Bahan Persekutuan Doa 1
MELANGGAR DEMI TAAT
SAAT TEDUH
PUJIAN
DOA
PUJIAN
PEMBACAAN ALKITAB
Kisah Para Rasul 10:1-6, 28-29
RENUNGAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
kata taat memiliki arti senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dan
sebagainya), patuh, tidak berlaku curang, dan setia. Maka dari itu manusia yang
taat berarti manusia yang senantiasa tunduk, patuh, dan setia terhadap
peraturan atau pihak yang ia taati. Tapi bagaimana jika ketaatan justru
menuntut manusia untuk melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan?
Kisah Para Rasul 10:1-7; 28-29 menceritakan
dua orang yang melanggar kebiasaan serta peraturan yang ada demi menunjukkan
ketaatan mereka terhadap Tuhan. Orang yang pertama adalah Kornelius. Kornelius
adalah perwira pasukan yang disebut Pasukan Itali. Kornelius bukanlah orang
Yahudi, namun ia taat kepada Tuhan. Ia tinggal di Kaisarea, kota di mana orang
Romawi dan Yahudi serta kaum lain hidup berdampingan. Kornelius dan seisi
rumahnya saleh serta takut kepada Tuhan. Bahkan ia beserta keluarganya rajin
beribadah dan berbuat baik kepada orang lain, termasuk orang Yahudi.
Sikap Kornelius berbeda dengan orang-orang
sebangsanya yang memuja dewa dewi. Ia pun memiliki gaya hidup yang berbeda
dengan kaum Romawi pada umumnya. Kedisiplinan dalam ibadah dan kebaikan hati
Kornelius diperhatikan oleh Tuhan. Hingga pada suatu hari pada jam kesembilan,
jam doa yang ketiga menurut tata ibadah orang Yahudi, yakni jam tiga siang,
malaikat Tuhan datang kepada Kornelius. Sebuah pengalaman spiritual yang luar
biasa, yang bahkan belum tentu dialami oleh seluruh orang Yahudi. Di sini kita
melihat Kornelius melanggar kebiasaan kaumnya untuk menunjukkan ketaatan kepada
Tuhan.
Orang yang kedua adalah Simon Petrus. Simon
Petrus adalah orang Yahudi yang memiliki ketaatan terhadap Hukum Taurat dan
adat kebiasaan. Tetapi dalam penglihatannya ia menyaksikan bahwa Tuhan lebih
utama dibanding semua hukum dan adat kebiasaan (baca Kis. 10:9-16). Maka Simon
Petrus mau bertemu dengan Kornelius tanpa merasa keberatan maupun keraguan
walaupun ia melanggar aturan mengenai relasi orang Yahudi dan non-Yahudi. Simon
Petrus memilih untuk melanggar aturan yang selama ini ia pegang teguh demi taat
kepada Tuhan yang ia percayai.
Kornelius dan Simon Petrus mengingatkan
kepada gereja dan jemaat Tuhan masa kini bahwa ketaatan kepada Tuhan harus
lebih tinggi daripada yang lain. Kornelius dan Simon Petrus memberi dirinya
untuk dituntun Tuhan walaupun harus melanggar kebiasaan maupun aturan umum yang
berlaku. Begitu pun gereja dan kita saat ini, kesalehan, kepedulian, hendaknya
berpusat kepada Tuhan saja dan menjadikan ketaatan kepada Tuhan sebagai dasar
segala tindakan. Amin.
PUJIAN
DOA SYAFAAT DAN PENUTUP
PUJIAN