Minggu, 17 Desember 2023

Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan

 Memurnikan Hati Menyambut Pengharapan


Dalam Mazmur 126 tema sukacita dirangkai menjadi pengharapan keadaan prihatin. Petani yang menangis saat menabur benih berharap akan panen dengan sukacita karena hasilnya baik dan melimpah. Tidak ada jaminan hasilnya pasti baik, tapi tetap menabur karena ada pengharapan. Mazmur adalah nyanyian doa dalam kesadaran bahwa memang umat membutuhkan pemulihan Allah dalam krisis yang dihadapi. Adven yang menyongsong Natal juga mengingatkan kembali pada harapan akan pemulihan Allah sebab kita akan selalu membutuhkan pemulihan Allah.

Tentu kita tidak bisa bersukacita karena penderitaan, tapi kita bisa bersukacita karena sekalipun menderita namun tetap ada pengharapan. Memang pengharapan memberi kekuatan bagi kita, tapi bisa juga kenyataan yang tidak sesuai dengan pengharapan justru menimbulkan kekecewaan atau mungkin keputusasaan. Bukankah orang yang punya pengharapan sede-mikian besar ketika kenyataan yang dihadapi bertentangan akan lebih besar kekecewaannya dibandingkan orang yang tidak berharap apa-apa?

Jika kita menghayati pengharapan dengan benar maka pergumulan dan perjuangan yang dijalani dapat memberikan makna dan tidak perlu dikuasai perasaan kecewa dengan keluhkesah. Untuk itu kita perlu menyadari bahwa pengharapan dalam Tuhan membutuhkan hati yang murni untuk mencari kehendak Tuhan. Bisa jadi pengharapan kita sesungguhnya bukan pengharapan dalam Tuhan tetapi pengharapan yang intinya adalah keinginan diri atau bahkan ambisi.

Akan ada perbedaan bagaimana menghayati pengharapan, saat kenyataan yang dihadapi demikian berat dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Dalam hati yang mencari kehendak Tuhan, kita akan dimampukan memaknai kenyataan hidup sebagai sebuah proses pemurnian dan menjalaninya dengan sukacita. Tapi bagi yang pengharapannya berdasarkan keinginan diri akan kesulitan merasakan damai sejahtera apalagi sukacita. Maka dalam Minggu Gaudete, Minggu sukacita ini mari kita hayati pemurnian hati kita dari ambisi-ambisi diri. Bahkan dengan memurnikan hati kita dapat dipakai menjadi saksi sehingga hidup kita lebih bermakna.





 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa