GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Penahbisan Pendeta GKJ Bangsa

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Bingkisan Natal untuk anak sekolah minggu dalam perayaan Natal GKJ Bangsa 2018

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Asuhan Siloam Purwokerto

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Ibadah Padang Kenaikan Tuhan Yesus di Pantai Sodong Adipala Cilacap

GEREJA KRISTEN JAWA BANGSA

Kunjungan kasih Panti Wredha Catur Nugraha Kaliori - Banyumas

Minggu, 14 Februari 2021

IBADAH RUMAH TANGGA RABU ABU dan HUT SINODE GKJ Gereja Kristen Jawa Bangsa Rabu, 17 Februari 2021

 IBADAH RUMAH TANGGA RABU ABU & HUT SINODE GKJ

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Rabu, 17 Februari 2021


(Berdiri)

PANGGILAN BERIBADAH

P: Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita masuki ibadah Rabu Abu dan HUT Sinode GKJ ke 90 ini dengan hati yang tertuju kepada Tuhan. Kita awali ibadah ini dengan bersama-sama Menyanyikan KJ 15 : 1 - 2 :"Berhimpun Semua"

VOTUM

P: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?

J: Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi

P: Ia tak kan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap

J: (menyanyikan Amin, Amin, Amin)

SALAM

PJ: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian

J: dan menyertai saudara juga 

(Duduk)

KATA PEMBUKA

Pemazmur pernah berkata: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga: apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.“ (Mazmur 103:15-16). Itulah kita, manusia yang tinggi hati dan sering membanggakan diri. Melalui ibadah ini, kita akan bersama-sama belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam tema: Koyakkanlah Hatimu! Ketika hari ini kita mengkoyakkan hati utuk menuju pertobatan pasti ada jalan, ketika kita mengalami pertobatan deangan sungguh kita merasakan penuh kebagiaan seperti Hari ini HUT Sinode GKJ ke 90 mari kita dengan semangat untuk merasakan Amsal 3 : 16 - 18 dengan menyanyikan KJ 4:1,5 “HAI MARI SEMBAH”

PENGAKUAN DOSA

P : “Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Mazmur 14:2-3).

Saudara-saudaraku, kita adalah orang-orang yang patut dimurkai, kita adalah orang-orang yang berlumuran dosa… 

PENGOLESAN ABU

Pemimpin Ibadah rumah tangga mengoleskan 

P: Saudara-saudara, abu ini adalah lambang kerendahan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari kerendahan kita di hadapan Tuhan…


Abu ini adalah lambang kefanaan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari bahwa kita ini debu dan akan kembali menjadi debu…

Abu ini adalah lambang permohonan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh bertobat dan mengharapkan belas kasih Allah

BERITA ANUGERAH

P : Bagi setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat, Tuhan menyatakan anugerah-Nya: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 18:1).

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Puji dan syukur kepada Tuhan

KJ 40:1-2 “AJAIB BENAR ANUGERAH” 

PELAYANAN FIRMAN

PF: (Doa Epiklese)

Matius 6:1-6, 16-21. Demikian Injil Yesus Kristus, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. HOSIANA.

J : (menyanyikan HOSIANA)

Khotbah: Koyakkanlah Hatimu!

Saudara yang dikasihi Tuhan,

Apakah saudara pernah mendengar istilah “tobat sambal” atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “kapok lombok?”  Istilah tersebut sering dipakai untuk menggambarkan sikap pertobatan yang tidak sungguh-sungguh. Berikutnya, ada istilah “air mata buaya”, istilah ini mengandung makna kesedihan atau penyesalan yang palsu. Saat ini, kita bersatu hati dalam ibadah Rabu Abu, ibadah yang mengajak kita untuk secara serius merenung-resapkan makna pertobatan di hadapan Tuhan. Pertobatan yang bukan hanya tobat sambal dan tidak cukup dengan menitikkan air mata buaya. 

Menurut Yoel 2:12, pertobatan yang dikehendaki Tuhan ialah pertobatan yang dilakukan “dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh”. Pertobatan sejati bukan sekadar aksi secara lahiriah, seperti yang lazim dilakukan pada masa itu, seperti: mengoyakkan pakaian, menaruh abu di kepala, mengenakan kain kabung, duduk dalam debu dan abu. Karena itu nabi Yoel berkata: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu!” (ayat 13). Mengoyakkan hati adalah bentuk penyesalan mendalam atas kesalahan yang diperbuat. Mengoyakkan hati merupakan wujud kemauan untuk mematahkan, meremukkan hati yang penuh dengan dosa. Lalu, datang kepada Tuhan memohon belas kasih dan pengampunan-Nya.

Pemazmur meyakini bahwa Tuhan tidak memandang hina jiwa yang hancur serta hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:19). Artinya bahwa Tuhan berkenan mengampuni dan memulihkan jiwa yang hancur dan hati yang remuk. Rasul Paulus menyebut hal ini sebagai karya pendamaian yang dilakukan Allah di dalam Kristus (II Korintus 5:20-21). Dengan hati yang telah dibaharui kita menjalani hidup beriman setiap hari. Hidup beriman yang semata-mata tertuju kepada Tuhan. Maksudnya ialah bahwa segala sesuatunya kita lakukan untuk Tuhan.


Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar kasih karunia Allah yang telah mereka terima tidak menjadi sia-sia. Ia memberikan contoh dan teladan bagaimana mensyukuri karunia Allah dalam hidupnya, yaitu dengan jalan menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan itu dilakukannya dalam segala keadaan, baik suka maupun duka.

Bagaimana dengan kita? Bersedekah, berdoa dan berpuasa merupakan bagian dari praktik hidup beriman yang dijalani banyak orang. Bagi kita, Rabu Abu menandai dimulainya masa Pra-Paska yang seringkali diisi dengan Persekutuan Doa dan juga Aksi Puasa. Banyak jemaat melakukan Aksi Puasa disertai dengan pengumpulan sejumlah uang untuk Aksi Sosial/Kemanusiaan (sedekah). Perlu kita ingat bahwa doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan seharusnya dilakukan dengan motivasi dan tujuan yang benar, yaitu karena dan untuk Tuhan. Doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan bukan sekadar kegiatan rutin gerejawi; Bukan pula untuk menarik simpati dan pujian dari orang lain, melainkan bentuk persembahan hidup kepada Tuhan.

Tuhan Yesus mengajarkan, baik sedekah, doa maupun puasa, harus dilakukan dengan “tersembunyi” (Matius 6:4,6,18). Makna tersembunyi adalah dikhususkan bagi Tuhan, dalam bahasa Jawa “sinengker”. Sebagaimana suatu persembahan yang dikhususkan bagi seorang raja, tidak patut untuk dipamerkan pada orang lain sehingga siapa saja bisa melihat bahkan menjamahnya. Demikianlah sedekah, doa dan puasa seharusnya hanya dikhususkan bagi Tuhan. 

Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar karya dan hidup ini dimanfaatkan untuk mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:20). Harta adalah sesuatu yang dianggap berharga. Harta dunia bisa berupa uang, perhiasan, barang, tanah, rumah dan lain sebagainya. Tapi harta di sorga, apakah itu? Harta di sorga berarti sesuatu yang dianggap berharga di sorga. Dalam hal ini bukan lagi ukuran manusia yang dipakai melainkan ukuran Tuhan. Yang berharga di hadapan Tuhan ialah perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya (bdk. Perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:21, “baik sekali perbuatanmu itu hambaku yang baik dan setia…”). Mengumpulkan harta di sorga dilakukan dengan jalan setia melakukan kehendak Tuhan. 

Perlu ditekankan di sini bahwa mengumpulkan harta di sorga tidak sama dengan konsep mengumpulkan pahala (amal baik). Dalam konsep mengumpulkan pahala, pahala itu nantinya berguna menentukan nasib dan keselamatan seseorang. Namun mengumpulkan harta di sorga yaitu melakukan kehendak Tuhan, bermakna tidak menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang sudah diterima orang percaya (II Korintus 6:1). Mengumpulkan harta di sorga berarti menjalani hidup yang bermakna sebagai rasa syukur atas rahmat pengampunan dosa.

Terkadang kita lupa, bahwa hidup ini hanya sementara. Kita terlalu asyik dan terlalu sibuk mengumpulkan harta yang fana. Kita terlalu picik menilai segala sesuatu berdasarkan ukuran dunia. Dengan begitu, tanpa kita sadari, kita sedang menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Maka dalam hal ini pun kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh. 

Memasuki masa penghayatan sengsara Kristus, mari kita nyatakan pertobatan sejati, baik di dalam hati maupun dalam hidup sehari-hari. Mari kita khususkan sedekah, doa, puasa dan karya setiap hari sebagai persembahan kita kepada Tuhan. Amin.

[ERY]


Saat Teduh


(Berdiri)

PENGAKUAN IMAN

P : Saudaraku yang terkasih, Sabda Tuhan hari ini telah meneguhkan iman kita, maka marilah menyatakan pengakuan iman kita dengan bersama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli

J : (Bersama-sama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli)


PERSEMBAHAN

J : Saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan, marilah menyatakan syukur kepada Tuhan atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita, dengan mengingat Mazmur 145:15-16, “Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup“

U: (menghaturkan persembahan dan pujian KJ 287b:1-3)


DOA PERSEMBAHAN  & DOA SYAFAAT

PF: (Menaikkan persembahan & doa syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami)


PENGUTUSAN & BERKAT

P: Terimalah berkat Tuhan, 

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera“ (Bilangan 6:24-26)

U: (menyanyikan HOSIANA 5x AMIN 3x).




IBADAH RUMAH TANGGA RABU ABU & HUT SINODE GKJ

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Rabu, 17 Februari 2021


(Berdiri)

PANGGILAN BERIBADAH

P: Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita masuki ibadah Rabu Abu dan HUT Sinode GKJ ke 90 ini dengan hati yang tertuju kepada Tuhan. Kita awali ibadah ini dengan bersama-sama Menyanyikan KJ 15 : 1 - 2 :"Berhimpun Semua"

VOTUM

P: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?

J: Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi

P: Ia tak kan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap

J: (menyanyikan Amin, Amin, Amin)

SALAM

PJ: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian

J: dan menyertai saudara juga 

(Duduk)

KATA PEMBUKA

Pemazmur pernah berkata: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga: apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.“ (Mazmur 103:15-16). Itulah kita, manusia yang tinggi hati dan sering membanggakan diri. Melalui ibadah ini, kita akan bersama-sama belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam tema: Koyakkanlah Hatimu! Ketika hari ini kita mengkoyakkan hati utuk menuju pertobatan pasti ada jalan, ketika kita mengalami pertobatan deangan sungguh kita merasakan penuh kebagiaan seperti Hari ini HUT Sinode GKJ ke 90 mari kita dengan semangat untuk merasakan Amsal 3 : 16 - 18 dengan menyanyikan KJ 4:1,5 “HAI MARI SEMBAH”

PENGAKUAN DOSA

P : “Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Mazmur 14:2-3).

Saudara-saudaraku, kita adalah orang-orang yang patut dimurkai, kita adalah orang-orang yang berlumuran dosa… 

PENGOLESAN ABU

Pemimpin Ibadah rumah tangga mengoleskan 

P: Saudara-saudara, abu ini adalah lambang kerendahan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari kerendahan kita di hadapan Tuhan…


Abu ini adalah lambang kefanaan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari bahwa kita ini debu dan akan kembali menjadi debu…

Abu ini adalah lambang permohonan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh bertobat dan mengharapkan belas kasih Allah

BERITA ANUGERAH

P : Bagi setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat, Tuhan menyatakan anugerah-Nya: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 18:1).

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Puji dan syukur kepada Tuhan

KJ 40:1-2 “AJAIB BENAR ANUGERAH” 

PELAYANAN FIRMAN

PF: (Doa Epiklese)

Matius 6:1-6, 16-21. Demikian Injil Yesus Kristus, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. HOSIANA.

J : (menyanyikan HOSIANA)

Khotbah: Koyakkanlah Hatimu!

Saudara yang dikasihi Tuhan,

Apakah saudara pernah mendengar istilah “tobat sambal” atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “kapok lombok?”  Istilah tersebut sering dipakai untuk menggambarkan sikap pertobatan yang tidak sungguh-sungguh. Berikutnya, ada istilah “air mata buaya”, istilah ini mengandung makna kesedihan atau penyesalan yang palsu. Saat ini, kita bersatu hati dalam ibadah Rabu Abu, ibadah yang mengajak kita untuk secara serius merenung-resapkan makna pertobatan di hadapan Tuhan. Pertobatan yang bukan hanya tobat sambal dan tidak cukup dengan menitikkan air mata buaya. 

Menurut Yoel 2:12, pertobatan yang dikehendaki Tuhan ialah pertobatan yang dilakukan “dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh”. Pertobatan sejati bukan sekadar aksi secara lahiriah, seperti yang lazim dilakukan pada masa itu, seperti: mengoyakkan pakaian, menaruh abu di kepala, mengenakan kain kabung, duduk dalam debu dan abu. Karena itu nabi Yoel berkata: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu!” (ayat 13). Mengoyakkan hati adalah bentuk penyesalan mendalam atas kesalahan yang diperbuat. Mengoyakkan hati merupakan wujud kemauan untuk mematahkan, meremukkan hati yang penuh dengan dosa. Lalu, datang kepada Tuhan memohon belas kasih dan pengampunan-Nya.

Pemazmur meyakini bahwa Tuhan tidak memandang hina jiwa yang hancur serta hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:19). Artinya bahwa Tuhan berkenan mengampuni dan memulihkan jiwa yang hancur dan hati yang remuk. Rasul Paulus menyebut hal ini sebagai karya pendamaian yang dilakukan Allah di dalam Kristus (II Korintus 5:20-21). Dengan hati yang telah dibaharui kita menjalani hidup beriman setiap hari. Hidup beriman yang semata-mata tertuju kepada Tuhan. Maksudnya ialah bahwa segala sesuatunya kita lakukan untuk Tuhan.


Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar kasih karunia Allah yang telah mereka terima tidak menjadi sia-sia. Ia memberikan contoh dan teladan bagaimana mensyukuri karunia Allah dalam hidupnya, yaitu dengan jalan menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan itu dilakukannya dalam segala keadaan, baik suka maupun duka.

Bagaimana dengan kita? Bersedekah, berdoa dan berpuasa merupakan bagian dari praktik hidup beriman yang dijalani banyak orang. Bagi kita, Rabu Abu menandai dimulainya masa Pra-Paska yang seringkali diisi dengan Persekutuan Doa dan juga Aksi Puasa. Banyak jemaat melakukan Aksi Puasa disertai dengan pengumpulan sejumlah uang untuk Aksi Sosial/Kemanusiaan (sedekah). Perlu kita ingat bahwa doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan seharusnya dilakukan dengan motivasi dan tujuan yang benar, yaitu karena dan untuk Tuhan. Doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan bukan sekadar kegiatan rutin gerejawi; Bukan pula untuk menarik simpati dan pujian dari orang lain, melainkan bentuk persembahan hidup kepada Tuhan.

Tuhan Yesus mengajarkan, baik sedekah, doa maupun puasa, harus dilakukan dengan “tersembunyi” (Matius 6:4,6,18). Makna tersembunyi adalah dikhususkan bagi Tuhan, dalam bahasa Jawa “sinengker”. Sebagaimana suatu persembahan yang dikhususkan bagi seorang raja, tidak patut untuk dipamerkan pada orang lain sehingga siapa saja bisa melihat bahkan menjamahnya. Demikianlah sedekah, doa dan puasa seharusnya hanya dikhususkan bagi Tuhan. 

Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar karya dan hidup ini dimanfaatkan untuk mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:20). Harta adalah sesuatu yang dianggap berharga. Harta dunia bisa berupa uang, perhiasan, barang, tanah, rumah dan lain sebagainya. Tapi harta di sorga, apakah itu? Harta di sorga berarti sesuatu yang dianggap berharga di sorga. Dalam hal ini bukan lagi ukuran manusia yang dipakai melainkan ukuran Tuhan. Yang berharga di hadapan Tuhan ialah perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya (bdk. Perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:21, “baik sekali perbuatanmu itu hambaku yang baik dan setia…”). Mengumpulkan harta di sorga dilakukan dengan jalan setia melakukan kehendak Tuhan. 

Perlu ditekankan di sini bahwa mengumpulkan harta di sorga tidak sama dengan konsep mengumpulkan pahala (amal baik). Dalam konsep mengumpulkan pahala, pahala itu nantinya berguna menentukan nasib dan keselamatan seseorang. Namun mengumpulkan harta di sorga yaitu melakukan kehendak Tuhan, bermakna tidak menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang sudah diterima orang percaya (II Korintus 6:1). Mengumpulkan harta di sorga berarti menjalani hidup yang bermakna sebagai rasa syukur atas rahmat pengampunan dosa.

Terkadang kita lupa, bahwa hidup ini hanya sementara. Kita terlalu asyik dan terlalu sibuk mengumpulkan harta yang fana. Kita terlalu picik menilai segala sesuatu berdasarkan ukuran dunia. Dengan begitu, tanpa kita sadari, kita sedang menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Maka dalam hal ini pun kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh. 

Memasuki masa penghayatan sengsara Kristus, mari kita nyatakan pertobatan sejati, baik di dalam hati maupun dalam hidup sehari-hari. Mari kita khususkan sedekah, doa, puasa dan karya setiap hari sebagai persembahan kita kepada Tuhan. Amin.

[ERY]


Saat Teduh


(Berdiri)

PENGAKUAN IMAN

P : Saudaraku yang terkasih, Sabda Tuhan hari ini telah meneguhkan iman kita, maka marilah menyatakan pengakuan iman kita dengan bersama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli

J : (Bersama-sama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli)


PERSEMBAHAN

J : Saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan, marilah menyatakan syukur kepada Tuhan atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita, dengan mengingat Mazmur 145:15-16, “Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup“

U: (menghaturkan persembahan dan pujian KJ 287b:1-3)


DOA PERSEMBAHAN  & DOA SYAFAAT

PF: (Menaikkan persembahan & doa syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami)


PENGUTUSAN & BERKAT

P: Terimalah berkat Tuhan, 

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera“ (Bilangan 6:24-26)

U: (menyanyikan HOSIANA 5x AMIN 3x).





   

 

 

 












   

 

 IBADAH RUMAH TANGGA RABU ABU & HUT SINODE GKJ

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Rabu, 17 Februari 2021


(Berdiri)

PANGGILAN BERIBADAH

P: Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita masuki ibadah Rabu Abu dan HUT Sinode GKJ ke 90 ini dengan hati yang tertuju kepada Tuhan. Kita awali ibadah ini dengan bersama-sama Menyanyikan KJ 15 : 1 - 2 :"Berhimpun Semua"

VOTUM

P: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?

J: Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi

P: Ia tak kan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap

J: (menyanyikan Amin, Amin, Amin)

SALAM

PJ: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian

J: dan menyertai saudara juga 

(Duduk)

KATA PEMBUKA

Pemazmur pernah berkata: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga: apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.“ (Mazmur 103:15-16). Itulah kita, manusia yang tinggi hati dan sering membanggakan diri. Melalui ibadah ini, kita akan bersama-sama belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam tema: Koyakkanlah Hatimu! Ketika hari ini kita mengkoyakkan hati utuk menuju pertobatan pasti ada jalan, ketika kita mengalami pertobatan deangan sungguh kita merasakan penuh kebagiaan seperti Hari ini HUT Sinode GKJ ke 90 mari kita dengan semangat untuk merasakan Amsal 3 : 16 - 18 dengan menyanyikan KJ 4:1,5 “HAI MARI SEMBAH”

PENGAKUAN DOSA

P : “Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Mazmur 14:2-3).

Saudara-saudaraku, kita adalah orang-orang yang patut dimurkai, kita adalah orang-orang yang berlumuran dosa… 

PENGOLESAN ABU

Pemimpin Ibadah rumah tangga mengoleskan 

P: Saudara-saudara, abu ini adalah lambang kerendahan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari kerendahan kita di hadapan Tuhan…


Abu ini adalah lambang kefanaan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari bahwa kita ini debu dan akan kembali menjadi debu…

Abu ini adalah lambang permohonan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh bertobat dan mengharapkan belas kasih Allah

BERITA ANUGERAH

P : Bagi setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat, Tuhan menyatakan anugerah-Nya: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 18:1).

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Puji dan syukur kepada Tuhan

KJ 40:1-2 “AJAIB BENAR ANUGERAH” 

PELAYANAN FIRMAN

PF: (Doa Epiklese)

Matius 6:1-6, 16-21. Demikian Injil Yesus Kristus, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. HOSIANA.

J : (menyanyikan HOSIANA)

Khotbah: Koyakkanlah Hatimu!

Saudara yang dikasihi Tuhan,

Apakah saudara pernah mendengar istilah “tobat sambal” atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “kapok lombok?”  Istilah tersebut sering dipakai untuk menggambarkan sikap pertobatan yang tidak sungguh-sungguh. Berikutnya, ada istilah “air mata buaya”, istilah ini mengandung makna kesedihan atau penyesalan yang palsu. Saat ini, kita bersatu hati dalam ibadah Rabu Abu, ibadah yang mengajak kita untuk secara serius merenung-resapkan makna pertobatan di hadapan Tuhan. Pertobatan yang bukan hanya tobat sambal dan tidak cukup dengan menitikkan air mata buaya. 

Menurut Yoel 2:12, pertobatan yang dikehendaki Tuhan ialah pertobatan yang dilakukan “dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh”. Pertobatan sejati bukan sekadar aksi secara lahiriah, seperti yang lazim dilakukan pada masa itu, seperti: mengoyakkan pakaian, menaruh abu di kepala, mengenakan kain kabung, duduk dalam debu dan abu. Karena itu nabi Yoel berkata: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu!” (ayat 13). Mengoyakkan hati adalah bentuk penyesalan mendalam atas kesalahan yang diperbuat. Mengoyakkan hati merupakan wujud kemauan untuk mematahkan, meremukkan hati yang penuh dengan dosa. Lalu, datang kepada Tuhan memohon belas kasih dan pengampunan-Nya.

Pemazmur meyakini bahwa Tuhan tidak memandang hina jiwa yang hancur serta hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:19). Artinya bahwa Tuhan berkenan mengampuni dan memulihkan jiwa yang hancur dan hati yang remuk. Rasul Paulus menyebut hal ini sebagai karya pendamaian yang dilakukan Allah di dalam Kristus (II Korintus 5:20-21). Dengan hati yang telah dibaharui kita menjalani hidup beriman setiap hari. Hidup beriman yang semata-mata tertuju kepada Tuhan. Maksudnya ialah bahwa segala sesuatunya kita lakukan untuk Tuhan.


Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar kasih karunia Allah yang telah mereka terima tidak menjadi sia-sia. Ia memberikan contoh dan teladan bagaimana mensyukuri karunia Allah dalam hidupnya, yaitu dengan jalan menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan itu dilakukannya dalam segala keadaan, baik suka maupun duka.

Bagaimana dengan kita? Bersedekah, berdoa dan berpuasa merupakan bagian dari praktik hidup beriman yang dijalani banyak orang. Bagi kita, Rabu Abu menandai dimulainya masa Pra-Paska yang seringkali diisi dengan Persekutuan Doa dan juga Aksi Puasa. Banyak jemaat melakukan Aksi Puasa disertai dengan pengumpulan sejumlah uang untuk Aksi Sosial/Kemanusiaan (sedekah). Perlu kita ingat bahwa doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan seharusnya dilakukan dengan motivasi dan tujuan yang benar, yaitu karena dan untuk Tuhan. Doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan bukan sekadar kegiatan rutin gerejawi; Bukan pula untuk menarik simpati dan pujian dari orang lain, melainkan bentuk persembahan hidup kepada Tuhan.

Tuhan Yesus mengajarkan, baik sedekah, doa maupun puasa, harus dilakukan dengan “tersembunyi” (Matius 6:4,6,18). Makna tersembunyi adalah dikhususkan bagi Tuhan, dalam bahasa Jawa “sinengker”. Sebagaimana suatu persembahan yang dikhususkan bagi seorang raja, tidak patut untuk dipamerkan pada orang lain sehingga siapa saja bisa melihat bahkan menjamahnya. Demikianlah sedekah, doa dan puasa seharusnya hanya dikhususkan bagi Tuhan. 

Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar karya dan hidup ini dimanfaatkan untuk mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:20). Harta adalah sesuatu yang dianggap berharga. Harta dunia bisa berupa uang, perhiasan, barang, tanah, rumah dan lain sebagainya. Tapi harta di sorga, apakah itu? Harta di sorga berarti sesuatu yang dianggap berharga di sorga. Dalam hal ini bukan lagi ukuran manusia yang dipakai melainkan ukuran Tuhan. Yang berharga di hadapan Tuhan ialah perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya (bdk. Perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:21, “baik sekali perbuatanmu itu hambaku yang baik dan setia…”). Mengumpulkan harta di sorga dilakukan dengan jalan setia melakukan kehendak Tuhan. 

Perlu ditekankan di sini bahwa mengumpulkan harta di sorga tidak sama dengan konsep mengumpulkan pahala (amal baik). Dalam konsep mengumpulkan pahala, pahala itu nantinya berguna menentukan nasib dan keselamatan seseorang. Namun mengumpulkan harta di sorga yaitu melakukan kehendak Tuhan, bermakna tidak menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang sudah diterima orang percaya (II Korintus 6:1). Mengumpulkan harta di sorga berarti menjalani hidup yang bermakna sebagai rasa syukur atas rahmat pengampunan dosa.

Terkadang kita lupa, bahwa hidup ini hanya sementara. Kita terlalu asyik dan terlalu sibuk mengumpulkan harta yang fana. Kita terlalu picik menilai segala sesuatu berdasarkan ukuran dunia. Dengan begitu, tanpa kita sadari, kita sedang menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Maka dalam hal ini pun kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh. 

Memasuki masa penghayatan sengsara Kristus, mari kita nyatakan pertobatan sejati, baik di dalam hati maupun dalam hidup sehari-hari. Mari kita khususkan sedekah, doa, puasa dan karya setiap hari sebagai persembahan kita kepada Tuhan. Amin.

[ERY]


Saat Teduh


(Berdiri)

PENGAKUAN IMAN

P : Saudaraku yang terkasih, Sabda Tuhan hari ini telah meneguhkan iman kita, maka marilah menyatakan pengakuan iman kita dengan bersama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli

J : (Bersama-sama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli)


PERSEMBAHAN

J : Saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan, marilah menyatakan syukur kepada Tuhan atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita, dengan mengingat Mazmur 145:15-16, “Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup“

U: (menghaturkan persembahan dan pujian KJ 287b:1-3)


DOA PERSEMBAHAN  & DOA SYAFAAT

PF: (Menaikkan persembahan & doa syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami)


PENGUTUSAN & BERKAT

P: Terimalah berkat Tuhan, 

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera“ (Bilangan 6:24-26)

U: (menyanyikan HOSIANA 5x AMIN 3x).




IBADAH RUMAH TANGGA RABU ABU & HUT SINODE GKJ

Gereja Kristen Jawa Bangsa

Rabu, 17 Februari 2021


(Berdiri)

PANGGILAN BERIBADAH

P: Saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita masuki ibadah Rabu Abu dan HUT Sinode GKJ ke 90 ini dengan hati yang tertuju kepada Tuhan. Kita awali ibadah ini dengan bersama-sama Menyanyikan KJ 15 : 1 - 2 :"Berhimpun Semua"

VOTUM

P: Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku?

J: Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi

P: Ia tak kan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap

J: (menyanyikan Amin, Amin, Amin)

SALAM

PJ: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara sekalian

J: dan menyertai saudara juga 

(Duduk)

KATA PEMBUKA

Pemazmur pernah berkata: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga: apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.“ (Mazmur 103:15-16). Itulah kita, manusia yang tinggi hati dan sering membanggakan diri. Melalui ibadah ini, kita akan bersama-sama belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan dalam tema: Koyakkanlah Hatimu! Ketika hari ini kita mengkoyakkan hati utuk menuju pertobatan pasti ada jalan, ketika kita mengalami pertobatan deangan sungguh kita merasakan penuh kebagiaan seperti Hari ini HUT Sinode GKJ ke 90 mari kita dengan semangat untuk merasakan Amsal 3 : 16 - 18 dengan menyanyikan KJ 4:1,5 “HAI MARI SEMBAH”

PENGAKUAN DOSA

P : “Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Mazmur 14:2-3).

Saudara-saudaraku, kita adalah orang-orang yang patut dimurkai, kita adalah orang-orang yang berlumuran dosa… 

PENGOLESAN ABU

Pemimpin Ibadah rumah tangga mengoleskan 

P: Saudara-saudara, abu ini adalah lambang kerendahan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari kerendahan kita di hadapan Tuhan…


Abu ini adalah lambang kefanaan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita menyadari bahwa kita ini debu dan akan kembali menjadi debu…

Abu ini adalah lambang permohonan. Mari kita oleskan di dahi sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh bertobat dan mengharapkan belas kasih Allah

BERITA ANUGERAH

P : Bagi setiap orang yang sungguh-sungguh bertobat, Tuhan menyatakan anugerah-Nya: “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 18:1).

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan

J : Puji dan syukur kepada Tuhan

KJ 40:1-2 “AJAIB BENAR ANUGERAH” 

PELAYANAN FIRMAN

PF: (Doa Epiklese)

Matius 6:1-6, 16-21. Demikian Injil Yesus Kristus, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya. HOSIANA.

J : (menyanyikan HOSIANA)

Khotbah: Koyakkanlah Hatimu!

Saudara yang dikasihi Tuhan,

Apakah saudara pernah mendengar istilah “tobat sambal” atau dalam bahasa Jawa disebut dengan “kapok lombok?”  Istilah tersebut sering dipakai untuk menggambarkan sikap pertobatan yang tidak sungguh-sungguh. Berikutnya, ada istilah “air mata buaya”, istilah ini mengandung makna kesedihan atau penyesalan yang palsu. Saat ini, kita bersatu hati dalam ibadah Rabu Abu, ibadah yang mengajak kita untuk secara serius merenung-resapkan makna pertobatan di hadapan Tuhan. Pertobatan yang bukan hanya tobat sambal dan tidak cukup dengan menitikkan air mata buaya. 

Menurut Yoel 2:12, pertobatan yang dikehendaki Tuhan ialah pertobatan yang dilakukan “dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh”. Pertobatan sejati bukan sekadar aksi secara lahiriah, seperti yang lazim dilakukan pada masa itu, seperti: mengoyakkan pakaian, menaruh abu di kepala, mengenakan kain kabung, duduk dalam debu dan abu. Karena itu nabi Yoel berkata: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu!” (ayat 13). Mengoyakkan hati adalah bentuk penyesalan mendalam atas kesalahan yang diperbuat. Mengoyakkan hati merupakan wujud kemauan untuk mematahkan, meremukkan hati yang penuh dengan dosa. Lalu, datang kepada Tuhan memohon belas kasih dan pengampunan-Nya.

Pemazmur meyakini bahwa Tuhan tidak memandang hina jiwa yang hancur serta hati yang patah dan remuk (Mazmur 51:19). Artinya bahwa Tuhan berkenan mengampuni dan memulihkan jiwa yang hancur dan hati yang remuk. Rasul Paulus menyebut hal ini sebagai karya pendamaian yang dilakukan Allah di dalam Kristus (II Korintus 5:20-21). Dengan hati yang telah dibaharui kita menjalani hidup beriman setiap hari. Hidup beriman yang semata-mata tertuju kepada Tuhan. Maksudnya ialah bahwa segala sesuatunya kita lakukan untuk Tuhan.


Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar kasih karunia Allah yang telah mereka terima tidak menjadi sia-sia. Ia memberikan contoh dan teladan bagaimana mensyukuri karunia Allah dalam hidupnya, yaitu dengan jalan menjadi pelayan Tuhan. Pelayanan itu dilakukannya dalam segala keadaan, baik suka maupun duka.

Bagaimana dengan kita? Bersedekah, berdoa dan berpuasa merupakan bagian dari praktik hidup beriman yang dijalani banyak orang. Bagi kita, Rabu Abu menandai dimulainya masa Pra-Paska yang seringkali diisi dengan Persekutuan Doa dan juga Aksi Puasa. Banyak jemaat melakukan Aksi Puasa disertai dengan pengumpulan sejumlah uang untuk Aksi Sosial/Kemanusiaan (sedekah). Perlu kita ingat bahwa doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan seharusnya dilakukan dengan motivasi dan tujuan yang benar, yaitu karena dan untuk Tuhan. Doa, puasa dan sedekah yang kita lakukan bukan sekadar kegiatan rutin gerejawi; Bukan pula untuk menarik simpati dan pujian dari orang lain, melainkan bentuk persembahan hidup kepada Tuhan.

Tuhan Yesus mengajarkan, baik sedekah, doa maupun puasa, harus dilakukan dengan “tersembunyi” (Matius 6:4,6,18). Makna tersembunyi adalah dikhususkan bagi Tuhan, dalam bahasa Jawa “sinengker”. Sebagaimana suatu persembahan yang dikhususkan bagi seorang raja, tidak patut untuk dipamerkan pada orang lain sehingga siapa saja bisa melihat bahkan menjamahnya. Demikianlah sedekah, doa dan puasa seharusnya hanya dikhususkan bagi Tuhan. 

Selain itu, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar karya dan hidup ini dimanfaatkan untuk mengumpulkan harta di sorga (Matius 6:20). Harta adalah sesuatu yang dianggap berharga. Harta dunia bisa berupa uang, perhiasan, barang, tanah, rumah dan lain sebagainya. Tapi harta di sorga, apakah itu? Harta di sorga berarti sesuatu yang dianggap berharga di sorga. Dalam hal ini bukan lagi ukuran manusia yang dipakai melainkan ukuran Tuhan. Yang berharga di hadapan Tuhan ialah perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya (bdk. Perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25:21, “baik sekali perbuatanmu itu hambaku yang baik dan setia…”). Mengumpulkan harta di sorga dilakukan dengan jalan setia melakukan kehendak Tuhan. 

Perlu ditekankan di sini bahwa mengumpulkan harta di sorga tidak sama dengan konsep mengumpulkan pahala (amal baik). Dalam konsep mengumpulkan pahala, pahala itu nantinya berguna menentukan nasib dan keselamatan seseorang. Namun mengumpulkan harta di sorga yaitu melakukan kehendak Tuhan, bermakna tidak menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang sudah diterima orang percaya (II Korintus 6:1). Mengumpulkan harta di sorga berarti menjalani hidup yang bermakna sebagai rasa syukur atas rahmat pengampunan dosa.

Terkadang kita lupa, bahwa hidup ini hanya sementara. Kita terlalu asyik dan terlalu sibuk mengumpulkan harta yang fana. Kita terlalu picik menilai segala sesuatu berdasarkan ukuran dunia. Dengan begitu, tanpa kita sadari, kita sedang menjadikan sia-sia kasih karunia Allah yang telah kita terima. Maka dalam hal ini pun kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh. 

Memasuki masa penghayatan sengsara Kristus, mari kita nyatakan pertobatan sejati, baik di dalam hati maupun dalam hidup sehari-hari. Mari kita khususkan sedekah, doa, puasa dan karya setiap hari sebagai persembahan kita kepada Tuhan. Amin.

[ERY]


Saat Teduh


(Berdiri)

PENGAKUAN IMAN

P : Saudaraku yang terkasih, Sabda Tuhan hari ini telah meneguhkan iman kita, maka marilah menyatakan pengakuan iman kita dengan bersama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli

J : (Bersama-sama mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli)


PERSEMBAHAN

J : Saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan, marilah menyatakan syukur kepada Tuhan atas kasih dan pemeliharaan-Nya dalam hidup kita, dengan mengingat Mazmur 145:15-16, “Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup“

U: (menghaturkan persembahan dan pujian KJ 287b:1-3)


DOA PERSEMBAHAN  & DOA SYAFAAT

PF: (Menaikkan persembahan & doa syafaat, diakhiri dengan Doa Bapa Kami)


PENGUTUSAN & BERKAT

P: Terimalah berkat Tuhan, 

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera“ (Bilangan 6:24-26)

U: (menyanyikan HOSIANA 5x AMIN 3x).





   

 

 

 












   

 

 

 











 











warta jemaat 14 Februari 2021 GKJ Bangsa

 

warta jemaat 14 Februari 2021 GKJ Bangsa

Shalom, Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus. Majelis Gereja Kristen Jawa Bangsa mengucapkan SELAMAT DATANG kepada Jemaat yang baru pertama kali beribadah di tempat ini, demikian juga bagi Warga Jemaat GKJ Bangsa sendiri. Kami senantiasa mengharapkan Bpk, Ibu, Saudara kembali hadir dalam Ibadah yang akan datang.

Majelis mengucapkan terimakasih pada para pelayan yang melayani pada Ibadah Minggu ini. Tuhan Yesus selalu memberkati.

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan Gereja Kristen Jawa Bangsa selama sepekan sebagai berikut :

1. Ibadah Minggu,  21 Februari 2021 sebagai berikut :

Petugas Ibadah I

Gereja Ibadah II

 Karangsari

Pengkhotbah Pdt. Maranatha Aji Pdt. Maranatha Aji 

Bahasa Jawa Jawa

Waktu 08.00 WIB 10.00 WIB

Petugas Konsitorium Pnt.  Pujiono Pnt. Warsono

Petugas Pengakuan Iman

& Pembaca Warta Pnt.  Elis Y Pnt. Novianto N

Pembawa Kantong Persembahan, 

Usher & Petugas Pengukur suhu Sdri. Martin Vera 

Ibu. Rujiem Bp. Marto Atmojo  

Bp. Sarwono

Pengiring/Organis Pnt. Ester M Pnt. Ester M

Pemandu Pujian Jemaat (PPJ) Ibu. Purwati Ibu. Anjar 

Petugas Multimedia Sdri. Magdalena & 

Sdra. Thomas Ibu. Asmah Ridah & Sdra. Thomas 


Ibadah Sekolah Minggu di Karangsari

Firman Dkn. Asih Pujiati

Pujian Sdri. Yustiana Widi

Musik Bpk. Sugianto & Sdra Hendra

Multimedia Sdra. Hansel & Sdra. Gabrielo


Mohon untuk petugas penjemput tamu/user datang lebih awal untuk menyambut jemaat. 

Pembawa kotak persembahan untuk ikut doa konsitorium bersama para petugas lainnya.

Mohon PPJ, Organis & salah satu Majelis untuk mempersiapakan ibadah Minggu, maksimal hari Sabtu. Terimakasih.


2. Persekutuan Doa Sepekan

Dalam persekutuan doa sepekan Minggu ini tidak ada kunjungan dari Pdt. Maranatha Aji Kusuma karena dalam masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) . Mohon jemaat untuk tetap mengadakan persekutuan doa di rumah masing – masing dengan bahan yang telah di sediakan oleh majelis GKJ Bangsa yang terdapat di warta jemaat. Dalam persekutuan doa diadakan persembahan, silahkan persembahan di masukkan dalam amplop persekutuan doa yang telah disediakan dan selanjutnya diserahkan ketika ibadah Minggu. 


3. Sidang/Rapat Majelis Terbuka (RMT)

Sidang/rapat majelis terbuka akan dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Mohon kepada masing-masing komisi untuk mempersiapkan segala  sesuatunya berkaitan dengan laporan di tahun 2020 maupun untuk program di tahun 2021.  


4. Persidangan/ Rapat Majelis GKJ Bangsa 

Persidangan/ Rapat Majelis akan dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Februari 2021 pukul 13.00 WIB di ruang pemuda GKJ Bangsa. Bagi Jemaat yang berkepentingan dapat menghubungi majelis, majelis wilayah/ kelompok/ komisi ataupun dengan mengirim surat. Mohon perhatian dan dukungan doa seluruh jemaat. 


5.  Akhir Masa Pelayanan Majelis & Penjaringan Majelis

 Berdasarkan Surat Keputusan, majelis yang sudah berakhir masa jabatannya selama tiga tahun yaitu: Pnt. Novianto Nugraha, Pnt. Ester Muria dan Dkn. Teguh Margo Waluyo. Telah di sosialisasikan dan dilaksanakan proses penjaringan calon majelis melalui persekutuan doa dengan teknis pelaksanaan tiap jemaat mengusulkan 4 (empat) nama calon Majelis. Mohon jemaat untuk mendukung dalam doa berkaitan dengan penjaringan Majelis serta mendoakan nama-nama yang sudah diusulkan. Proses pemilihan dan peneguhan majelis akan diperpanjang sampai dengan  bulan Februari 2021.


6. Protokol Kesehatan

Mohon kepada semua jemaat untuk tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan dalam  ibadah. 

Umat yang ibadah harus dalam kondisi sehat

Menggunakan masker

Mencuci tangan dengan menggunakan sabun/hand sanitizer

Tidak melakukan kontak fisik, berjabat tangan/berpelukan

Menjaga jarak antar umat minimal 1,5 m

Tidak berkerumun

Persembahan dimasukkan ke kotak persembahan dengan tertib


7. Pokok-Pokok Doa Syafaat

Saudara yang dalam pemulihan : Ibu. Murniyah, Ibu. Tuminah, Ibu. Resti, dan Ibu. Tri Wahyuni. 

Pergumulan Jemaat : keluarga Bpk. Mulyono, Bpk. Darsono, Ibu, Murniyah, Bpk. Maranatha Aji Kusuma dan Bpk. Rudi dalam persekutuan gereja/keluarga/bekerja/kesehatan/pendidikan.

Perkembangan & pertumbuhan iman rohani dan fisik Gereja

Kerja pelayanan Majelis, Pendeta, Komisi-komisi, koster

Kerja pelayanan aparat pemerintahan & keamanan, persatuan dan kedamaian Indonesia

Keselamatan umat manusia dari wabah Covid-19

Sidang Majelis Gereja Istimewa (SMGI) tahun2021


8. Lain-Lain

Mohon kepada Jemaat untuk tidak membawa amplop persembahan ke rumah kecuali untuk amplop persembahan PD (Persekutuan Doa). Di mohon ketika memasukan uang ke dalam ampolop persembahan untuk memasukan dengan rapi. 

Untuk warta jemaat cukup satu keluarga/rumah cukup satu warta Jemaat, dengan tujuan supaya lebih efektif dan efesien, mohon untuk warta Jemaat di bawa pulang dan dibaca. 

Mohon kepada Jemaat untuk mengisi form pendataan Jemaat yang sudah dibagikan, jika ada Jemaat yang belum menerima untuk meminta kepada Majelis atau User (penjemput tamu), dan form yang telah diisi di kembalikan ketika ibadah Minggu atau ke Majelis. 

Kegiatan Webinar Gereja Digital yang akan dilaksanakan secara online melalui Zoom pada hari/tanggal: Senin, 15 Februari 2021 pada pukul 18.00-20.30 WIB, dengan link pendaftaran https://tinyurl.com/lokakaryagerejadigital.

Kegiatan Lokakarya Ibadah Daring yang akan dilaksanakan secara online melalui Zoom pada hari/tanggal, Selasa, 16 Februari 2021 pada pukul 18.00 s,d 20.30 WIB, dengan link pendaftaran https://tinyurl.com/lokakaryaibadahdaring.

Ibadah Hari Ulang Tahun ke-90 Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa yang akan ditayangkan secara premier melalui Youtube GKJ pada hari/tanggal: Rabu, 17 Februari 2021 pada pukul 17.00 WIB. Tata Ibadah menggunakan liturgi khusus yang dipersiapkan oleh Panitia HUT GKJ.

Pengumpulan persembahan HUT GKJ dapat dikirimkan melalui transfer ke rekening Giro Bank BRI Cabang Salatiga No. 0081.01.000099.30.4 atas nama Deputat Penatalayanan Sinode GKJ. Saat melakukan transfer mohon menyebutkan secara jelas nama pengirimnya dan melakukan konfirmasi melalui WA Center GKJ +62 856-4066-6663. Persembahan yang terkumpul akan digunakan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan PUSKAT GKJ.

Tukar Pelayanan Firman  dalam rangka Hari Ulang Tahun GKJ akan dilaksanakan pada tanggal 21 Februari dan tanggal 28 Februari 2021.


Demikian Warta Jemaat Minggu, 14 Februari 2021. 

Atas Perhatianya kami mengucapkan terimakasih. 

Tuhan Yesus Selalu Menyertai Pelayanan kita Semua.
























































 3.   Persembahan 

    Rincian persembahan Minggu, 10 Januari 2021 sebagai berikut : 







    

 










4. Akhir Masa Pelayanan Majelis & Penjaringan Majelis

   Berdasarkan Surat Keputusan, majelis yang sudah berakhir masa jabatannya selama tiga tahun yaitu:

Pnt. Novianto Nugraha, Pnt. Ester Muria dan Dkn. Teguh Margo Waluyo. Akan di adakan proses pelerehan majelis dan proses penjaringan calon majelis. Proses penjaringan calon majelis akan di sosialisasikan selama bulan November - Desember 2020. Penjaringan Majelis melalui persekutuan doa yang dilaksanakan dengan keluarga melalui teknis pelaksanaan tiap jemaat mengusulkan 4 (empat) nama calon Majelis. Mohon jemaat untuk tidak memilih nama-nama yang masih aktif sebagai majelis maupun majelis yang akan lereh. Proses pemilihan dan peneguhan majelis akan dilaksankan pada bulan Januari 2021.


5. Perkunjungan Jemaat

Bagi jemaat luar kota yang saat ini pulang dan tidak bisa beribadah ke Gereja, membutuhkan perkunjungan Bapak Pendeta silahkan hubungi ke WhatsApp (085228765288).  


Memahami Makna Panggilan Allah

 Memahami Makna Panggilan Allah


Panggilan Allah bisa bersifat umum dan spesial. Panggilan Allah secara umum kepada manusia adalah agar setiap manusia memelihara dan mengelolah semesta ini dengan bijaksana seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian. Sedangkan panggilan Allah kepada manusia secara khusus/spesial sangat pribadi. Yesaya mengatakan bahwa Tuhan sudah menetapkan jalan kehidupannya sejak dari dalam kandungan ibunya. Setiap manusia pada dasarnya sangat spesial di mata Allah. Itu sebabnya, Ia memanggil dan menetapkan kehidupan setiap manusia sangat khusus.

Musa, Nathan, Samuel, Elia, Elisa dan sebagainya adalah nabi-nabi Allah. Allah memanggil mereka secara umum untuk melayani dan menjadi abdi Allah. Tetapi setiap mereka menjadi nabi Allah mempunyai panggilan khusus pula; Musa sebagai nabi Allah secara khusus dipanggil Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Elia nabi Allah dipanggil Allah secara khusus untuk mendampingi bangsa Israel dalam masa-masa sulit sebagai sebuah negara. Samuel sebagai nabi Allah dipanggil secara khusus untuk menemani para raja besar bangsa Israel.

Tuhan memanggil Anda secara umum untuk menjadi anak-anak Tuhan. Tetapi panggilan Tuhan secara khusus dalam diri Anda berbeda satu dengan lainnya. Apakah panggilan Tuhan secara khusus dalam diri Anda sebagai anak Tuhan?



Minggu, 07 Februari 2021

Berorientasi Pada Allah - BAHAN PERSEKUTUAN DOA DI RUMAH

 


Berorientasi Pada Allah

Yesaya 40:21-31; Mazmur 147:1-11, 20c ; 1 Korintus 9:16-23 ; Markus 1:29-39


Virus Korona telah membuat banyak orang Kristen bingung: dulu katanya kita harus selalu bersekutu di rumah Tuhan (baca: Gereja), sekarang ke gereja saja tidak boleh, ibadah malah di rumah; Selain itu ada lagi yang mengatakan, dulu selama ibadah, sama sekali kita tidak boleh pegang gawai, tapi sekarang harus ibadah menggunakan gawai; Ada lagi yang mengatakan, dulu bilangnya harus sering-sering perkunjungan, sekarang tidak boleh, apalagi buat lansia dan anak-anak. Virus Korona membuat perubahan hidup secara menyeluruh, tidak terkecuali dalam cara kita memahami tentang ibadah dan mempraktikkan ibadah.

Dalam menyikapi perubahan tersebut, ada yang secara keras melarang sama sekali kegiatan pelayanan di gereja. Namun, tidak sedikit yang berkata bahwa, ‘orang Kristen tidak perlu takut pada Korona, karen Tuhan yang menjamin hidupnya’. Manakah yang harus kita taati? Hal apakah yang harus kita lakukan?

Terkait dengan kehidupan yang terus menerus berubah, pemazmur memohon kepada Allah agar dia terus mampu fokus pada Allah dan segenap pengajaranNya. Segala hal yang terjadi di dunia boleh berubah dan pasti berubah, namun pemazmur ingin imannya tidak berubah, hanya tertuju kepada Allah.

Tema kita, tentang Berorientasi Pada Allah adalah sebuah ajakan untuk terus menerus mempertanyakan motivasi dan dasar-dasar kehidupan kita, apakah selalu tertuju bagi Allah? Fokus pada Allah bukanlah sebuah hal yang mudah. Oleh karena itu, di dalam Bulan Kepemimpinan yang kita rayakan bersama dengan seluruh jemaat di Sinode Wilayah Jawa Tengah ini, marilah kita belajar untuk menerapkannya (memiliki hati yang tertuju pada Allah) dimulai dari diri kita sendiri.










warta jemaat 7 Februari 2021 GKJ Bangsa

 

warta jemaat 7 Februari 2021 GKJ Bangsa

Shalom, Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus. Majelis Gereja Kristen Jawa Bangsa mengucapkan selamat beribadah dan selamat hari Minggu kepada Jemaat.

Pada Minggu ini, ibadah dilakukan di rumah masing-masing. Hal ini berdasarkan surat edaran dari Gubenur Jawa Tengah dan Bupati Banyumas, dalam gerakan di rumah saja pada tanggal 6 & 7 Februari 2021.  

Kami sampaikan Warta Jemaat dan kegiatan Gereja Kristen Jawa Bangsa selama sepekan sebagai berikut :


1. Ibadah Minggu,  14 Februari 2021 sebagai berikut :

Petugas Ibadah I

Gereja Ibadah II

 Karangsari

Pengkhotbah

Bahasa

Waktu

Petugas Konsitorium

Petugas Pengakuan Iman

& Pembaca Warta

Pembawa Kantong Persembahan, 

Usher & Petugas Pengukur suhu

Pengiring/Organis

Pemandu Pujian Jemaat (PPJ)

Petugas Multimedia

Ibadah Sekolah Minggu di Karangsari

Firman

Pujian

Musik

Multimedia

Informasi untuk ibadah hari Minggu tanggal 14 Februari 2021 menunggu keputusan dan surat edaran selanjutnya

Persekutuan Doa Sepekan
Dalam persekutuan doa sepekan Minggu ini tidak ada kunjungan dari Pdt. Maranatha Aji Kusuma karena dalam masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) . Mohon jemaat untuk tetap mengadakan persekutuan doa di rumah masing – masing dengan bahan yang telah di sediakan oleh majelis GKJ Bangsa yang terdapat di warta jemaat. Dalam persekutuan doa diadakan persembahan, silahkan persembahan di masukkan dalam amplop persekutuan doa yang telah disediakan dan selanjutnya diserahkan ketika ibadah Minggu. 

3. Sidang/Rapat Majelis Terbuka (RMT)
Sidang/rapat majelis terbuka akan dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Mohon kepada masing-masing komisi untuk mempersiapkan segala  sesuatunya berkaitan dengan laporan di tahun 2020 maupun untuk program di tahun 2021.  

4. Persidangan/ Rapat Majelis GKJ Bangsa 
Persidangan/ Rapat Majelis akan diundur sampai batas waktu yang belum ditentukan sambil menunggu informasi selanjutnya. Bagi Jemaat yang berkepentingan dapat menghubungi majelis, majelis wilayah/ kelompok/ komisi ataupun dengan mengirim surat. Mohon perhatian dan dukungan doa seluruh jemaat. 

5.  Akhir Masa Pelayanan Majelis & Penjaringan Majelis
 Berdasarkan Surat Keputusan, majelis yang sudah berakhir masa jabatannya selama tiga tahun yaitu: Pnt. Novianto Nugraha, Pnt. Ester Muria dan Dkn. Teguh Margo Waluyo. Telah di sosialisasikan dan dilaksanakan proses penjaringan calon majelis melalui persekutuan doa dengan teknis pelaksanaan tiap jemaat mengusulkan 4 (empat) nama calon Majelis. Mohon jemaat untuk mendukung dalam doa berkaitan dengan penjaringan Majelis serta mendoakan nama-nama yang sudah diusulkan. Proses pemilihan dan peneguhan majelis akan diperpanjang sampai dengan  bulan Februari 2021.

6.  Protokol Kesehatan
Mohon kepada semua jemaat untuk tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan dalam  ibadah. 
Umat yang ibadah harus dalam kondisi sehat
Menggunakan masker
Mencuci tangan dengan menggunakan sabun/hand sanitizer
Tidak melakukan kontak fisik, berjabat tangan/berpelukan
Menjaga jarak antar umat minimal 1,5 m
Tidak berkerumun
Himbauan : berdasarkan surat edaran dari Gubenur Jawa Tengah & Bupati Banyumas dimohon pada tanggal 6—7 Februari 2021 untuk tetap berada di rumah.  Mari kita dukung gerakan ini dengan tetap berada di rumah saja.  

7.   Persembahan 
    Rincian persembahan Minggu,  31 Januari 2021 & 1 Februari 2021 sebagai berikut : 
Persembahan Mingguan Rp.     330.000,00
Persembahan Bulanan/ Persepuluhan Rp.     330.000,00
Persembahan Pembangunan Rp.      219.000,00
Persembahan Komisi/PD Rp.        121.000,00
Persembahan Akper Gesti Waluyo Rp.      500.000,00
Persembahan Rogorumanti Rp.        40.000,00
Persembahan Pernikahan Rp.  2. 337.000,00

8. Jumlah Kehadiran Jemaat GKJ Bangsa dalam ibadah Minggu, 31 Januari 2021 
Tempat Laki-laki Perempuan
 Gereja 12 14
 Karangsari
 Sekolah Minggu 9 7

9. Lain-Lain
Berkaitan dengan persembahan, mohon kepada Jemaat untuk tidak membawa amplop persembahan ke rumah kecuali untuk amplop persembahan PD (Persekutuan Doa). Di mohon ketika memasukan uang ke dalam ampolop persembahan untuk memasukan uang dengan rapi. 
Berkaitan dengan warta Jemaat, mohon untuk warta jemaat cukup satu keluarga/rumah cukup satu warta Jemaat, dengan tujuan supaya lebih efektif dan efesien
 Berkaitan dengan pendataan Jemaat, mohon kepada Jemaat untuk mengisi form yang  telah disediakan, dan form yang telah diisi di kembalikan ketika ibadah Minggu atau sekretaris Majelis. 



Demikian Warta Jemaat Minggu, 7 Februari 2021. 
Atas Perhatianya kami mengucapkan terimakasih. 
Tuhan Yesus Selalu Menyertai Pelayanan kita Semua.




Perjumpaan yang Mengubahkan

 Perjumpaan yang Mengubahkan


Keputusan untuk melayani Tuhan sepenuh waktu mengubah total kehidupan saya secara. Dari hampa menjadi penuh makna. Perjumpaan dengan mentor rohani adalah salah satu yang meyakinkan saya mengambil keputusan itu. Saya melayani di Paduan Suara dan mengikuti kelompok Pendalaman Alkitab yang dipimpinnya. Itu menjadi pengalaman yang sangat berarti dan tak terlupakan, yang membawa saya akhirnya berjumpa dan menerima Kristus sebagai Juruselamat. Kehidupan dan pelayanannya yang penuh kasih telah menjadi inspirasi bagi kami, murid-muridnya. Pelayanannya di bidang musik gerejawi menyadarkan saya bahwa lewat talenta di bidang musik, saya pun dapat melayani Tuhan sepenuh waktu. Bahkan pengalaman mengabarkan Injil pun pertama kali saya alami bersama Paduan Suara pimpinannnya, ketika kami membuat pementasan musik penginjilan. Sebelumnya saya berpikir, hanya mereka yang punya talenta berkotbah yang dapat melayani Tuhan sepenuh waktu dan mengabarkan Injil. Perjumpaan saya dengannya mengubah paradigma tersebut.

Tuhan yang telah memanggil saya, adalah Tuhan yang sama yang telah memanggil mentor saya. Hidupnya yang penuh dengan buah roh dan berdampak pada sesama hanya dapat terjadi setelah dia berjumpa dan mengenal Tuhan Yesus. Bacaan kita di Yesaya 40:21-31 mengajarkan bahwa pengenalan yang baik akan Allah yang maha kuasa, tak terbandingkan, dan berdaulat atas hidup akan memampukan kita untuk selalu menikmati kehadiran dan kasih-Nya sebagai sumber kekuatan yang dahsyat. Orang yang demikian akan mengalami hidup yang dipelihara dan ditopang Allah, sehingga ia selalu segar dan bersemangat melayani-Nya (ayat 29-31).

Mengenal saja tentu tidak cukup. Dalam Markus 1:24, setan menyapa Yesus sebagai ‘Yang Kudus dari Allah,’ tetapi Yesus membentaknya. Mereka mengenal siapa Yesus, tetapi tidak mau taat kepadaNya.  Taat pada perintah Yesus adalah wujud dari hidup yang berubah, karena berjumpa dan mengalami kasih Kristus. Mengabarkan injil adalah perintah-Nya, bukan pilihan. Yesus Kristus, Sang Empunya Kuasa di sorga dan di bumi, dalam Injil Matius 28: 19-20 dengan jelas memakai kata perintah, yaitu “pergilah…”.

Berjumpa dan mengenal Kristus adalah sebuah awal. Taat pada perintah-Nya adalah buah dari perjumpaan dan pengenalan akan Dia.




 
KLIK TOMBOL HIJAU INI UNTUK BERTANYA KONSULTASI DENGAN PENDETA GKJ BANGSA VIA WHATSAPP - 085228765288
wa