalah berkat Tuhan: “Semoga Allah, Sumber Pengharapan memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus, kamu berlimpah- limpah dalam pengharapan. Amin.

J (menyanyikan: Haleluya 5X, Amin 3X)

 

WARTA JEMAAT

 

PUjIAN AKHIR IbADAH

Menyanyikan  KJ 370 : 1- 2 " Ku Mau Berjalan dengan Juruslamatku"

 

 

 

 

 

Senin, 09 Agustus 2021

LUMAKU ING DALAN KANG ANYAR (Efesus 5:1, 2) - RENUNGAN BAHASA JAWA

 

LUMAKU ING DALAN KANG ANYAR

(Efesus 5:1, 2)

 

“Di dalam dunia ada 2 jalan yang satu lebar yang satu sempit.” Punika satunggaling cakepan wonten ing lagu sekolah minggu. Lagu punika nedahaken bilih gesanging manungsa dipun aben-ajengaken kaliyan kalih margi. Lan ing ngriku manungsa kadhawuhan milih satunggal margi ingkang badhe dipunlampahi. Temtunipun anggenipun nemtokaken pilihan, manungsa badhe nimbang-nimbang kawilujenganipun dumugi ing papan tujuan.

Gambaran ing nginggil ugi ngemutaken dhateng kita gegayutan kaliyan gesanging karohanen tiyang pitados. Menawi dipun gatosaken lelampahan gesangipun manungsa ugi asring aben ajeng kaliyan 2 margi. Nalika kita ing posisi punika, margi pundi ingkang badhe kita kita pilih? Temtu kita sadaya badhe milih margi ingkang jamin kawilujenganing gesang kita. Margi ingkang dhatengaken tentrem rahayu. Lajeng caranipun kados pundi supadosa kita saged mangertos margi ingkang jamin kawilujengan kita? Wangsulanipun wonten ing Efesus 4:25-5:2.

Serat punika badhe nedahaken kalih prekawis kangge pasamuwan Efesus lan sadaya tiyang ingkang maos serat punika. Sepisan, mbereg saben tiyang supadosa tansah njagi lampahing gesang. Njagi supadosa tansah ngener dhumateng dhawuh-dhawuhipun Gusti. Bab punika kados ing ayat 25-32. Kalih, tansah nuladha Sang Kristus Yesus. Kenging punapa? Awit Panjenenganipun punika boten namung paring piwucal ananging saged ngecakaken ing gesang saben dinten.

Kanthi ngraos-raosaken Pangandikanipun Gusti punika, kita sami dipun engetaken supados mujudaken sikep ingkang prayogi, inggih punika samidene njagi lampahing gesang ngener dhumateng Gusti. Boten namung punika ananging ugia tansah saged nuladha Sang Kristus ing gesang saben ari. Amin.

 

Minggu, 08 Agustus 2021

Warta Jemaat Minggu, 8 Agustus 2021 GKJ BANGSA

 salam sejahtera dalam kasih Kristus. Majelis GKJ Bangsa mengucapkan Selamat beribadah kepada jemaat. Tuhan Yesus selalu memberkati. 

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan GKJ Bangsa selama sepekan sebagai berikut :

Ibadah Minggu 15 Agustus 2021 (menunggu informasi selanjutnya)

Ibadah Sekolah Minggu 15 Agustus 2021  (menunggu informasi selanjutnya)

3.   Persekutuan Doa selama sepekan dilaksanakan di rumah masing-masing 

4.   Protokol Kesehatan 

5 M untuk pencegahan Covid-19 :

Memakai masker

Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

Menjaga jarak

Menjauhi kerumunan

Membatasi mobilitas dan interaksi

Catatan : Mohon Jemaat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, jika tidak penting/perlu untuk tidak bepergian guna memutus rantai dari penyebaran covid-19. 


5. Persembahan 

    Rincian persembahan Minggu, 1 Agustus 2021

Persembahan Mingguan Rp.    134.000

Persembahan Pembangunan Rp.      2.000

Persembahan Padi NN Rp.    100.000

Persembahan Padi NN Rp.   200.000

6. Persidangan/Rapat Majelis GKJ Bangsa (Ditunda)

Persidangan/Rapat Majelis akan dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Agustus 2021. Bagi Jemaat yang berkepentingan dapat menghubungi majelis, majelis wilayah/ kelompok/ komisi ataupun dengan mengirim surat. Mohon perhatian dan dukungan doa seluruh jemaat. 


7. Perjamuan Kudus (Ditunda)

Sakramen perjamuan kudus akan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Agustus 2021. Pendadaran Majelis akan dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Agustus 2021. Pendadaran Jemaat akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Agustus 2021. 

8.  Program Penghijauan (taman buah, bunga dll) di lingkungan sekitar Gereja 

Kami mengajak jemaat GKJ Bangsa untuk peduli dengan membawa yang terbaik dari pohon buah, sayuran, bunga dll ke gereja. Mohon  juga jemaat dapat memanfaatkan lahan disekitar ingkungan rumah jemaat dengan menanam tanaman (pohon buah, sayuran, bunga dll). Jemaat yang ingin mempersembahakan tanaman dan rindu untuk berpartisipasi dalam merawat tanaman bisa langsung hadir ke gereja. Mohon partisipasi Jemaat untuk peduli dengan lingkungan sekitar gereja dengan cara bergantian merawat dan menyiram tanaman yang ada di gereja. 


9. Pokok-Pokok Doa Syafaat

Saudara yang dalam pemulihan/Sakit : Ibu. Murniyah, Ibu. Resti,  Ibu. Tuminah, Ibu Turiyem, Ibu. Asmah, Ibu. Purwati, Sdri Gea, Kel. Ibu Asih  dan Jemaat yang lain. 

Pergumulan Jemaat : seluruh Jemaat (Kelompok Bangsa, Kroya, Kemranjen, Kecila, Kubang, Karangsari Bawah Barat, Karangsari Atas, Kebasen, Rawalo) dalam persekutuan gereja/keluarga/bekerja/wirausaha/kesehatan/pendidikan.

Perkembangan & pertumbuhan iman rohani dan fisik Gereja

Kerja pelayanan Majelis, Pendeta, Komisi-komisi, user, multimedia, pemusik, PPJ & koster

Kerja pelayanan aparat pemerintahan & keamanan, persatuan dan kedamaian Indonesia

Keselamatan umat manusia dari wabah Covid-19

Badan Kerjasama Gereja dengan Desa, Kecamatan, Kabupaten, BAMAG, Klasis, Sinode, PGI

Mitra Gereja YPK, Paseban, LPP S, Guru PAK

Pergumulan Multimedia 

Kondisi Bangsa Indonesia saat ini 

1.   Supaya pandemi ini segera bisa diatasi dengan baik

2.  Mendoakan pemerintahan dalam upaya untuk program vaksinasi dapat berjalan dengan 

            baik dan cepat

3.  Mendoakan setiap keluarga yang mengalami kedukaan karena ada keluarga yang 

            meninggal

4.  Mendoakan mereka yang sedang berjuang untuk pemulihan tubuh karena terpapar covid-

                 19

5. Mendoakan para tenaga medis dan keluarga masing-masing untuk terus dikuatkan dan 

                dijagai kesehatan mereka supaya bisa tetap melayani masyarakat.

Catatan : mengingatkan kepada Jemaat yang masih menyimpan amplop persembahan (Mingguan, Bulanan, Pembangunan dll),  mohon untuk dikembalikan. 

Demikian Warta Jemaat Minggu, 8 Agustus 2021.  

Atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih. 

Tuhan Yesus selalu menyertai pelayanan kita semua.
























TATA IBADAH KELUARGA MINGGU II BULAN KEBANGSAAN Hidup Sebagai Orang Merdeka MINGGU, 8 AGUSTUS 2021

 TATA IBADAH KELUARGA MINGGU II 

BULAN KEBANGSAAN

Hidup Sebagai Orang Merdeka

MINGGU, 8 AGUSTUS 2021


PERSIAPAN IBADAH


VOTUM & SALAM 

P : Ibadah Minggu ke-2 Bulan Kebangsaan saat ini kita khususkan dengan pengakuan bahwa pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan Allah, Pencipta langit dan bumi

J : Menyanyikan Amin . . .  Amin . . . Amin . . 

P : Kasih Karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus beserta saudara sekalian

J : Dan beserta saudara juga

Jemaat  Duduk

PENGANTAR & PENGAKUAN DOSA

P : Tahun ini, perjalanan Bangsa Indonesia di alam kemerdekaan sudah memasuki tahun ke-76. Itu artinya, selama 76 tahun jugalah rakyat Indonensia hidup sebagai orang merdeka. Kesempatan hidup sebagai orang merdeka itu sendiri tidak terlepas dari anugerah Tuhan. 

Dan Kita di ingatakan untuk saling mengasihi dalam Injil Matius 22 : 37 - 40 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Oleh karena itu, marilah kita agungkan Tuhan yang telah memberikan kemerdekaan kapada Bangsa indonesia dengan Menyanyikan Kidung Jemaat 467 : 1 – 2 “Tuhanku Bila Hati Kawanku”

P Memmpin Doa Pengakuan Dosa

Jemaat  berdiri

BERITA ANUGERAH 

P : Terimalah berita anugerah dari Tuhan yang demikian: “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jagan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1). Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Syukur kepada Allah


PUJIAN JEMAAT 

KIDUNG JEMAAT 392 1 &3 “KU BERBAHAGIA”

Jemaat  Duduk

PELAYANAN FIRMAN 

Doa Persiapan Firman

Bacaan Alkitab 


Yang berbahagia ialah semua orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya dalam hidup sehari- hari. Haleluya


Jemaat menyanyikan: Heleluya – Amin 3 (x)


Khotbah

Hidup Sebagai Orang Merdeka

Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kritus,

Merdeka seringkali dimaknai sebagai bebas, tidak terkena tuntutan, leluasa bertindak, lepas dari sesuatu keadaan yang menindas, dan tidak bergantung pada orang atau sesuatu yang lain (lihat KBBI). Merdeka dalam arti leluasa, terutama di era teknologi informasi, bisa dimaknai sebagai memiliki peluang bebas untuk menggunakan media sosial, mengakses dan mengirim informasi. Merdeka dalam relasi sosial, berarti tidak bergantung pada orang atau sesuatu yang lain yang dapat membuat hidup dan dirinya merasakan nyaman, damai dan tenang menjalani hidup.

Jadi orang yang merdeka berarti seseorang yang memaknainya sebagai jalan spiritualitas yang dapat menuntun latihan kemandirian, dan tidak bergantung pada orang lain atau sesuatu yang melekatkan hidupnya secara mutlak. Kedua, merdeka berarti juga dapat menggunakan keleluasaan sikapnya bertindak, baik di realitas sosial maupun melalui virtual, dengan disertai kesadaran etis (moral) sebagai sikap tanggungjawab sosialnya kepada Allah dan sesamanya.


Jemaat yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus Kritus,

Menjadi pribadi yang bekerja dengan berintegritas, tahu membedakan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi sekalipun orang nomor 1 di negara, tentu sangat jarang dijumpai. 

Kepada para murid Tuhan Yesus juga mengajarkan, bagaimana orang banyak akan dapat sampai kepada relasi yang dekat pada Allah? Sikap mental seperti apa yang harus dimiliki, dan cara pandang bagaimana agar dapat mencapainya? Bagian ini dapat kita perhatikan dari dialog antara orang Yahudi dan Yesus, dalam konteks percakapan “roti hidup”. Yesus menekankan bahwa diriNya: “Roti Hidup” (ay 35). Yesus menegaskan bahwa barangsiapa datang kepadaNya tidak akan lapar lagi dan yang percaya kepadaNya

tidak akan haus lagi. Ada dua hal yang ditekankan ketika seseorang ingin mengalami hidup kekal yakni DATANG dan PERCAYA kepada Yesus sebagai sumber kehidupan kekal itu.

Pernyataan diri Yesus sebagai “Roti Hidup” ternyata tidak direspon secara positif oleh seluruh pendengarnya. Karena ada golongan orang Yahudi yang kemudian menjadi jengkel, dan bersungut-sungut: “Bukankah Ia, anak Yusuf yang bapa dan ibuNya kita kenal?” (ay 41). Bagian ini menunjukan bahwa kecenderungan terbesar penolakan biasanya datang dari orang yang dekat dan tahu latar belakang kehidupan keluarganya. Yesus tahu bahwa ada orang yang bersungut-sungut tentang pernyataanNya, itu sebabnya kemudian Yesus menegaskan kembali dengan menggunakan kata: “DATANG kepadaKU” dengan menambahkan keterangan bagaimana seseorang dapat datang kepadaNya, itu bukan karena keinginan orang itu melainkan ada campur tangan Bapa. Kata Yesus: “jikalau ia tidak DITARIK oleh BAPA yang mengutus Aku” (ay 44). Satu bagian yang baru dan menjadi pembeda dari pengajaran Yesus yakni soal kehidupan kekal setelah kematian, melalui peristiwa KEBANGKITAN pada akhir zaman.

Yesus tahu bahwa kebanyakan orang Yahudi yang pernah membaca kitab nabi-nabi, mendengar dan mengetahui bahwa datangnya Mesias sudah disebutkan baik tanda-tandanya melalui pekerjaan dan mujizatnya, maupun pengajaran tentang Anak Allah yang datang dari Allah sendiri (ay 45-47). Itu sebabnya Yesus seolah mengingatkan kembali bagian ini kepada para pendengarNya bahwa diriNya adalah benar dari Allah dan melihat siapa Allah juga dalam diriNya. Persoalannya apakah orang yang mendengar ini mau percaya atau tidak?

Yesus menegaskan kembali pada ayat 48: “Akulah Roti hidup”. Kemudian Yesus mengajak pendengarNya waktu itu berrefleksi mundur, bahwa dahulu ketika nenek moyang bangsa Israel di padang gurun, Allah memberikan manna dari sorga. Itulah roti yang dari sorga dan membuat mereka hidup. Tetapi generasi pertama bangsa Israel itu telah mati sekalipun pernah makan roti dari sorga. Jadi “roti hidup” bukan berarti jika makan roti dari sorga, maka orang ini akan hidup abadi. Yesus menunjuk kepada diriNya sendiri, bahwa “roti hidup” itu adalah gambaran dari tubuhNya yang akan dikorbankan, dan itulah yang akan memberikan penyelamatan bagi orang yang percaya kepadaNya. Pengorbanan diri Yesus inilah yang akan menjadi jalaran pemulihan relasi antara Allah dan manusia dosa. Itu sebabnya Yesus menandaskan bahwa pengorbanan tubuhNya ini akan diberikan untuk hidup dunia (ay 51).

Dengan demikian, orang yang DATANG dan PERCAYA pada Yesus menerima pembebasan dari dosa, dan sekaligus kemerdekaan untuk menentukan sikapnya apakah akan menerima dan percaya pada YESUS atau tidak. Jadi, dalam hal inilah makna dimerdekakan dari belenggu dosa, dan dibawa masuk dalam tanggungjawab iman pada Yesus, untuk turut serta memberikan jawab YA dan Amin, atau sebaiknya TIDAK dan Tolak. Injil Yohanes memberikan tekanan penting akan hakekat keIlahian Yesus, sebagai Roti Hidup yang berasal dari sorga, sekaligus sebagai Anak Allah yang mengenal BapaNya dan menunjukan jalan pada hidup kekal melalui peristiwa kebangkitan di akhir zaman.


TuhanYesus Kristus rela menyerahkan diriNya sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Bangsa kita membutuhkan pribadi yang berintegritas, takut akan Allah dan memiliki sikap moral yang baik untuk membangun kembali negeri ini, apapun profesi kita. Selayaknya sebagai pengikut Yesus kita lebih lagi memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, seperti untuk Tuhan. Selamat menghayati panggilan hidup sebagai orang yang dimerdekakan, supaya menggunakan kemerdekaannya itu secara bertanggungjawab baik dihadapan Allah, maupun dalam relasi sosial. Tuhan memberkati. Amin.


Saat teduh

Jemaat  Duduk

PenGAKUAN IMAN RASUlI 


PERSEMBAHAN

Dasar persembahan (Maleakhi 3:10) Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.


DOA PERSEMBAHAN, SYUKUR, SYAFAAT DAN PENUTUP


PUJIAN PERSEMBAHAN & PENGUTUSAN 

Kidung Jemaat  302  :  1 – 2 “Ku Bri Persembahan 


PENGUTUSAN & BERKAT

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera

Jemaat Menyanyikan Haleluya (5x), Amin (3x).


Minggu, 01 Agustus 2021

Warta Jemaat Minggu, 1 Agustus 2021 GKJ BANGSA

Warta Jemaat Minggu, 1 Agustus 2021 GKJ BANGSA

Syalom, salam sejahtera dalam kasih Kristus. Majelis GKJ Bangsa mengucapkan Selamat beribadah kepada jemaat. Tuhan Yesus selalu memberkati. 

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan GKJ Bangsa selama sepekan sebagai berikut :

1. Ibadah Minggu 8 Agustus 2021 (menunggu informasi selanjutnya)

2. Ibadah Sekolah Minggu 8 Agustus 2021  (menunggu informasi selanjutnya)

3.   Persekutuan Doa selama sepekan dilaksanakan di rumah masing-masing 

4.   Protokol Kesehatan 

5 M untuk pencegahan Covid-19 :

Memakai masker

Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

Menjaga jarak

Menjauhi kerumunan

Membatasi mobilitas dan interaksi

Catatan : Mohon Jemaat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, jika tidak penting/perlu untuk tidak bepergian guna memutus rantai dari penyebaran covid-19. 


5. Persembahan 

    Rincian persembahan Minggu, 25 Juli 2021

Persembahan Mingguan Rp.    622.000

Persembahan Bulanan/Perpuluhan Rp.    723.000

Persembahan Pembangunan Rp.     182.000

Persembahan Rogorumanti Rp.      10.000

Persembahan Rogorumanti Kel. Alm Ibu Mariyah Rp.  1.200.000


6. Persidangan/Rapat Majelis GKJ Bangsa 

Persidangan/Rapat Majelis akan dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Agustus 2021. Bagi Jemaat yang berkepentingan dapat menghubungi majelis, majelis wilayah/ kelompok/ komisi ataupun dengan mengirim surat. Mohon perhatian dan dukungan doa seluruh jemaat. 


7. Perjamuan Kudus 

Sakramen perjamuan kudus akan dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Agustus 2021. Pendadaran Majelis akan dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Agustus 2021. Pendadaran Jemaat akan dilaksanakan pada hari Minggu, 22 Agustus 2021. 


8.  Program Penghijauan (taman buah, bunga dll) di lingkungan sekitar Gereja 

Kami mengajak jemaat GKJ Bangsa untuk peduli dengan membawa yang terbaik dari pohon buah, sayuran, bunga dll ke gereja. Mohon  juga jemaat dapat memanfaatkan lahan disekitar ingkungan rumah jemaat dengan menanam tanaman (pohon buah, sayuran, bunga dll). Jemaat yang ingin mempersembahakan tanaman dan rindu untuk berpartisipasi dalam merawat tanaman bisa langsung hadir ke gereja. Mohon partisipasi Jemaat untuk peduli dengan lingkungan sekitar gereja dengan cara bergantian merawat dan menyiram tanaman yang ada di gereja. 


9. Pokok-Pokok Doa Syafaat

Saudara yang dalam pemulihan/Sakit : Ibu. Murniyah, Ibu. Resti,  Ibu. Tuminah, Ibu Turiyem.

Pergumulan Jemaat : seluruh Jemaat (Kelompok Bangsa, Kroya, Kemranjen, Kecila, Kubang, Karangsari Bawah Barat, Karangsari Atas, Kebasen, Rawalo) dalam persekutuan gereja/keluarga/bekerja/wirausaha/kesehatan/pendidikan.

Perkembangan & pertumbuhan iman rohani dan fisik Gereja

Kerja pelayanan Majelis, Pendeta, Komisi-komisi, user, multimedia, pemusik, PPJ & koster

Kerja pelayanan aparat pemerintahan & keamanan, persatuan dan kedamaian Indonesia

Keselamatan umat manusia dari wabah Covid-19

Badan Kerjasama Gereja dengan Desa, Kecamatan, Kabupaten, BAMAG, Klasis, Sinode, PGI

Mitra Gereja YPK, Paseban, LPP S, Guru PAK

Pergumulan Multimedia 

Kondisi Bangsa Indonesia saat ini 

1.   Supaya pandemi ini segera bisa diatasi dengan baik

2.  Mendoakan pemerintahan dalam upaya untuk program vaksinasi dapat berjalan dengan 

            baik dan cepat

3.  Mendoakan setiap keluarga yang mengalami kedukaan karena ada keluarga yang 

            meninggal

4.  Mendoakan mereka yang sedang berjuang untuk pemulihan tubuh karena terpapar covid-

                 19

5. Mendoakan para tenaga medis dan keluarga masing-masing untuk terus dikuatkan dan 

                dijagai kesehatan mereka supaya bisa tetap melayani masyarakat.

Catatan : mengingatkan kepada Jemaat yang masih menyimpan amplop persembahan (Mingguan, Bulanan, Pembangunan dll),  mohon untuk dikembalikan. 


Demikian Warta Jemaat Minggu, 1 Agustus 2021.  

Atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih. 

Tuhan Yesus selalu menyertai pelayanan kita semua.

























 

 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa