Damai
TUHAN MENJANJIKAN DAMAI dan tenang kepada Daud dari musuh-musuhnya. Janji itu sebenarnya sangatlah mengagumkan, sebab sejak gejolak pembrontakan itu, kemahsyuran nama Daud mulai naik (1 Sam 18:7). Sejak dipenggalnya kepala Goliat sampai direncanakannya kematian Uria, suami Batsyeba, hidup Daud dalam keadaan yang keras dan kejam. Tentu saja orang-orang tertawa sewaktu kepada Daud dijanjikan damai dan tentram. Meski demikian akhirnya janji itu mulai terpenuhi sewaktu Salomo, anak Daud. “Salomo” sendiri berarti “damai”. Sewaktu dia menjadi raja rakyat menikmati keadaan damai. Tetapi cucunya, yakni Reboboam memulai perang saudara. Perang yang satu menyeret ke perang yang lain. Dan Israel tak merasakan damai. Nampaknya Janji Allah akan kedamaian yang disampaikan kepada Daud, tidaklah berlangsung terus.
Seribuan tahun kemudian, baru malaikat Gabriel diutus kepada perawan Maria “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,” (Luk 1:31-32). Sewaktu Anak itu lahir di hari Natal, para malaikat berkidung :
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Luk 2:14). Nampaknya Janji Allah akan ‘Damai mulai terpenuhi, khususnya sewaktu Yesus mengajarkan agar para murid-Nya mengasihi musuh-musuh, memberikan pipi kiri kalau ditampar yang kanan, mengusahakan damai, mengalahlan kejahatan dengan kebaikan (Mat 5:9,39,44). Dan akhirnya kita-kita membunuh-Nya, Yesus yang menjadi Damai kita. Dan rasa was-was akan damai dan tak damai menghantui kita sampai saat ini.
Janji Allah akan damai kepada keluarga Daud telah terpenuhi dalam Diri Yesus. Semua orang yang hidup seutuhnya untuk Yesus memiliki rasa damai yang tak dapat dilukiskan (Flp 4:7) Dan damai itu tidaklah dipaksakan kepada kita, tetapi ada Seseorang yang memohonkan untuk kita. Maka mari kita terima Yesus, Damai kita.