Minggu, 11 Juni 2023

Taat dan Diberkati Menjadi Berkat bagi Sesama (Kejadian 12:1-9)

 Taat dan Diberkati Menjadi Berkat bagi Sesama  (Kejadian 12:1-9)


Taat dan Diberkati  Menjadi Berkat bagi Sesama, hl ini menjadi kerinduan untuk semakin hari semakin diberkati oleh Tuhan. Tetapi banyak orang menginginkan hanya bagian terbaiknya saja (berkatnya saja), tetapi tidak mau berproses dalam menggapai berkat itu dengan ketaatan. Hal ini bisa kita pahami karena memang untuk menjadi orang yang taat itu sulit. Meskipun idealnya semua orang tahu bahwa ketaatan akan membawa nikmat berkat, namun dalam proses untuk menjadi seorang yang taat itu yang menyulitkan bagi banyak orang. Hari ini kita akan belajar tentang salah satu proses ketaatan kepada Tuhan, yang memang tidak mudah untuk dijalani, melalui kisah pemanggilan Abram untuk keluar dari negerinya dan dari sanak saudaranya dan dari rumah bapanya.

Kisah panggilan Abram sudah terjadi sejak Abram masih berada di Ur Kasdim (jadi sebelum keluarga besar Abram pindah ke Haran – Kej. 11:27-32, bnd. Kis. 7:2). Terutama ketika kita melihat Kej. 12:1 “… dan dari rumah bapamu (Ibr. מוֹלֶ֫דֶת - moledeth) …” kata Ibrani moledeth itu pula yang digunakan di Kej. 11:28 “… di negeri kelahirannya …” .

Kita perlu mengingat pula bahwa Ur Kasdim dan Haran merupakan dua daerah yang dipenuhi oleh penyembahan berhala bahkan kaum keluarga Abram pun jatuh dalam penyembahan berhala (Lih. Kej. 31:30, Yos. 24:23). Bayangkan sejenak hal ini, Abram dan seluruh keluarga besarnya keluar dari Ur Kasdim dan melakukan perjalanan panjang (ada yang menyebutkan jaraknya 1100 km) menuju Haran. Itu berarti Abram “keluar dari daerah yang penuh dengan penyembahan berhala” untuk pergi ke daerah lain yang tetap saja “penuh dengan penyembahan berhala” (jangan dilupakan juga ini berarti keluarga besar Abram tidak keluar dari kebiasaan mereka yang salah, yaitu: penyembahan berhala).

Apabila memang Abram telah dipanggil oleh Allah untuk “keluar dari negeri dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu” sejak Abram masih berada di Ur Kasdim, ini berarti ada proses yang cukup panjang dalam menyikapi panggilan dari Tuhan itu. Dan di dalam proses yang panjang itu (perpindahan dari Ur Kasdim ke Haran), bukan tidak mungkin Abram telah berjuang sekuat tenaga untuk “menobatkan” kaum keluarganya yang menyembah berhala. Sehingga ketika Abram memenuhi panggilan Tuhan untuk pergi keluar dari kaum keluarganya, di situ pula ketegasan Abram dalam memilih jalan hidupnya untuk taat kepada Allah.


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa