Belajar dari Keluaran 20:1-17; 1 Korintus 1:18-25; dan Yohanes 2:13-22
Otoritas Ilahi dilihat dari ketiga bacaan ini menekankan otoritas Allah dalam memberikan perintah dan wahyu-Nya. Dalam Keluaran 20:1-17, Allah memberikan Sepuluh Perintah sebagai pedoman moral untuk umat-Nya. Dalam 1 Korintus 1:18-25, Paulus menunjukkan bahwa kekuatan dan hikmat Allah yang terkandung dalam salib Kristus mengatasi kebijaksanaan manusia. Sedangkan dalam Yohanes 2:13-22, Yesus menunjukkan otoritas-Nya sebagai Anak Allah yang membersihkan Bait Allah dan berbicara tentang kebangkitan-Nya.
Penolakan Kebijaksanaan Dunia: Ketiga bacaan ini menyoroti penolakan terhadap kebijaksanaan dunia yang berlawanan dengan kebijaksanaan Allah. Dalam Keluaran 20:1-17, Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak menyembah berhala atau mengikuti cara hidup dunia. Dalam 1 Korintus 1:18-25, Paulus menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia dianggap kebodohan oleh Allah, sementara hikmat Allah terwujud dalam salib Kristus. Dalam Yohanes 2:13-22, Yesus menunjukkan penolakan terhadap penggunaan Bait Allah untuk tujuan dunia dan memperingatkan tentang kerusakan yang diakibatkannya.
Peran Pemulihan dan Pembangunan: Ketiga bacaan ini melibatkan tema pemulihan dan pembangunan tempat suci Allah. Dalam Keluaran 20:1-17, Allah memberikan perintah untuk menghormati orang tua dan melarang penyalahgunaannya. Dalam 1 Korintus 1:18-25, Paulus menekankan bahwa salib Kristus memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan membangun umat-Nya dalam kebijaksanaan-Nya. Dalam Yohanes 2:13-22, Yesus membersihkan Bait Allah dan mengungkapkan bahwa tubuh-Nya sendiri adalah Bait Allah yang akan dibangkitkan.
Pertentangan Manusia terhadap Kehendak Allah: Ketiga bacaan ini mencerminkan pertentangan manusia terhadap kehendak Allah. Dalam Keluaran 20:1-17, Allah memberikan perintah-perintah-Nya kepada umat-Nya, yang seringkali melawan kehendak Allah dan cenderung menyembah kepada berhala dan melakukan kejahatan. Dalam 1 Korintus 1:18-25, Paulus menunjukkan bahwa kebijaksanaan dunia dan kebodohan salib Kristus bertentangan satu sama lain. Dalam Yohanes 2:13-22, Yesus menghadapi penentangan dari para pedagang dan orang-orang Yahudi yang menggunakan Bait Allah untuk kepentingan dunia.
Penekanan pada otoritas ilahi, penolakan kebijaksanaan dunia, peran pemulihan dan pembangunan, serta pertentangan manusia terhadap kehendak Allah. Ketiganya mengajarkan pentingnya hidup dalam kebijaksanaan dan kehendak Allah, serta memperjuangkan kekudusan dan penyembahan yang benar.