MENGIKUTI KEHENDAK DAN TUNTUNAN
TUHAN
Lukas 1:38 Ketika ibu
saya
datang mengunjungi kami
sekeluarga,
anak-anak
kami
pasti sangat berbahagia. Kebahagiaan mereka sangat luar biasa sehingga ketika ibu mau pulang, anak-anak saya tidak mau ditinggal karena ingin ikut neneknya. Jika anak-anak saya kemudian sungguh-sungguh ingin ikut neneknya, maka saya dan istri kemudian
memberikan nasehat
supaya mereka patuh kepada nenek dengan tidak boleh rewel dan harus melaksanakan apapun yang diminta oleh nenek. Nasehat yang bermacam-macam itu sebenarnya hanya mengajarkan supaya anak-anak
dapat bertanggung jawab
atas keinginan
mereka sendiri. Dalam bacaan Injil hari ini, Maria dipilih oleh Tuhan
Allah untuk menjadi sarana
kelahiran Yesus Kristus. Pada awalnya Maria merasa kuatir dan takut (ay.29,34). Tetapi pada akhirnya, Maria berkata "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
(ay. 38).
Yang disampaikan oleh Maria ini adalah wujud kesanggupan yang disertai dengan rasa berserah dan percaya pada karya Tuhan Allah.
Dalam kisah ini, Maria dapat menjadi teladan
tentang bagaimana umat harus senantiasa
mengikuti kehendak dan perintah Tuhan Allah. Siap mengikut Tuhan
Allah artinya bertanggung jawab
menjalani hidup dalam
ketaatan yang sejati
seturut dengan kehendakNya. Menurut pada kehendak dan perintah
Tuhan Allah
seringkali berat dan tidak sesuai dengan keinginan kita. Namun meskipun
demikian baik di dalam
suka
ataupun duka,
sehat maupun sakit, dalam kecukupan ataupun kekurangan, semua panggilan Tuhan Allah harus senantiasa dijalani dengan
kesanggupan dan ketulusan hati sebagaimana Maria. Karena pada akhirnya nanti
bukan karena
akal- budi,
kekuatan atau usaha manusia,
namun karena kasih dan pertolongan Tuhan Allah sendiri. | * SAN-AK |