Minggu, 05 November 2023

Allah Mengaruniakan Keleluasaan Hidup

 Allah Mengaruniakan Keleluasaan Hidup


Kepemimpinan yang diberkati Allah berbeda dengan kecenderungan pemimpin yang ingin membesarkan dirinya. Pemimpin yang membesarkan dirinya cenderung menjadikan dirinya sebagai pusat (kultus individu). Sebaliknya, pemimpin yang namanya dibesarkan Allah adalah pemimpin yang bersandar penuh kepada anugerah Allah. Karena itu, melalui peran dan kehidupannya, Allah berkenan hadir untuk menyatakan keselamatan dan penebusanNya di tengah-tengah umat. Allah yang hidup menjadi pusat kehidupan dia dan seluruh umat.

Sesudah kematian Musa, Allah membesarkan nama Yosua, sehingga melalui peran kepemimpinannya umat Israel tidak berpaling meninggalkan Allah. Yosua memimpin umat Israel dalam ketaatan kepada kehendak Allah. Karena itu, Allah meneguhkan penyertaanNya melalui karya mujizat saat umat Israel harus menyeberangi sungai Yordan. Sungai Yordan tersebut terbelah airnya saat Tabut Perjanjian melewatinya, sama seperti kisah yang dialami oleh umat Israel pada saat mereka diselamatkan Allah dengan terbelahnya laut Teberau. Secara simbolis, terbelahnya sungai Yordan juga menyatakan perbedaan kualitatif dan spiritual antara umat Israel dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Umat Israel dipanggil untuk hidup kudus.

Pembedaan secara kualitatif dan spiritual tersebut tidak berarti umat Israel dapat bersikap sewenang-wenang dan tidak adil terhadap bangsa-bangsa sekitar yang tidak mengenal dan percaya kepada Yahweh. Sebaliknya, Allah yang telah menebus mereka pada hakikatnya adalah Tuhan yang mengaruniakan keleluasaan hidup bagi para musuh dan setiap orang yang bersalah. Allah yang menebus mencerminkan karakter Allah yang utama, yaitu penuh kasih dan rahmat. Prinsip iman inilah yang menjadi landasan bagi umat untuk menaikkan syukur, dan memuji nama Allah. Allah yang memberi keleluasaan hidup adalah juga Allah yang peduli dengan seruan umat. Karena itu, kepemimpinan yang berkenan di hadapan Allah adalah pemimpin yang menjadi media kehadiran Allah di tengah umatNya. (Dian Penuntun edisi 18, halaman 209 – 210).


 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa