Minggu, 21 April 2024

Gembala Sejati Menata kehidupan

 Gembala Sejati Menata kehidupan 

Sebagai gembala yang baik, Tuhan membawa domba-dombaNya ke padang yang dipenuhi rerumputan hijau dan air yang tenang. Kebutuhan makanan dan minuman domba-domba terpenuhi dengan melimpah. Tuhan juga melindungi mereka dari pencuri, dan dari serangan predator-predator. Tuhan memberikan rasa aman yang besar, sehingga domba-domba dapat berbaring dengan nyaman dan tentram.

Di jalan berbahaya Ia menuntun para domba, sehingga mereka dapat melewatinya dengan selamat. Dan Tuhan Yesus sebagai gembala yang baik, bahkan menyerahkan nyawaNya untuk menyelamatkan domba-dombaNya. Perhatian, kasih dan pengorbananNya bagi para domba sangat besar. Tuhan menginginkan agar domba-dombaNya memiliki kehidupan yang sejahtera dan membahagiakan.

Pengakuan bahwa Tuhan adalah gembala hidup kita dan kita adalah domba-domba-Nya merupakan hal yang umum dalam kehidupan orang beriman, dan apakah pengakuan ini nyata dalam hidup kita setiap hari? Dalam setiap prilaku kehidupan kita? Tidak hanya ketika semuanya baik-baik saja namun juga ketika kita menghadapi tantangan dan kesulitan. Petrus dan Yohanes dihadapan pemimpin Yahudi, tua-tua dan ahli Taurat ditanya: dengan kuasa siapakah mereka menyembuhkan seorang yang lumpuh (Kis. 3 : 1-10)? Maka dengan tegas mereka berkata bahwa dengan kuasa Yesus: Kisah Para Rasul 4:11-12 (TB)  Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan — yaitu kamu sendiri —, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."Pengadilan terhadap mereka justru menjadi kesaksian bagi banyak orang tentang keselamatan dalam Tuhan Yesus. Oleh karena itu hidup kita sekarang merupakan kesaksian yang hidup tentang Tuhan Yesus yang menyelamatkan kita. 1 Yohanes 3:17-18, 23-24 (TB)  Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.



 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa