Digerakkan Anugerah Kasih Allah
Rendah hati sering dimengerti sebagai sikap tidak sombong. Namun, lebih jauh lagi, sikap rendah hati merupakan kelanjutan dari kepatuhan seseorang akan kuasa Allah. Ketika seseorang menyadari bahwa Allah berkuasa dan dengan penuh kesadaran menundukkan diri di bawah kuasa Allah, maka sesungguhnya ia akan menampakkan sikap yang rendah hati dan tidak sombong.
Bilangan 12:4-9 mengisahkan bagaimana Israel mulai meragukan kuasa Allah ketika mereka harus melintasi padang gurun yang luas dan mulai melawan Musa dan Allah. Ketika itu pula Allah menyuruh ular-ular tedung memagut orang-orang Israel sehingga banyak yang mati. Sampai ketika akhirnya mereka menyadari kesalahan mereka, akhirnya Allah menyuruh Musa untuk membuatkan ular tedung dari tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang, supaya semua orang yang dipagut oleh ular tedung dan menengadah melihat kepada ular tembaga tersebut, tidak mati.
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengingatkan bahwa keselamatan yang mereka terima merupakan Anugerah Allah, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan diri atas keselamatan yang diterimanya. Keselamatan harus disambut dengan rendah hati. Karena sama seperti ular tembaga harus ditinggikan agar semua orang yang melihatnya selamat, demikian pula Kristus harus ditinggikan supaya semua orang yang percaya diselamatkan.