Minggu, 02 Mei 2021

MELANGGAR DEMI TAAT - Bahan Persekutuan Doa 3 - 8 Mei 2021

 

Bahan Persekutuan Doa 1

 

MELANGGAR DEMI TAAT

SAAT TEDUH

PUJIAN

DOA

PUJIAN

PEMBACAAN ALKITAB

Kisah Para Rasul 10:1-6, 28-29

RENUNGAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata taat memiliki arti senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah, dan sebagainya), patuh, tidak berlaku curang, dan setia. Maka dari itu manusia yang taat berarti manusia yang senantiasa tunduk, patuh, dan setia terhadap peraturan atau pihak yang ia taati. Tapi bagaimana jika ketaatan justru menuntut manusia untuk melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan?

Kisah Para Rasul 10:1-7; 28-29 menceritakan dua orang yang melanggar kebiasaan serta peraturan yang ada demi menunjukkan ketaatan mereka terhadap Tuhan. Orang yang pertama adalah Kornelius. Kornelius adalah perwira pasukan yang disebut Pasukan Itali. Kornelius bukanlah orang Yahudi, namun ia taat kepada Tuhan. Ia tinggal di Kaisarea, kota di mana orang Romawi dan Yahudi serta kaum lain hidup berdampingan. Kornelius dan seisi rumahnya saleh serta takut kepada Tuhan. Bahkan ia beserta keluarganya rajin beribadah dan berbuat baik kepada orang lain, termasuk orang Yahudi.

Sikap Kornelius berbeda dengan orang-orang sebangsanya yang memuja dewa dewi. Ia pun memiliki gaya hidup yang berbeda dengan kaum Romawi pada umumnya. Kedisiplinan dalam ibadah dan kebaikan hati Kornelius diperhatikan oleh Tuhan. Hingga pada suatu hari pada jam kesembilan, jam doa yang ketiga menurut tata ibadah orang Yahudi, yakni jam tiga siang, malaikat Tuhan datang kepada Kornelius. Sebuah pengalaman spiritual yang luar biasa, yang bahkan belum tentu dialami oleh seluruh orang Yahudi. Di sini kita melihat Kornelius melanggar kebiasaan kaumnya untuk menunjukkan ketaatan kepada Tuhan.

Orang yang kedua adalah Simon Petrus. Simon Petrus adalah orang Yahudi yang memiliki ketaatan terhadap Hukum Taurat dan adat kebiasaan. Tetapi dalam penglihatannya ia menyaksikan bahwa Tuhan lebih utama dibanding semua hukum dan adat kebiasaan (baca Kis. 10:9-16). Maka Simon Petrus mau bertemu dengan Kornelius tanpa merasa keberatan maupun keraguan walaupun ia melanggar aturan mengenai relasi orang Yahudi dan non-Yahudi. Simon Petrus memilih untuk melanggar aturan yang selama ini ia pegang teguh demi taat kepada Tuhan yang ia percayai.

Kornelius dan Simon Petrus mengingatkan kepada gereja dan jemaat Tuhan masa kini bahwa ketaatan kepada Tuhan harus lebih tinggi daripada yang lain. Kornelius dan Simon Petrus memberi dirinya untuk dituntun Tuhan walaupun harus melanggar kebiasaan maupun aturan umum yang berlaku. Begitu pun gereja dan kita saat ini, kesalehan, kepedulian, hendaknya berpusat kepada Tuhan saja dan menjadikan ketaatan kepada Tuhan sebagai dasar segala tindakan. Amin.

PUJIAN

DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

PUJIAN

 

 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa