BAHAN PERSEKUTUAN DOA DI RUMAH TIAP JEMAAT GKJ BANGSA 11 JANUARI 2021 - 16 JANUARI 2021
Bacaan PA :
Mazmur
139
: 1 – 6, 13 – 18
Tema Liturgis : Berkat
Terindah adalah Kembali menjadi Milik Allah
Tema PA : Merawat Ciptaan-Nya adalah Salah Satu Cara Kembali kepada-Nya
Pengantar PA :
Acuh dan mementingkan kepentingan diri sendiri agaknya sudah mulai akrab kita temui dalam kehidupan keseharian. Baik dengan sadar ataupun tidak kita pernah melakukannya. Banyak hal yang mendorong setiap orang menjadi acuh dan mementingkan diri sendiri dan lupa akan kepentingan bersama. Dengan demikian, tidak heran jika ada kerusakan alam, ada perburuan hewan yang dilindungi dan tidak ada unsur merawat alam. Kesemuanya itu hanya untuk kepentingan pribadi, untuk kepuasan kebutuhan diri.
Dunia yang diciptakan baik dan sempurna olah Tuhan Allah dengan segala yang ada didalamnya, lambat laun mulai terciderai oleh karena acuh, angkuh dan pemuasan kepentingan diri. Tidak sedikit orang dengan bangganya mengeksploitasi alam dan menganggapnya sebuah keberhasilan, dan mereka mungkin lupa bahwasanya yang mereka lakukan telah menciderai ciptaan Tuhan.
Memasuki bulan penciptaan saat ini, kita kembali diingatkan bagaimana Tuhan Allah menciptakan alam beserta isinya, termasuk kita manusia yang diciptakan sangat baik adanya. Oleh karena itu kita harus ingat bawasanya alam dan beserta isinya baik tumbuhan, hewan, udara, air dan apapun itu, juga termasuk kita, hidup berdampingan dengan seimbang. Tuhanpun memberikan tugas kepada manusia yang diciptakan dengan akal budinya untuk merawat, menjaga, dan mengusahakan alam itu. Tetapi seperti yang tersampaikan sebelumnya, sifat manusia yang egois menjadi bertolak belakang dan keadaanpun berubah. Melalui kesaksian pemasmur kita akan bersama kembali memahami tugas dan panggilan kita terhadap alam ini.
Penjelasan Teks :
Bacaan kita saat ini merupakan refleksi iman yang mendasar, refleksi iman tersebut tentunya melalui berbagai pengalaman iman dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh pemasmur. Sampai pada pengakuan “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku”, kalimat tersebut menggambarkan ungkapan jujur Pemazmur kepada-Nya dalam mengagumi kemahatahuan Allah atas hidupnya. (Tidak ada satupun orang yang dapat mengenal dengan pasti orang lain, meskipun itu sahabatnya, orang tuanya, anaknya, istri atau suami atau siapapun itu).
Kalimat itu menunjukkan bahwa Tuhan
Allah tidak
hanya maha tahu, tetapi juga menunjukkan bahwa Allah senantiasa ada dan mengenal Pemasmur.
Dengan lebih gamblang dituliskan Pemasmur di ayat 2-6. Pemasmur menerangkan bahwa
tidak ada hal
sekecil apapun dalam diri kita, baik yang melekat, yang kita lakukan atau terjadi saat ini, dan yang akan
kita lakukan atau akan terjadi
bagi kita yang
terlewat dari kemahatahuan Tuhan Allah.