Pentingnya Persekutuan yang membawa Damai Sejahtera
Semua dalam bacaan Alkitab kita pada minggu ini berbicara tentang sebuah topik penting dalam kehidupan kekristenan yaitu tentang persekutuan (Koinonia). Yang pertama dalam bacaan I : Kisah Rasul 4:32-35, kita akan melihat dan menyaksikan kehidupan jemaat mula-mula di bawah kepemimpinan para rasul. Kehidupan jemaat mula-mula ditandai dengan adanya persekutuan yang erat, yaitu persekutuan yang sehati dan sejiwa (ayat 32). Sehati dan sejiwa adalah kunci bagi kehidupan persekutuan yang berbagi. Sebab, sehati dan sejiwa memberikan dasar bagi terciptanya kesadaran bahwa apa yang ada di dunia ini diciptakan untuk semua. Bukan untuk beberapa orang. Karenanya, tidak ada milik pribadi, semuanya adalah milik Tuhan untuk kesejahteraan bersama.
Dan dalam bacaan Mazmur 133 menekankan tentang persekutuan yang rukun di antara saudara-saudara. Di tengah-tengah persekutuan yang rukun inilah berkat-berkat Tuhan akan dicurahkan. Sedangkan dalam bacaan ke II : 1 Yohanes 1:1-2:2, rasul Yohanes menyaksikan persekutuannya dan persekutuan orang-orang percaya dengan Tuhan Yesus. Persekutuan yang didasari oleh perjumpaan murid-murid Tuhan dengan Yesus yang sudah bangkit dan menyatakan diri kepada murid-murid, seperti yang dicatat dalam Bacaan Injil saat ini dalam Yohanes 20:19-31.
Kehadiran Kristus yang sudah bangkit di antara para muridNya yang ketakutan merupakan sebuah pengalaman yang membahagiakan dan menguatkan. Perjumpaan dan persekutuan ini memperbaharui pemahaman, sikap dan komitmen murid-murid sehingga ketika Kristus naik ke sorga merekalah yang meneruskan berita keselamatan itu dan tetap memelihara persekutuan di antara orang-orang percaya.