Mencintai dan Mentaati Hukum Tuhan (Mazmur 45:11-18)
Pujian Kidung Pasamuwan Kristen Anyar (KPKA) 82:4
Sanadyan rumpil marginya, nging Gusti tansah nganthi
Nadyan ribed lan sangsara, datan semplah ing ati.
Margining salib ingambah mbangun turut mring Allah
Mbabarken tresna sejati mrih jagad tentrem basuki.
Dalam nyanyian / kidung tersebut berisi suatu pernyataan kesanggupan dan tekad untuk setia kepada Tuhan walau jalan yang harus dilalui sulit dan berbahaya bahkan menghadapi kesangsaran. Ada keyakinan bahwa Tuhan menolong dan membimbing langkah hidupnya, untuk mewujudnyatakan hidup yang penuh damai sejahtera.
Mencintai sekaligus mentaati hukum Tuhan tidak mudah dilakukan bahkan terasa berat untuk diwujudnyatakan. Butuh perjuangan dan pengorbanan serta kesetiaan. Tetapi dalam bimbingan dan penyertaan Tuhan pasti ada jalan yang menuju sukacita. Seperti ungkapan pemazmur (Mazmur 145: 8-14) yang menyatakan tentang kebaikan Tuhan. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar, penuh kasih setia, penuh rahmat dan semua yang baik dan benar. Memahami Tuhan yang penuh dengan kasih dan rahmat itu membawa pengertian bahwa hukum-hukumNya bertujuan untuk kebaikan manusia.
Manusia yang ada dalam dosa hidup dalam hukum dosa. Hal ini menyebabkan sulit untuk hidup dalam hukum Tuhan. Tetapi bukan hal yang mustahil untuk hidup dalam hukum Tuhan, karena Tuhan sendiri dalam Yesus Kristus telah membebaskan manusia dari belenggu hukum dosa. Melalui karya Yesus Kristus manusia dapat hidup dalam hukum Tuhan.
Hukum Tuhan bukan tentang kejasmanian manusia saja, melainkan tentang keutuhan kebenaran Tuhan. Untuk dapat memahaminya kita harus datang dan belajar pada Yesus yang adalah Tuhan yang menyapa manusia dalam kemanusiaan. Hanya dengan melakukan itu kita memperoleh kelegaan karena dapat mengerti kehendakNya dan tidak lagi berbeban dalam melakukan hukum Tuhan, sebab "kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan". Tuhan beserta kita. Amin.