APA PEDULIMU
Pengantar
Salah satu kecenderungan manusis adalah memikirkan dirinya sendirinya.
Akibatnya dari kecenderungan itu, banyak orang
abai terhadap sesamanya.
Atas dasar itulah seorang fisuf
bernama Thomas
Hobbes
mengatakan “Homo Homini
Lupus”. Pada
dasarnya manusia adalah
serigala bagi sesamanya. Perkataan Hobbes ini disampaikan bukan tanpa konteks. Ia melihat
kecncerungan manusia yang serakah dan tidak
peduli pada sesamanya. Tidak
adanya rasa
peduli
terhadap sesama sma artinya hilangnya kepdulian terhadap kehidupan itu sendiri. Akibatnya
kehidupan dijalani tanpa
makna. Sebagai pengikut Tuhan Yesus,
kita umatnya diajak untuk peduli pada sesama agar kehidupan menjadi baik.
Mulai pelajaran ini kita umatNya diajak untuk memahami
pentingnya
sikap peduli
bagi
kebaikan bersama
serta dapat menunjukkkan sikap kepedulian secara
nyata.
Penjelasan Teks
Lembaga Alkitab Indonesia lu perikop ini nasihat dalam kasih. Nasihat dalam Roma 12 : 9 - 12
disampaikan Paulus sebagai penjabaran dari nasehat sebelumnya sebagaimana ditulis dalam Roma
12 : 1 – 2. Pada Kristus menuntut setiap pengikutnya agar mempersembahkan hidupnya sebagai
persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah yang mewujudkan melalui kehidupan dalam
kasih pada sesama. Pada intinya mengajak setiap orang yang merasakan kepedulian Allah peduli pada sesama.
Bentuk kepedulian terhadap sesama Uraikan dalam Roma 12 : 9 – 21. untuk mewujudkannya, Paulus mengawali nasihat agar Jemaat
melakukan kasih bukan dengan dengan kepura-puraan, menjauhi kejahatan dan melakukan yang baik
(Ayat
9).
Kasih adalah pengikat yang mempersatukan
semua orang bentuk nyata dari kasih adalah dengan Taman melalui kebiasaan saling mendahului
memberi hormat (ayat 10) membantu kekurangan orang-orang Kudus berusaha memberi tumpangan berusaha memberi tumpangan (ayat 13). Sikap empati (Ayat 15), dan kesediaan berbagi kepada semua orang (ayat
20).
Apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus pada ayat 10 dan 13 ini merupakan bentuk nyata dari sikap
peduli seorang penafsir bernama Marva J. Dwan menyebut bahwa pada dua ayat ini itu terdapat dua jenis kepedulian :
1. Kepedulian dalam komunitas
Kekurangan orang-orang Kudus bahkan kepedulian sama orang-orang yang dikuduskan Allah.
Persekutuan para
pengikut Yesus harus saling bantu-membantu satu sama lain.
2. Kepedulian melampaui komunitas yang ada saling berkaitan
Memberi tumpangan bermakna kesediaan ruang bagi sesama.
Pada zaman Rasul Paulus, banyak
orang
memberi banyak
orang menjadi
musafir perlu tempat untuk
menginap. Orang-orang kudus diminta untuk memberi
ruang bagi musafir agar dapat beristirahat dengan menyediakan rumahnya menjadi tumpangan. Dalam kontek mas kini, memberi tumpangan
dapat diartikan lebih luas dari sekedar
memberi rumah bagi
orang yang butuh penginapan. tumpangan
di maknai sebagai kepedulian pada sesama.
Sikap empati merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama (ayat 15). Secara sederhana, empati bermakna ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Madalin Van Hecke menyebut
bahwa berempati memerlukan dua elemen penting yaitu : sungguh-sungguh pada orang lain dan kemampuan
melihat dunia melalui mata orang
lain.
Bersukacitalah dengan orang
yang
bersukacita,
Dan menangislah ! orang yang bersama orang yang menangis! Demikianlah nasihat untuk peduli pada
sesama dengan empati. Kesediaan
berbagi dengan
semua orang
(ayat
20). Rasul
Paulus
menyampaikan
bahwa kepedulian
kepada sesama diwujudkan dengan cara
berbagi pada sesama. Siapakah itu sesama ? Sesama manusia bukan hanya yang segolongan, seagama, yang mengasihi. Sesama adalah semua orang termasuk mereka yang
memusuhi sekalipun Paulus mengajarkan tentang kepedulian yang melintas batas-batas yang kerap
menuntun manusia untuk hanya memikirkan dirinya sendiri. Untuk itu ia mengutip
Amsal 25 : 21 - 22. “jikalau seterumu lapar, berilah Dia makan roti, dan
jika ia dahaga berilah dia minum karena engkau akan menimbun Bara Api diatas kepalanya, dan TUHAN
akan membalas itu kepadamu”. Dengan kutipan itu Paulus merasakan serasa mengatakan sebagaimana kita butuh bantuan
saat tidak memiliki apapun untuk dimakan dan diminum demikian juga
dengan orang-orang yang memusuhimu. Karena itu berikanlah bantuan
pada orang pada mereka yang membutuhkannya termasuk pada orang yang memusuhimu. Siapa tahu dengan kepedulianmu engkau
menjadikan hidup bersama menjadi
damai (Bdk ayat
15). |
Kehidupan dalam
damai sebagai akibat dari kepedulian, “Dengan berbuat demikian,
kamu |
menumpukkan bara api di atas kepalanya". Marva. J. Dwan. Dengan mengutip pandangan Stickman |
mengusulkan gambaran ini menunjuk pada cara api dinyalakan di zaman kebudayaan yang kebudayaan |
orang semitik . Saat itu, orang-orang mengangkat
dengan
keranjang-keranjang diatas
bara
api. |
Menjadi barang yang sangat berharga untuk digunakan sebagai sarana memasak menghangatkan tubuh yang kedinginan gambaran itu memberi kesan bahwa tindakan yang membawa kebaikan ini : sedang susah karena api mereka padam, kita bersikap dengan penuh cinta kasih terhadap mereka |
dengan memberi mereka sekeranjang penuh bara api untuk dibawa pulang diatas kepalanya mereka dapat menyalakan api Mereka lagi dengan melakukan hal itu mereka yang
memusuhi akan tergerak
hatinya dan dituntun pada perdamaian. |
Penafsir lain bernama manfred Brown
menyatakan bahwa makna penumpukan bara api hamil sebagai tindakan yang baik
tindakan itu dilakukan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan ini dipertegas kan lagi oleh konteks bacaan dalam Amsal 25 : 21 - 22. Dalam Perjanjian Lama, ganjaran
dari Allah selalu dipandang sebagai jawaban terhadap perbuatan manusia yang baik dengan demikian
gambaran Bara Api pasti memiliki arti yang positif. Bara Api mengacu sebagai tindakan mengalahkan
kejahatan.
Penerapan
Saat ini berjumpa dengan berbagai sarana yang dapat menjadikan mereka dualistis dan egois. Salah satu sarana itu adalah gawai. Dengan alat itu, umat menjadi generasi yang Abai terhadap dunia di sekelilingnya. Ketika itu dibiarkan terus-menerus akan kehilangan rasa
peka, belas kasih pengertian terhadap sesama.
Kepedulian umat
perlu diajarkan terus-menerus
baik melalui pemahaman maupun praktik
dalam kehidupan
sehari-hari.
Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma
menjadi
sarana
untuk
menampakan pemahaman pada umat untuk hidup yang peduli atas dasar kasih Allah. Selain, dalam
kitab Roma terdapat ajakan Paulus yang mendorong pengikut Kristus supaya mereka peduli melalui empati di sini umat diajar bahwa kepedulian merupakan kebutuhan emosional yang mendasar jika
kebutuhan itu tidak terpenuhi akan ada bagian dari kehidupan manusia yang hilang.
Kepedulian adalah seni hidup dalam seni terdapat keindahan yang menginspirasi bagi
setiap orang
melakukan hal-hal sesuai nilai-nilai yang baik. Karena sifat seni itu indah maka akan dinikmati dengan
sukacita. Melalui kepedulian sebagai
seni
hidup umat akan Menikmati keindahan dari kepedulian dan
membiasakan diri mewujudkan nya dengan sukacita.